Sepeda motor

Contoh Modifikasi Honda Beat, Hasilnya Selalu Jadi Sorotan

Honda Beat sering dimodifikasi sesuai selera pemiliknya

Jakarta – Seperti yang kita ketahui bersama, Honda Beat merupakan motor terlaris di Indonesia. Kesuksesan ini tak lepas dari penjualan Honda Beat yang berhasil mengalahkan skutik buatan Yamaha, Kawasaki, Suzuki, dan pabrikan lainnya.

Bagi yang ingin tampil beda, pemilik Honda Beat kerap melakukan modifikasi. Biasanya orang membeli Honda Beat dikarenakan harganya murah. Sebagian pemilik Beat mengubahnya dengan berbagai macam gaya modifikasi yang sedang tren saat ini. Tema modifikasi Beat pun beragam, ada yang unik dan gagah, tapi tidak sedikit juga yang norak bin alay.

Tak jarang modifikator Honda Beat juga mengingkut sertakan karyanya di ajang kontes modifikasi. Selain bisa dipamerkan pada orang banyak, mereka juga ingin membawa pulang piala. Beat hasil modifikasi bisa juga digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Dunia modifikasi memang tak ada matinya. Pemilik Beat ingin memodifikasi dengan berbagai macam gaya, agar tampilannya menjadi lebih keren dan berbeda dari motor pada umumnya.

Modifikasi Beat lebih populer dilakukan kalangan anak muda yang masih duduk di bangku SMP atau SMA. Mereka rela mengeluarkan banyak uang untuk memodifikasi motor kesayangannya.

Memodifikasi motor juga tak boleh asal-asalan. Kita harus mempertimbangkan soal keselamatan dan keamanan dari hasil modifikasi motor tersebut bila ingin digunakan sebagai motor harian. Jangan sampai, karya modifikasi Beat kesayangan malah jadi mencelakakan.

Modifikasi Honda Beat ‘Mbeerrr Gledek’

Honda Beat dengan knalpot bobokan yang disebut mber listrik

Jenis modifikasi yang satu ini sering dilakukan oleh kalangan remaja tanggung. Jenis modifikasi ini sebenarnya berupa kombinasi Thailook dan Drag tapi digarap asal-asalan. Disebut sebagai “mbeerrr gledek” karena oleh penggunanya memakai knalpot bobokan yang bila digeber bersuara ‘mbeeeerrrrr’ yang memekakkan telinga.

Ubahan yang mereka lakukan biasanya yaitu memakai ban dengan profil tipis. Peleknya bisa standar bawaan motor atau memakai pelek aftermarket berukuran 17 inci agar terlihat tinggi. Bukan hanya itu, mereka tak jarang ikut mengubah bagian CVT. Sayangnya, ubahan yang dilakukan sering kali keliru. Niatnya sih ingin menghasilkan performa lebih baik, namun ternyata memakai perhitungan bobot roller CVT yang ngawur.

Hasilnya, motor pun jadi ngeden saat digas dan suara knalpot pun makin menjerit. Selain lambat, mereka juga sering membahayakan  pengguna jalan lainnya. Profil ban cacing yang kecil dan tipis mudah selip saat jalanan basah. Itulah mengapa jenis modifikasi khas anak alay ini mendapat cibiran di manapun.

Di media sosial, kalangan modif “mbeerr gledek” ini kerap menjadi bahan bullying warganet. Pasalnya, mereka tetap bangga dengan ide modifikasi mereka meskipun jelas ngawur dan mengganggu. Mereka dengan bangga menyebut sebagai, “hobi kami mahal.”

Modifikasi ala Thailook di kalangan ABG

Padahal, part yang mereka gunakan kadang memakai yang KW atau imitasi dan beli bekas pakai dari kalangan “mbeeerr gledek” lain. Cara seperti ini dilakukan karena harganya bisa terjangkau bagi kantong pelajar.

Modifikasi Racing Look Harian

Modifikasi bergaya racing look

Modifikasi ini sebenarnya lebih mengedepankan fungsi untuk pemakaian sehari-hari. Biasanya, pemilik Beat memakai part bertema racing, mulai dari ban, shockbreaker, pelek, hingga knalpot. Mereka memakai ban dengan karakter soft compound dari merek ternama, seperti Michelin, Pirelli, FDR, atau IRC. Ukuran ban yang digunakan kadang juga naik satu step dari standar bawaan motor. Pemakaian ban seperti ini bertujuan untuk menghasilkan grip lebih maksimal.

Memaksimalkan handling, mereka juga mengganti shockbreaker belakang dengan produk aftermarket ternama. Shockbreaker tersebut biasanya memiliki adjuster atau setelan untuk tingkat kekerasan rebound. 

Demi lebih meningkatkan performa, mereka mengganti juga saluran buang memakai knalpot aftermarket atau dibobok. Garapan bobokan knalpotnya pun rapi dan tidak asal bising. Produk knalpot aftermarket juga tidak asal pilih, biasanya memakai merek ternama seperti R9, Nobi, dan sebagainya.

Tentunya, biaya modifikasi racing look untuk harian ini tidaklah sedikit. Bila ditotal, harga part yang terpasang bisa mencapai jutaan rupiah. Ambil contoh harga sepasang ban merek Pirelli untuk Honda Beat mulai dari Rp500 ribuan. Belum lagi shockbreaker adjustable merek YSS misalnya, paling murah Rp350 ribuan.

Modifikasi Honda Beat Babylook

Honda Beat Babylook

Modifikasi Beat bergaya Babylook kini mulai populer di Indonesia. Aliran modifikasi Babylook ini berkebalikan dengan Thailook, pasalnya kita tak perlu menggunakan ban cacing yang selama ini menjadi ciri khas aliran Thailook. Ban yang digunakan pada tema Babylook merupakan ban standar ataupun ukurannya yang lebih lebar tapaknya.

Ubahan ini tentunya membuat berkendara tetap aman dan nyaman. Aliran modifikasi motor Beat Babylook mensyaratkan untuk menggunakan striping dari Honda Beat versi Thailand, yaitu Honda Icon. Selain itu, kita harus menggunakan knalpot Tsukigi yang memiliki desain mirip knalpot original, namun sejatinya merupakan knalpot aftermarket. Selebihnya, aksesoris yang terpasang mirip seperti tema racing look untuk harian. Kita bisa memasang shockbreaker aftermarket sesuai bujet yang dimiliki. Secara penampilan, motor makin kekar dan modis tapi tidak mengorbankan kenyamanan untuk berkendara.

Modifikasi Thailook

Honda Beat Thailook digemari anak muda

Rata-rata, modifikasi Beat bergaya Thailook juga menggunakan beragam aksesoris yang pada dasarnya tidak penting. Aliran modifikasi Thailook merupakan aliran modifikasi paling populer di Indonesia dengan ciri memakai ban cacing. Tema Thailook biasanya hanya untuk menunjang penampilan motor agar terlihat lebih unik dan ngejreng.

Aliran ini sering dipilih anak muda yang masih duduk di bangku sekolah. Sebenarnya, tema Thailook ini menarik bila dipakai untuk kontes modifikasi. Penampilan motor terlihat ramping dengan banyaknya aksesoris yang ngejreng. Aksesoris untuk kontes modifikasi atau tema Thailook juga tidak murahan dan sering kali diimpor langsung dari negara asalnya, Thailand.

Sayangnya, tema Thailook dinilai kurang aman karena memakai ban cacing. Sebagai alternatifnya, kalangan modifikator menggesernya menjadi tema Vietkong. Perbedaannya, hanyalah pada ukuran ban yang lebih besar. Vietkong ini posisinya di tengah-tengah antara Babylook dan Thailook. Sebab, Vietkong memakai pelek 17 inci namun dengan ban milik motor bebek jadul.

Modifikasi Cutting Sticker

Cutting Sticker di Honda Beat

Modifikasi yang satu ini cukup mudah dan banyak dilakukan oleh pemilik Beat. Mereka mengubah corak striping bawaan motor dengan grafis cutting sticker. Temanya beragam sesuai selera, bisa dari anime, grafis tim balap, dan sebagainya.

Cutting sticker ini bisa kita pesan di tukang sticker sesuai selera. Adapun proses pengerjaan cutting sticker tergantung dari tingkat kesulitan desain yang kita inginkan. Pemasangannya juga cukup singkat, hanya beberapa jam saja. Carmudian pun hanya perlu mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah saja untuk memesan decal sticker yang nantinya akan menutupi semua bagian bodi. Bila sudah bosan, decal bisa dikelupas dan bodi motor jadi polos kembali. Decal Sticker juga bisa menjadi solusi untuk melindungi cat asli motor. Lapisan lem dari sticker tidak akan merusak cat motor saat nantinya dilepas.

Kelemahan Cutting atau Decal Sticker sendiri hanya bisa bertahan selama 2-3 tahun. Ketimbang modifikasi airbrush, cutting dan decal sticker biayanya cukup murah dan aplikasinya cukup mudah. Kita tidak perlu mengubah cat dasar pada motor sehingga gampang saat ingin mengembalikan ke standarnya.

Modifikasi Bergaya Adventure

Honda Beat Trail

Populasi Honda Beat sangat banyak dan tersebar hingga ke pelosok Indonesia. Kondisi jalan pedesaan tidak selamanya mulus, bahkan masih banyak yang tanah berbatu. Modifikasi dengan konsep adventure membuat Beat lebih nyaman digunakan di pedesaan.

Modifikasi motor Beat ini tergolong cukup ekstrem, karena kita harus merubah shock depan dan belakang agar memiliki travel lebih tinggi. Ban juga harus diganti menggunakan ban dual purpose ataupun ban offroad yang nantinya bisa digunakan secara nyaman saat menjelajah berbagai medan jalan.

Penyesuaian lainnya yaitu perlu menghitung ulang komposisi bobot roller CVT agar menghasilkan akselerasi awal yang lebih bertenaga. Ubahan seperti ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, namun sebanding dengan hasilnya.

 

Penulis: Yongki Sanjaya

Editor: Dimas

Baca Juga:

Wajib Tahu, Ini 5 Tanda Helm Motor Harus Diganti

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts