Berita

Mobil Listrik Mitsubishi Uji Coba Isi Daya di PLTS Sumba

Jakarta – Keseriusan komitmen Mitsubishi Motors terhadap pengembangan kendaraan listrik di Indonesia benar-benar dibuktikan. Dalam hal ini Mitsubishi Motors bekerjasama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ) dan Kyudenko.co. Dengan mengembangkan energi panel surya sebagai energi baru terbarukan di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bilacenge, Sumba Barat Daya.

Fasilitas ini diresmikan oleh perwakilan dari Mitsubishi Group (Mitsubishi Corporation, Mitsubishi Motors Corporation, dan PT MMKSI). Serta Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, BPPT dan Kyudenko.co, Kamis (3/10).

Proyek studi bersama ini, menggunakan Mitsubishi i-MiEV sebagai kendaraan listrik yang diuji, beserta perangkat pengisian daya cepat tipe chademo yang dipasangkan di kantor PLN Tambolaka.

“Seiring dengan kerja sama ini kami menandatangani dan menyetujui ‘Sumba Project’ ini untuk penggunaan energi terbarukan dari Sistem Panel Surya BPPT yang berlokasi di Bilacenge, Sumba,” kata Vice President General Manager Indonesia Business Departement Asean Division Mitsubishi Motors Corporation (MMC) Toshinaga Kato.

 

Peresmian PLTS Sumba oleh beberapa stake holder terkait termasuk Mitsubishi. Foto/MMKSI

Dirinya menambahkan kalau pihaknya memiliki perhatian terhadap pentingnya menjaga keberlangsungan lingkungan. Yaitu melalui upaya mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan kendaraan, dengan fokus mengembangkan teknologi sistem bertenaga listrik.

Sebagai informasi dalam studi ini mobil listrik Mitsubishi memanfaatkan energi terbarukan di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bilacenge milik BPPT yang memiliki kapasitas 700 kWp. Selain itu PLTS ini dilengkapi teknologi Sistem Manajemen Energi (EMS) yang menggandeng pemerintah Jepang, Kyudenko.

Tenaga Matahari Bisa Stabil untuk Pengecasan Mobil

Sekretaris Umum BPPT Dadang Nurjaman EMS menjelaskan sistem ini menjaga tegangan arus listrik lebih stabil. Dengan EMS, daya stabil 200 kW dapat disuplai ke jaringan listrik selama durasi 7 jam.Mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 15.00 sore, terlepas dari sifat intermittency dari pembangkit listrik tenaga surya.

Pengaturan output ini dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Jaringan komunikasi data dibangun untuk menghubungkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Bilacenge dan Stasiun Pengisian Daya di kantor PLN Tambolaka.

“Kendaraan ini dicharge dengan suplai listrik dari PLTS yang menggunakan EMS. Jadi lebih stabil, karena kan ini menggunakan matahari,” ujar Dadang.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura menuturkan tujuan studi ini untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan tenaga surya sebagai sumber daya mobil listrik ketika dioperasikan pada musim panas dan hujan.

“Karena solar panel musim panas oke, nah pas musim hujan bagaimana. Apa bisa dalam dua kondisi tersebut,” imbuh Nakamura.

Kata Nakamura penggunaan solar panel sangat baik karena tenaga listrik yang diperoleh memanfaatkan sinar matahari. Pengujian daya mobil listrik memanfaatkan tenaga surya diharapkan bisa mempercepat pengembangan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia. Menurutnya bila sudah sukses bisa me-challenge untuk kerja sama dengan pihak lain.

Penulis: Dony

Editor: Lesmana

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts