Berita Sepeda motor

Pengguna Motor Gede Honda di Indonesia, Jumlahnya Makin Banyak

Neo Cafe Racer Jadi Incaran Pengguna Motor Gede

Jakarta – Kondisi fluktuasi ekonomi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ternyata tidak berpengaruh kepada kalangan mapan di Indonesia. Buktinya, penjualan motor gede dari tahun ke tahun terus naik. Ini membuat pengguna motor gede semakin meningkat pada kalangan atas.

Untuk merek Honda saja, penjualannya terus naik dalam dua tahun terakhir. Menurut Ahmad Muhibbuddin selaku General Manager Corporate Communications PT Astra Honda Motor (AHM), penjualan motor gede berlogo sayap kepak di tahun 2017 sebanyak 512 unit dan pada tahun lalu naik menjadi 537 unit. Ia mengakui bila tren motor bermesin 500 cc ke atas terus naik sejak 2015 saat Honda mulai terjun ke segmen ini.

“Dari sisi Honda, kita melihat sejak kita masuk di 2015 trennya naik terus. Kenapa naik, karena selain ada produk, kita tawarkan aftersales super lengkap. Moge ini rata-rata setahun 500 unit kalo dilihat dari tren bisnis AHM itu naik,” jelas pria dengan sapaan Muhib ini kepada Carmudi dikantornya di Sunter, Jakarta Utara.

Permintaan moge, tutur Muhib, terus meningkat karena alasan lifestyle. AHM pun melakukan survei lokal terlebih dahulu motor seperti yang diminati dan kemudian membawanya dari model global yang sudah ada. Ia menyebut bila pengguna motor gede terbanyak dari konsumen Honda itu memilih motor bermesin 500 cc.

“Mostly penjualan, sekitar 60-70% di 500 cc. Naked bike ini kita ada CB500F itu cukup bagus, tapi yang paling bagus itu Rebel 500. Itu kontribusi terbanyak di big bike kami,” ujarnya.

Motor Gede Bergaya Lawas Jadi Favorit

2019 CB650R

Membahas selera motor gede yang digemari kalangan bikers Indonesia, ternyata mereka lebih menyukai motor dengan gaya lawas atau jaman dahulu. Ini terlihat dari penjualan Rebel 500 dengan gaya cruiser yang mendominasi.

Melihat fakta ini, AHM lantas membawa model Neo Cafe Racer yang diperkenalkan di Bandung beberapa waktu lalu. Pengguna motor gede Honda mencari tunggangan bermesin setengah literan karena harganya yang lebih terjangkau dan jaminan layanan purna jual.

“Orang Indonesia suka yang jadul, karena dari sisi harga relatif lebih terjangkau untuk entry level user big bike. Kita punya 11 big wing di 10 kota besar sehingga orang berpikir beli moge Honda sudah terjamin. Kalau ada masalah tinggal telepon bengkel untuk mendatangkan mekanik atau memanggil derek gendong,” ucap Muhibbuddin.

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts