Berita Sumber informasi

Bukan Ban Off Road Biasa, Ini yang Dipakai Pembalap Rally Dakkar

Jakarta – Balap ketahanan Rally Dakar kembali digelar tahun ini. Balapan lintas negara tersebut diikuti segala jenis kendaraan, mulai dari sepeda motor, all terrain vehicle, mobil penumpang, hingga truk. Ban off road untuk Rally dakar berbeda dari jenis lainnya.

Ban untuk off road biasa

Motor trail atau adventure lintas alam biasanya memakai ban jenis tube type atau ban dalam biasa. Tapi, motor yang berlaga di Rally Dakkar memakai ban dalam jenis Bib Mousse. Tentu Carmudian bingung, Bib Mousse ini termasuk ban seperti apa?

Dikutip dari Ride Expeditions, Bib Mousse atau yang biasa disebut Mousse ini diciptakan pertama kali oleh Michelin pada 1984. Ini adalah ban dalam yang berisi busa karet butyl. Rongga-ronga pada busa ini berfungsi menyimpan angin nitrogen.

Balap ketahanan harus pakai ban Mousse karena daya tahannya terhadap tusukan benda tajam. Itulah mengapa, ban ini meminimalisir risiko kempes saat digunakan dan kuat untuk medan terjal sekalipun. Saat tertusuk, busa didalamnya tetap utuh bentuknya, hanya sedikit kurang angin di bagian yang rusak.

Pasti bakal sangat kerepotan bila balap ketahanan lintas negara hanya memakai ban tube type atau tubeless biasa. Pastinya banyak pembalap yang gagal finish karena ban bocor atau robek. Di gurun pasir, jelas tidak dijumpai bengkel atau tukang tambal ban.

Spesifikasi Ban Off Road Bib Mousse

Bib mousse awalnya diciptakan Michelin khusus untuk balapan Rally Dakkar. Bentuknya mirip ban dalam biasa, tapi berisi sejenis busa yang terbuat dari bahan karet butyl. Ban off road ini ada yang berisi angin, ada juga yang berupa ban mati (full busa).

Ban off road Michelin Bib Mousse (Foto: Ride Expeditions)

Untuk ban bib mousse yang full busa ini rancangannya setara dengan ban dalam biasa berisi tekanan udara 13 PSI. Ibaratnya ban ini adalah ban anti bocor dengan masa pakai hingga enam bulan.

Sayangnya, Pemakaian ban bib mousse tidak untuk jalan raya atau jalan aspal. Kecepatan maksimum untuk ban ini hanya 130 km/jam. Alasannya, paparan panas tinggi dari gesekan ke aspal menyebabkan kerusakan yang lebih cepat.

Edisi ke-40 ajang Reli Dakar dimulai dari 6-20 Januari 2018. Reli dimulai dari Peru lalu melintasi Bolivia dan terakhir finish di Argentina. Total ada 14 stages dengan jarak tempuh hingga 8.270 KM. Balapan ini menuntut kendaraan yang memang teruji ketangguhan mesinnya serta kemahiran dari pebalap.

Untuk kategori sepeda motor, peserta memakai motor bergaya adventure. Spesifikasi motor telah disesuaikan dengan medan gurun, rintangan yang sering dihadapi peserta Rally Dakkar. (dol)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts