Berita

Fakta Menarik Hasil Uji Performa BBM D-100 Menggunakan Innova Diesel

Menperin dan Dirut menguji coba mobil Toyota Innova diesel yang sudah diisi Bahan Bakar Minyak green diesel 100% atau D-100. (Foto: Kemenperin)

Jakarta – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita didampingi Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Nicke Widyawati melakukan kunjungan kerja ke Kilang Minyak Pertamina RU II Dumai, Riau, Rabu (15/7/2020) lalu. Di sela kunjungan, Menperin dan Dirut berkesempatan menguji coba mobil Toyota Innova Diesel keluaran 2017 yang sudah diisi dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) green diesel 100% atau D-100.

“Ketika saya melakukan kunjungan kerja ke DHDT Refinery Unit (RU) II milik Pertamina di Dumai, saya bersama Ibu Dirut menaiki mobil yang sudah diuji dengan bahan bakar D-100, dan hasilnya suara mesin halus. Ini sekaligus sosialisasi hasil uji coba pengolahan RBDPO 100 persen,” kata Menperin Agus, dalam keterangan resminya, Selasa (21/7/2020).

RBDPO adalah minyak kelapa sawit atau CPO yang telah diproses lebih lanjut sehingga hilang getah, impurities, dan baunya.

Sebelumnya, Pertamina sudah lebih dahulu menguji performa BBM D-100 dengan menggunakan kendaraan yang sama sejauh 200 km. Dari hasil uji tersebut ditemukan fakta-fakta menarik soal BBM D-100.

  1. Meningkatkan Performa Kendaraan

BBM D-100 yang diproduksi Pertamina memiliki spesifikasi Cetane Number yang sangat tinggi, yaitu hingga 79. Ini artinya BBM D-100 dapat menghasilkan performa kendaraan yang lebih baik sebagai campuran bahan bakar.

Deputy CEO PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Budi Santoso Syarif menjelaskan, dalam uji performa tersebut, bahan bakar yang digunakan adalah campuran D-100 sebanyak 20%, Dexlite sebanyak 50%, dan FAME sebanyak 30%.

“Menurut hasil uji lab kami, terukur bahwa angka Cetane Number bahan bakar campuran D-100 pada Dexlite dan Fatty Acid Methyl Eter (FAME) yang digunakan tersebut mencapai angka minimal 60 atau lebih tinggi dari bahan bakar diesel yang ada saat ini,” terang Budi.

  1. Mengurangi Emisi Gas Buang

Penggunaan D-100 dalam campuran bahan bakar kendaraan juga dapat mengurangi emisi gas buang.

“Demikian juga hasil uji emisi kendaraan menunjukkan Opacity (kepekatan asap gas buang) turun menjadi 1,7% dari sebelumnya 2,6% saat tidak dicampur dengan D-100,” sambung dia.

Menperin dan Dirut menguji coba mobil Toyota Innova diesel yang sudah diisi Bahan Bakar Minyak green diesel 100% atau D-100. (Foto: Kemenperin)

  1. Suara Bising dari Mesin Berkurang

Selain hasil uji kuantitatif yang bagus, pengguna kendaraan pun tetap merasa nyaman selama menggunakan kendaraannya. Di antaranya, tidak ada excessive noise selama berkendara, tarikan mesin lebih bertenaga dan asap buang knalpot tetap bersih meski pada RPM tinggi. Dengan performa yang lebih baik tersebut, akan lebih hemat dari sisi penggunaan BBM maupun perawatan mesin.

  1. Pertama di Indonesia

Hasil Uji Performa ini membuktikan bahwa D-100 yang diproduksi Perdana di Kilang Dumai Pertamina dapat menjawab kebutuhan green energy di Indonesia.

D-100 dibuat dari 100% bahan nabati turunan dari CPO atau kelapa sawit yang banyak terdapat di Indonesia.

“Ini adalah yang pertama di Indonesia dan hanya sedikit perusahaan yang dapat melakukannya. Kami membuktikan bahwa Pertamina berhasil melakukannya di Kilang Dumai, dengan dibantu oleh Katalis Merah Putih yang merupakan kerjasama Research & Technology Center Pertamina dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Suatu kebanggaan bagi kami dapat menciptakan solusi untuk Indonesia,” tutur Budi.

 

Penulis: Santo Sirait 

Editor: Dimas

Baca Juga:

Penanganan Luka Jatuh Dari Motor, Begini Caranya

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts