Berita

Pasca Banjir Jakarta, Kerugian Usaha Sektor Transportasi Rp334 Miliar

Banjir Jakarta 2020 meninggalkan kerugian untuk sektor usaha transportasi sekitar Rp300 miliaran. (Ilustrasi)

Jakarta – Banjir yang terjadi di pergantian tahun 2020 yang melanda Jakarta dan daerah sekitarnya seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, hingga Banten, kemarin mulai surut dan meninggalkan sejumlah kerugian. Dampak banjir seperti bencana longsor di sejumlah daerah, hingga kerugian materi yang menimpa masyarakat dan sejumlah perusahaan masih belum usai.

Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HPPI) pun telah merilis kisaran kerugian akibat banjir di Jakarta dan sekitarnya. Menurut Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang, banjir yang dinilai banyak pihak cukup parah tersebut sangat memukul pelaku usaha di berbagai sektor seperti ritel, restoran, UMKM, pengelola obyek wisata, taksi, Grab dan Gojek.

“Kerugian transaksi atau perputaran uang diperkirakan mencapai triliunan Rupiah,” ujar Sarman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (12/1/2020).

Dari data yang diterima Carmudi, kerugian banjir Jakarta terbesar dilanda sektor transportasi. Dari data tersebut, sektor transportasi sendiri dibagi ke beberapa kategori. Mulai dari taksi online yang ditaksir mengalami kerugian mencapai Rp3,5 miliar, ojek online merugi Rp31,25 miliar, dan taksi terendam mencapai angka Rp300 miliar. Dengan begitu, sektor usaha transportasi telah merugi sebesar Rp334,25 miliar.

Seperti disebut dari berbagai sumber, sektor usaha transportasi online seperti taksi, Grab, dan Gojek juga ditaksir mengalami penurunan omzet hingga 70 persen. Sarman pun memperkirakan berdasarkan jumlah taksi online di Jabodetabek mencapai 36.000 kendaraan, jika omzet menurun rata-rata Rp100 ribu maka kerugian transaksi mencapai Rp3,6 miliar. Sementara itu, jumlah ojek online di Jabodetabek mencapai 1,25 juta. Jika rata-rata omzet mengalami penurunan Rp25 ribu maka kerugian bisa mencapai Rp31,25 miliar.

1.500 Unit Taksi Blue Bird Terendam Banjir

1.500 taksi Blue Bird terendam banjir. (Foto: Okezone)

Nahas, Blue Bird sebagai perusahaan taksi terbesar di Indonesia disebut mengalami kerugian sangat besar. Taksiran tersebut didapat setelah pul Blue Bird Kramat Jati, Jakarta Timur yang terbenam banjir sempat viral di media sosial. Meskipun masih belum jelas dari kerugian Rp300 miliar itu adalah milik Blue Bird semua atau bukan.

“Kita pada keadaan banjir kemarin, ada tiga pul yang terkena dampak banjir yang sifatnya agak parah, yaitu Kramat Jati, dan dua pul di Puri Indah. Kramat Jati, alhamdulillah berkat kebersamaan, kita berhasil mengamankan, mengevakuasi beberapa kendaraan pada malam itu juga,” ujar Noni Sri Ayati Purnomo, Dirut PT Blue Bird beberapa waktu lalu pasca bencana banjir.

Hingga kini, jumlah unit taksi yang terendam banjir mencapai 1.500 unit. PT Blue Bird pun mengambil langkah untuk meminimalisir potensi kerugian dengan menyiapkan tempat parkir taksi yang lebih tinggi. Tak hanya itu, pihak Blue Bird pun tetap akan menyiapkan asuransi pada setiap unit taksi mereka.

 

Penulis: Dimas Hadi

Baca Juga:

Mobil Terendam Banjir, Lakukan Ini Sebelum Dibawa ke Bengkel Resmi

Dimas Hadi

Memulai karir sebagai jurnalis otomotif sejak 2016 di Carmudi Indonesia. Sebelumnya aktif menulis bermacam esai sosial-budaya dan beberapa karya tulis lainnya sejak 2009. Email : dimas.hadi@icarasia.com
Follow Me:

Related Posts