Berita

Ini yang Dilakukan Pemerintah untuk Tekan Efek Negatif Kendaraan Listrik

Efek negatif kendaraan listrik

Efek negatif dari kendaraan listrik adalah sampah baterai (Foto: Fuelfreedom)

Jakarta – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah berupaya menekan efek negatif dari kendaraan listrik. Adapun efek negatifnya adalah penumpukan sampah baterai lithium karena masa pakai dan siklus pengisiannya yang terbatas.

Rencananya Kemenperin akan mengusung konsep circular economy. Di mana baterai yang sudah habis masa pakai akan diolah kembali.

“Terlebih lagi Indonesia tidak memiliki sumber alam mineral lithium, sehingga konsep circular economy akan menjadi lebih tepat,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi dalam keterangan resminya, Senin (9/11/2020).

Selain soal daur ulang baterai, Doddy juga mengatakan bahwa pemerintah telah menetapkan kebijakan dan strategi percepatan pengembangan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai melalui tiga tahapan.

“Kami melakukan pengembangan pasar kendaraan bermotor listrik nasional dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Serta pengembangan industri dalam jangka menengah panjang, dan pengembangan teknologi,” paparnya.

Percepatan Industri Sepeda Motor Listrik

Sepeda motor merupakan kendaraan favorit masyarakat Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat penjualan sepeda motor per tahun naik tajam sejak 2003 dan mencapai penjualan lebih dari 6 juta unit pada 2019.

“Dengan melihat data tersebut, peluang untuk masuk dalam bisnis sepeda motor listrik sangatlah bagus,” ungkap Doddy.

Ia mengatakan, sampai semester I tahun 2020 tercatat ada 10 produsen sepeda motor listrik yang beroperasi. Diperkirakan kapasitas produksi hingga 850 ribu unit per tahun dan menyerap tenaga kerja sekitar 1.500 orang.

Efek Negatif Kendaraan Listrik

Motor listrik Viar Q1. (Foto: Carmudi).

Sementara itu, Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Surabaya, Aan Eddy Antana menambahkan saat ini pihaknya tengah melakukan beberapa penelitian terkait sepeda motor listrik. Salah satunya stasiun pengisian baterai kendaraan listrik.

Rencananya, daya untuk pengisian baterai sepeda motor listrik didapat dari panel surya. Lalu digabungkan dengan sumber tegangan dari grid Perusahaan Listrik Negara (PLN).

“Nantinya, stasiun pengisian beterai sepeda motor listrik dilengkapi dengan web box. Tujuannya untuk keperluan komunikasi data agar pemilik stasiun dapat memonitor secara real time dan panel interface untuk keperluan billing (struk penagihan) pelanggan,” ujarnya.

Penggunaan sepeda motor listrik diharapkan memberikan beberapa nilai positif.

“Misalnya dari sudut pandang energi, penggunaan kendaraan listrik juga ramah lingkungan dan efisien serta menawarkan alternatif bahan bakar untuk memperkuat ketahanan energi. Dari sudut pandang transportasi, kendaraan listrik memungkinkan sistem transportasi cerdas yang akan meningkatkan utilitas dan keamanan jalan,” pungkasnya.

 

Penulis: Santo Sirait

Editor: Dimas

Baca Juga: Kabar Gembira! Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Bertambah

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts