Berita Sepeda motor Sumber informasi

Awal Mula Munculnya Ojek di Jakarta, Angkutan Dalam Pelabuhan

Awal Mula Munculnya Ojek Masih Memakai Sepeda (Foto: Wanita.me)

Jakarta – Carmudian pasti sudah tidak asing dengan ojek. Ya, sarana transportasi yang memakai sepeda motor ini jadi andalan masyarakat di kota besar. Namun belum banyak yang tahu awal mula munculnya ojek itu di kawasan pelabuhan Tanjung Priok.

Dikutip dari laman Historia, ojek di Jakarta pertama kali muncul pada 1970 dan saat itu masih memakai sepeda. Saat itu, angkutan umum dilarang masuk kawasan pelabuhan. Ini membuka kesempatan bagi warga setempat yang punya sepeda kemudian menawarkan jasanya kepada orang yang berkunjung ke pelabuhan.

Ojek sepeda lalu menyebar ke Ancol, Kota, dan Harmoni. Jumlah pengojek sepeda hampir 500 orang. Sama seperti sekarang, warga Jakarta sejak saat itu mengandalkan ojek sepeda untuk jarak tempuh dekat. Ojek sepeda ini membuat waktu perjalanan lebih cepat dengan ongkos lebih murah

Pada cakupan yang lebih luas, ojek sebenarnya telah muncul lebih dahulu di Jawa Tengah pada 1969. Kondisi jalan desa saat itu masih rusak parah dan tak bisa dilalui mobil. Kondisi ini dimanfaatkan sejumlah orang untuk menawarkan ojek sepeda kepada penduduk desa.

Ojek Jakarta pun terlambat dalam inovasi kendaraan. Pengojek di Jawa Tengah sudah lebih dahulu memakai sepeda motor bermesin 90 cc asal Jepang. Ini rupanya mendorong berdirinya perusahaan ojek di Jakarta.

Seorang cukong di Jakarta tiba-tiba membeli 20 sepeda motor. Dia membuat usaha ojek motor di Ancol pada Juli 1974. Karena sarana transportasi baru, penumpangnya cukup banyak.

Ojek motor ini jangkauannya juga lebih jauh lagi. Penumpang bisa sekalian tamasya keliling Ancol dengan ojek motor. Di sisi lain, kemunculan ojek motor tidak sesuai dengan rancangan jenis angkutan massal yang digagas Gubernur Ali Sadikin.

Pemerintah dan kepolisian saat itu sayangnya tidak segera menertibkan ojek yang ada. Jasa ojek motor pun cepat menyebar ke penjuru Jakarta.

Akibatnya, perkembangan ojek motor semakin tak terkendali dan tanpa izin. Polisi akhirnya menggelar razia ojek motor pada 1979. Tapi ojek motor tetap hidup, hingga kini.

Munculnya Ojek Online, Solusi Keluhan Ojek Pangkalan

Munculnya Ojek Online Karena Ojek Pangkalan Sepi Penumpang (Foto: Teknosaurus)

Ojek sempat mengalami fase sulit dimana jumlahnya cukup banyak tapi sepi penumpang. Keluhan seperti ini yang akhirnya mendasari munculnya aplikasi ojek online

Dikutip dari jurnal ilmiah yang dipublikasikan Universitas Diponegoro, Go-Jek muncul untuk memudahkan tukang ojek mencari penumpang.

Ide Go-Jek muncul saat CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, bercengkrama dengan tukang ojek langganannya. Tukang ojek itu mengaku lebih dari 70% waktu kerjanya hanya menunggu calon penumpang. Ini juga jadi keluhan tukang ojek lainnya, ternyata semuanya mengeluh susah cari pelanggan.

Seiring bertambahnya populasi kendaraan di Jakarta, kemacetan makin memburuk. Kehadiran ojek online dinilai membuat waktu perjalanan tetap lebih cepat dan bahkan kuan praktis.

Masyarakat sekarang tidak perlu ke pangkalan untuk naik ojek. Mereka tinggal buka aplikasi via ponsel dan memesan tukang ojek dimanapun itu.(dol)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts