Berita Mobil Sumber informasi

Stok Masih Aman Meskipun Tata Motors Terkena Imbas Pembatasan Impor

Jakarta – Pasar otomotif khususnya di segmen komersial pick up di Tanah Air memang cukup menjanjikan. Namun tak semua Agen Pemegang Merek tertarik bermain di segmen ini, akan tetapi tidak dengan PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), anak perusahaan Tata Motors Ltd.

TMDI untuk saat ini memilih fokus untuk bermain di segmen komersil salah satunya disegmen pick up dengan line up unggulannya adalah Tata Super Ace. Mobil ini dipasarkan sejak 2013 dan menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), ditawarkan dengan tiga model yaitu Super Ace Dle, Super Ace Dls dan Super Ace Dls SC CHA.

Berbagai strategi dilakukan TMDI untuk memikat konsumen, termasuk memperluas jaringan dan memudahkan konsumen untuk mendapatkan sparepart. Strategi ini dirasa berhasil sebagai pemain baru yang menghadapi beberapa merek yang bermain terlebih dahulu seperti Daihatsu dan Suzuki.

Melekatkan kepercayaan kepada konsumen memang cukup sulit, namun Tata Motors tak putus asa. Pasar daerah menjadi fokus pasar mobil bermesin diesel yang diklaim lebih irit dari pesaingnya.

Sempat diberitakan sebelumnya (22/11), kalau pasokan ke dealer sempat mandek di bulan Oktober 2018, hal ini di lihat dari laporan data GAIKINDO. Terkait hal iniKiki Fajar, Corporate Communication Head TMDI memberikan alasan kalau saat itu ada kebijakan pembatasan impor dari pemerintah karena pengaruh nilai dolar yang meningkat cukup tinggi.

“Semua merek otomotif baik kendaraan penumpang maupun komersial diberlakukan pembatasan. Misalnya kita hanya boleh impor 20, karena ada pembatasan hanya boleh lima, hal ini tergantung merek dan bentuk tipe,” ujarnya.

Akan tetapi dirinya meanambahkan kalau di kendaraan niaga, di trackter head itu tidak dibatasi. Karena mempunyai spek yang mendukung ekonomi makro dan mikro. Ini cuma traktor head saja. Tapi semua jenis pick up dan yang lain -lain dalam hal ini truck mengalami pembatasan.

Namun seperti diketahui, bila unit mobil yang diproduksi di sini tidak ada masalah. Misalnya seperti kita ketahui  Suzuki telah produksi carrynya di Indonesia tentunya untuk pasokan tak ada masalah. Namun berbeda dengan varian lainnya yaitu Suzuki Ignis yang masih impor, sudah pasti ada pembatasan.

Stok Dealer Masih Aman

Meskipun tak ada distribusi ke dealer di bulan Oktober 2018, tapi stok masih aman. Dealer masih mempunyai stok Tata Super Ace yang bisa melayani permintaan konsumen yang akan membeli.

“Kita masih ada stok di dealer, itu kan terkait barang impor. Kita harus patuhi, kita bisa saja impor meskipun ada pembatasan. Tapi mobil yang kita dapat tidak akan mendapat TPT (Tanda Pendaftaran Tipe). Deeler akan kesusahan nantinya karena ini berkaitan dengan pengurusan STNK,” ujar pria bertubuh besar ini.

Kiki menambahkan kalau TPT impor itu erat kaitannya dengan vehicle identification number (VIN). Secara administratif dealer akan bermasalah karena tidak akan bisa menjual ke konsumen atau ritel. Karena akan ditolak adminitrasi recordnya di korlantas.

“Jadi kita gak jual whole sales dulu kemarin karena stok di dealer masih cukup yang sudah register TPT (Tanda Pendaftaran Tipe), artinya yang bisa di proses STNK. Bulan itu kita hanya truck saja 28 unit. Meskipun begitu, ritelnya dari dealer ke konsumen tetap ada,” ujarnya kepada Carmudi.(dol)

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts