Berita

Kawasaki Gandeng Toyota, Kerja Sama Kembangkan Mesin Hidrogen

Eropa — Kawasaki dan Toyota telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk mengembangkan mesin berbahan bakar hidrogen untuk sepeda motor.

kerja sama toyota kawasaki

Kawasaki dan Toyota telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk mengembangkan mesin berbahan bakar hidrogen untuk sepeda motor. (Foto: Visordown)

Sebelumnya, isu kerja sama ini memang sudah terdengar sejak September 2021 lalu, tapi kedua belah pihak enggan membeberkan rencana detailnya saat itu.

Dilansir Visordown, kerja sama ini terjadi setelah Akio Toyoda, CEO & President Toyota Motor Corporation mencicipi kendaraan berbahan bakar hidrogen milik Kawasaki di Motegi, Jepang.

Kawasaki pun disebut menilai kerja sama ini akan memiliki banyak keuntungan terlebih latar belakang Toyota dalam penciptaan mesin berbahan bakar hidrogen melalui Toyota Mirai.

Kawasaki juga berharap lewat kerja sama tersebut pemerintah bisa memberikan dukungan.

“Saya berharap pemerintah akan mendukung output dengan inovasi teknologi seperti ini, daripada menghentikan kami dengan regulasi,” ujarnya seperti dikutip Visordown, Rabu (21/9/2022).

Kawasaki sendiri dalam beberapa kesempatan sebelumnya sudah mengatakan bahwa mereka akan mulai menghentikan penjualan sepeda motor berbahan bakar fosil pada 2035.

Ke depannya mereka akan fokus kepada kendaraan ramah lingkungan.

Bahkan Kawasaki juga sudah mengungkapkan motor listrik pertamanya, yakni E-2 dan E-2 R.

Sepeda motor yang diprediksi akan mengisi segmen sport tersebut kabarnya akan dibekali motor listrik bertenaga 11 kW atau setara 14 hp.

Tak hanya itu, perusahaan yang dikenal dengan warna hijau ini juga diyakini akan segera meluncurkan sepeda motor hybrid pada akhir tahun 2022.

Kekurangan Mesin Berbahan Bakar Hidrogen

kerja sama toyota kawasaki

Kawasaki berniat menghentikan produksi sepeda motor bermesin bensin pada 2035 dan mengganti dengan sepeda motor listrik

Kendati demikian, meski punya manfaat yang jauh lebih besar dibanding bahan bakar fosil dan listrik, Kawasaki menilai mesin berbahan bakar hidrogen bukan tanpa kekurangan.

Salah satu kekurangannya adalah biaya produksi dan biaya operasional yang dinilai mahal.

Sebagai perbandingan, pihak Kawasaki menilai bahwa biaya kendaraan berbahan bakar hidrogen bisa lebih mahal 9 kali lipat dibandingkan memulihkan baterai kendaraan listrik.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Rizen Panji

Pikirannya selalu dipenuhi oleh mobil buatan asal Jerman, Swedia, dan Prancis dengan tahun produksi di bawah 2000. Jangan lupa, mesin yang bersemayam di dalam kap mesin tentunya harus 6 silinder guna memompa adrenalin ketika mengendarainya

Related Posts