Bolehkah Mudik Menggunakan Mobil LCGC? Ini Kata Pakar
Jakarta – Ada beragam alat transportasi umum yang bisa manfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan perjalanan ke kampung halaman. Tapi ada juga sebagian masyarakat yang lebih memilih menggunakan mobil pribadi untuk mudik.
Alasannya karena lebih murah, nyaman, dan terjangkau. Umumnya pemudik menggunakan mobil jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) dan Sport Utility Vehicle (SUV). Tidak sedikit pula yang memilih mobil jenis Low Cost Green Car (LCGC).
Lantas yang menjadi pertanyaan adalah bolehkah mudik menggunakan mobil LCGC? Rifat Sungkar, pereli nasional sekaligus Direktur Utama Rifat Drive Labs, konsultan di bidang keselamatan berkendara mengungkapkan. Bahwa mudik menggunakan mobil jenis LCGC sangat tidak disarankan.
Sebab menurutnya mobil jenis tersebut sangat minim fitur keselamatan dan bentuknya terbilang kecil. Jadi beberapa kemungkinan bila terjadi kecelakaan atau hal lain tak ada fitur yang membantu, apalagi perjalanan jauh sangat melelahkan.
“Mudik dengan mobil sedan enggak masalah. Kalau mudik dengan mobil LCGC itu yang masalah. Karena mobil LCGC itu faktor keselamatannya minim, travel suspensinya pendek dan bannya kecil,” kata Rifat.
Ditambahkannya, boleh-boleh saja mudik menggunakan mobil LCGC, tapi penumpang dan pengemudi akan merasa tidak nyaman selama perjalanan. “Mobil LCGC kalau dibawa pulang pergi ke bulan juga bisa, tapi kan kenyamanan yang enggak oke,” ujarnya sambil bercanda.
Bicara soal bahaya di perjalanan selama mudik, menurut Rifat hal itu bisa terjadi kepada siapa saja. Baik itu pemudik yang menggunakan mobil jenis MPV, SUV, maupun LCGC.
Dirinya menyarankan supaya pemudik mengatur waktu perjalanan dengan baik dan benar serta jangan tergesa-gesa atau mengemudi dalam kecepatan tinggi.
Tool Kit Harus Ada di Mobil
Disamping pemilihan kendaraan yang nyaman untuk di ajak mudik, Rifat juga kembali mengingatkan pentingnya membawa tool kit seperti dongkrak, kunci roda dan sebagainya. Alat tersebut sangat berguna sekali untuk menganti ban mobil yang bocor atau kempis.
Namun menurut Rifat meskipun alat ada di mobil tapi pemilik kendaraan tidak bisa atau tak mengerti menganti ban mobil sendiri berarti keberadaannya tidak berguna sama sekali.
“Sebelum semua di mulai pastikan situasi dongkrak ada di mana. Dongkrak dan putaran dongkrak selalu berada di tempat yang berbeda. Selain itu pemilik kendaraan juga harus tau bagaimana cara membuka ban mobil,” terang dia.(dol)