Didi Kempot Pernah Sanjung Chevrolet Spin, Ini Katanya
Didi Kempot dengan Chevrolet Spin (Foto: Otosia)
Jakarta – Di tengah suasana pandemi corona (Covid-19), dunia hiburan Tanah Air kembali berduka. Dionisius Prasetyo atau lebih dikenal dengan panggilan Didi Kempot dikabarkan meninggal dunia Selasa (5/5/) pada pukul 07:30 WIB di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu, Solo Jawa Tengah. Belum di ketahui pasti penyebab kematian pria yang dijuluki The Father of Broken Heart ini.
Didi Kempot mengawali karir benar-benar dari bawah sebelum terkenal seperti sekarang ini. Dirinya sempat menjadi pengamen pada 1984. Kala itu Didi hanya bermodalkan ukulele dan gendang mengamen di kota Solo. Sebelum menginjakkan kaki di Jakarta pada 1988, Didi Kempot sempat mengadu nasib di Yogyakarta tepatnya di Malioboro.
Di Jakarta, pria kelahiran Desember 1966 ini kerap berkumpul dengan sesama pengamen di daerah Slipi, Palmerah, Cakung, dan Senen. Saat di Jakarta lah julukan kempot tercipta. Sebenarnya kata Kempot memiliki kepanjangan yaitu kelompok pengamen trotoar terbentuk.
Selain diisi dengan aktivitas mengamen, Didi bersama teman-temannya mencoba menciptakan lagu dan memberanikan diri mencoba rekaman. Setelah ditolak oleh beberapa label musik akhirnya Musica Studio tertarik untuk mempublikasikan musik mereka. Tepat pada 1989 Didi meluncurkan album pertamanya dengan lagu andalan Cidro.
Album Pertama
Sejak album pertama, karir penyanyi dan penulis lagu campursari itu terus menanjak. Dirinya pernah berkunjung ke benua Eropa hingga tampil di Suriname, Amerika Selatan. Pada awal 2000-an karirnya semakin moncer, bahkan kaum milenial pada 2019 memberi julukan The Father of Broken Heart.
Salah satu perusahaan otomotif yang pernah mengundangnya yaitu PT General Motors Indonesia (GMI) pada Maret 2013. Kala itu GMI mengadakan kegiatan Chevrolet Spin Media Test Drive yang bertajuk ‘Spin Spirit of Indonesia’.
Saat jamuan makan malam di pelataran Candi Prambanan, Didi menyanyikan beberapa lagu andalanya. Menariknya saat di atas panggung dirinya secara spontan menyanyikan lagu yang diciptakan khusus untuk Chevrolet Spin dan langsung mendapat sambutan meriah dari para petinggi GMI serta rekan-rekan media.
Usai menghibur para tamu, dirinya sempat menyanjung Chevrolet Spin. Menurut dia Multi Purpose Vehicle (MPV) baru ini Indonesia banget, dan memiliki desain eksterior yang menarik.
“Mobil ini diproduksi di Indonesia, paling tidak kita harus bangga dengan mobil buatan Indonesia. Rakyat Indonesia memang menghendaki dan berharap banyak mobil yang harganya terjangkau.” kata dia sebagaimana dilansir Carmudi dari Suara.com.
Motor dengan Cc Kecil
Pelantun lagu Pamer Bojo ini juga pernah diundang untuk menghibur para pengunjung Kustomfest 2019 yang berlangsung di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta Oktober lalu. Ini merupakan pengalaman perdana Didi diundang ke acara yang mayoritas dihadiri oleh kaum muda dan menyanyikan lagu tradisional.
Usai menyanyikan semua lagu andalannya selama kurang lebih satu jam, Didi menyediakan waktu untuk berbincang-bincang oleh awak media seputar roda dua. Dari situ terungkap bila dirinya lebih suka mengendari sepeda motor dengan mesin ber-cc kecil. Sebab menurut dia untuk mengendarai sepeda motor bertubuh dan bermesin bersar perlu belajar terlebih dahulu.
“Motor saya kecil-kecil, kalau motor gede sebenarnya kepingin tapi perlu belajar itu karena memang belum pernah mencoba,” ungkapnya seperti dilansir dari LIputan6.
Dirinya pun mengungkapkan sangat suka sekali melihat sepeda motor modifikasi karya anak-anak muda.
“Anak muda sekarang dalam modif motor itu sangat luar biasa sekali. Apapun mereknya asal modifnya sangat menarik sekali. Enak dilihat mata, kelihatan jantan dan lain-lainnya,” pungkasnya.
Selamat jalan Lord Didi kempot.
Penulis: Santo
Editor: Lesmana
