Berita Mobil Sumber informasi

Selain C-HR, Toyota Punya Banyak Produk Baru di 2018

Penulis: Santo Evren Sirait

Jakarta – Jelang akhir 2017 rupanya PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku agen pemegang merek (APM) telah siap dengan beragam strategi untuk menghadapi tahun yang baru.

Salah satu strategi yang telah direncanakan adalah menghadirkan beberapa produk terbaru guna memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia, serta menjawab keinginan para pelanggan yang telah rindu dengan model baru.

“Semester satu ada beberapa model model baru sedikitnya ada dua sampai tiga model. Seperti biasa lebih detailnya nanti kita umumkan, yang jelas kita bermain di pasar yang sudah ada,” ujar Fransiscus Soerjopranoto selaku Executive General Manager TAM, di Jakarta, baru-baru ini.

Ketika ditanya apakah model anyar yang dimaksud termasuk Toyota C-HR dan Avanza terbaru, pria yang akrab disapa Soerjo itu masih malu-malu untuk membeberkannya. “Toyota C-HR rasanya sih harusnya iya, tapi tunggu saja. Avanza baru ya ditunggu saja,” ujarnya singkat.

Lantas bagaimana dengan semester kedua? Soerjo mengungkapkan bahwa jumlah produk baru yang bakal meluncur diperkirakan hampir sama dengan semester satu. Ditambahkannya jumlah tersebut pun masih sebatas kira-kira, karena melihat terlebih dahulu perkembangan ekonomi di Tanah Air tahun depan.

“Semester dua hampir sama jumlahnya, itu minimal. Kenapa? Saya bisa bilang semeter satu bisa empat produk baru tapi lihat dulu kondisi ekonominya. Saya kan pernah bilang waktu kita luncurkan Voxy sebenarnya itu kita gambling. Di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 itu semua bilang market turun. Diler itu jualan cuma satu sampai dua produk, sales jualan susahnya juga minta ampun tapi kita gambling kasih harga yang cukup atraktif buat konsumen. Kita luncurkan Voxy tapi harganya Rp450 juta, kalau kita waktu itu ambil harga Rp500 juta saja enggak akan laku,” terang Soerjo.

Prediksi Pasar Otomotif Tahun Depan

Di 2018 bisa dikatakan sebagai tahun politik, di mana sejumlah wilayah di Tanah Air akan melakukan pemilihan kepala daerah. Tidak hanya itu, di tahun berikutnya akan ada lagi pemilihan umum untuk memilih pemimpin negara.

Tahun depan menjadi sorotan bagi para APM termasuk Toyota yang berjualan di Indonesia. Karena umumnya setiap ada pemilihan pemimpin daerah maupun negara, sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi dan daya jual beli mayarakat.

“Kalau tahun depan itu tahun politik, apakah ini berpengaruh terhadap daya beli? Kalau dulu kita bisa mengatakan pengaruhnya bisa positif ke indutri otomotif. Kenapa? Karena waktu itu kalau kita bilang ada kampanye dan lain sebagainya orang banyak yang beli mobil. Berbeda dengan yang ada sekarang, orang kampanye itu yang beli mobil sedikit,” ungkap Soerjo.

Sebagai gambaran, Soerjo menjelaskan bahwa pihaknya pernah melakukan survei ketika mendekati pemilihan kepala daerah. Pada saat itu pembeli sepi tidak seramai pemilihan ditahun-tahun sebelumnya. Jadi, dirinya memperkirakan pengaruh negatif ke industri otomotif ke depannya masih akan dirasakan.

“Tren negatifnya masih akan berlanjut. Di tambah lagi ada pesta politik di 2018 dan menjelang pemilu di 2019. Jadi ini yang kita harus hati-hati sebagai pelaku industri. Selain itu tren negatif lainnya adalah tingginya angka kredit macet. Sama produk baru, kalau enggak ada produk baru umumnya pelanggan pakai produk lama saja,” papar dia.

Peralihan Minat Konsumen

Menurut Soerjo, sekarang ini konsumen itu terbagi dua, yaitu konsumen di low segment dan medium up segment. Untuk low segment, rata-rata mereka terpikir ingin membeli mobil atau pindah dari motor. Tetapi ada masalah finansial dan dukungan dari perusahaan pembiayaan juga kurang karena kredit macet tinggi, sehingga pada akhirnya mereka tidak jadi ganti.

Sedangkan medium up segment merupakan konsumen yang karakternya wait and see, jadi bila ada produk baru mereka akan membeli.

“Menurut saya kalau industri otomotif atau market mau naik, kita harus punya dua itu, produk baru sama finansial yang oke,” pungkas Soerjo. (dna)

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts