Melihat Skema Penghitungan Simulasi Kredit Mobil
Jakarta – Sebelum Anda benar-benar membeli sebuah mobil baru, biasanya Anda akan ditawarkan mengenai skema pembeliannya. Ada yang dapat dilakukan secara cash atau tunai, dan ada juga yang dapat dibayar secara kredit. Mayoritas masyarakat Indonesia pun membeli mobil dengan cara kredit dengan simulasi kredit mobil yang berbeda-beda.
Sebelum benar-benar memahami skema simulasi kredit mobil, Anda sebaiknya memahami terlebih dahulu pengertian kredit mobil. Kredit mobil adalah salah satu fasilitas kredit yang diberikan bank atau lembaga pembiayaan kepada pihak peminjam atau nasabah untuk pembelian mobil. Jangka waktu kredit ini biasanya hampir sama dengan kredit tanpa agunan, 1 sampai 5 tahun.
Simulasi Kredit Mobil
Tetapi, ada beberapa perusahaan yang memberikan simulasi kredit hingga 7 tahun. Tentunya simulasi kredit mobil tersebut dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Sebenarnya bagaimana sih cara mengetahui penghitungan simulasi kredit mobil ini? Hal pertama yang harus diketahui adalah seseorang yang hendak membeli mobil secara kredit, diwajibkan membayar uang. Uang ini kerap disebut sebagai down payment (DP) atau uang muka.
Mengerti Akan Down Payment Simulasi Kredit Mobil
Uang muka ini merupakan persentase dari harga mobil yang harus dibayarkan kepada pihak penjual proses pembelian mobil. Berdasarkan kebijakan Bank Indonesia di Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.17/10/PBI/2015 mengenai rasio Loan To Value (LTV), persentase DP ini berkisar antara 20% hingga 25% dari harga mobil.
Tetapi terkadang ada juga persyaratan yang memungkinkan DP ini di angka 30%. Pembeli juga dapat mengeluarkan uang DP yang lebih besar agar mendapatkan cicilan yang lebih rendah. Perlu diperhatikan uang DP tidak termasuk biaya asuransi, administrasi dan bunga kredit. Jadi, Anda harus menyiapkan uang lebih di luar uang DP tersebut ya.
Untuk mengetahui simulasi kredit mobil itu sendiri, Anda wajib mengetahui suku bunga kredit. Bunga pinjaman setiap bulannya akan dikalkulasikan berdasarkan jumlah pokok pinjaman. Lalu, akan dikalikan dengan suku bunga per tahun dan dibagi 12 bulan. Sedangkan cicilan pokok pinjaman akan dihitung dari jumlah pokok pinjaman dibagi dengan durasi pinjaman dalam satuan bulan.
Simulasi Kredit Mobil
Besar cicilan ini akan selalu sama jumlahnya, karena jumlah suku bunga ini akan ditetapkan di awal perjanjian. Bunga pinjaman dari penyedia kredit atau bank di Indonesia biasanya bervariasi. Angkanya berkisar di angka 5-14% per tahunnya. Maka dari itu, Anda sebaiknya memperhatikan secara detail mengenai hal ini kepada pihak penyedia pembiayaan.
Misalnya Anda hendak membeli sebuah mobil seharga Rp 200 juta dan ingin membeli kredit mobil dengan tenor 5 tahun. Pinjaman dari bank memiliki suku bunga 6% per tahunnya. Anda wajib mengeluarkan uang DP sebesar 20% dengan biaya administrasi Rp 500 ribu. Asuransi yang digunakan 5% dari harga mobil dan provisi 0,5% dari plafon pinjaman. Sedangkan untuk polis asuransinya mencapai Rp 40 ribu.
Bagaimana cara menghitungnya?
Rincian Informasi:
Harga mobil: Rp 200 juta
Uang Muka (DP): Rp 40 juta (20% x Rp 200 juta)
Tenor: 5 tahun (60 bulan)
Bunga pinjaman (flat): 6% per tahun
Plafon pinjaman (pokok pinjaman): Rp 200 juta – Rp 40 juta = Rp 160 juta.
Biaya awal lainnya:
Asuransi: 5% x Rp 200 juta = Rp 10 juta
Provisi: 0,5% x Rp 160 juta = Rp 800 ribu
Polis asuransi: Rp 40 ribu
Administrasi: Rp 500 ribu
Simulasi Cicilan Kredit Mobil:
Bunga pinjaman per bulan: Rp 160 juta x 6% / 12 = Rp 800 ribu
Cicilan pokok pinjaman: Rp 160 juta / 60 = Rp 2,6 juta
Total cicilan kredit mobil per bulan = Rp 2,6 juta + Rp 800 ribu = Rp 3,4 juta.
Total pembayaran pertama:
Uang muka + angsuran pertama + asuransi + provisi + polis asuransi + administrasi = Rp 40 juta + Rp 3,4 juta + Rp 10 juta + Rp 800 ribu + Rp 40 ribu + Rp 500 ribu = Rp 54,8 juta.
Setelah melihat hal tersebut, Anda harus mempersiapkan uang untuk pembayaran pertama. Sebelum membeli mobil baru dengan skema kredit, pastikan Anda menghitung dan simulasikan jumlah cicilan per bulan. Yang wajib diingat adalah, skema ini tidak bersifat permanen. Karena setiap perusahaan pembiayaan memiliki peraturan sendiri dan ketentuannya sendiri.
