Berita Mobil Sumber informasi

Ini Alasan Nissan e-POWER Diklaim Lebih Irit Dibanding Mobil Biasa

Penulis: Fransiscus Rosano

Tangerang – PT Nissan Motor Indonesia (Nissan) tampak serius untuk membawa mobil bertenaga listrik ke Tanah Air dalam waktu dekat. Selain dengan membawa Nissan Note e-POWER pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 lalu, mobil listrik anyar itu pun kembali dipamerkan kepada media dan beberapa tokoh Kepemerintahan kali ini.

Tidak tanggung-tanggung, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, pun turut hadir  (13/11) di Indonesia Convention Exhibition, BSD City, Tangerang Selatan. Beliau menjajal langsung Nissan Note e-POWER.

Nissan Note e-POWER adalah sebuah hatchback kompak, seukuran Honda Jazz dan Toyota Yaris, yang memiliki penggerak full elektrik alias sebuah electric vehicle. Namun uniknya, sistem ini tetap mengandalkan sebuah mesin bensin internal combustion untuk mengisi ulang baterainya.

Karena alasan hadirnya mesin itu, tidak dibutuhkan charger eksternal, sehingga tidak perlu menyiapkan infrastruktur charging station agar kehadiran mobil listrik yang satu ini bisa benar-benar terwujud.

Baca Juga: Ini Cara Kerja Teknologi Nissan e-POWER

Lalu, apa tujuan dari menggunakan mesin listrik dan baterai, kalau ujung-ujungnya masih memanfaatkan mesin bensin juga? Bagaimana caranya bisa lebih irit atau lebih ramah lingkungan?

Mesin Bensin Bekerja di RPM Efektif

“Mesin gasoline di mobil konvensional dan hybrid perlu bekerja dari putaran mesin rendah hingga tinggi, tergantung kecepatan mobilnya. Pada teknnologi e-POWER, mesin ini hanya digunakan sebagai generator, sehingga kami dapat menggunakannya pada putaran mesin yang efisien saja pada range yang menghasilkan konsumsi bahan bakar paling rendah,” Masayuki Ohsugi, General Manager R&D PT NIssan Motor Indonesia.

Ya, mesin bensin internal combustion-nya hanya menyala ketika baterai 1,5 kWh merasa membutuhkan pengisian ulang di kala berkendara.

Mesin Nissan E-Power

Mesin yang digunakan pada Nissan E-Power. Foto/Carmudi.

Saat mesin aktif pun, mesin hanya bertahan konstan di putaran mesin sekitar 2.000-2.500 rpm atau range yang Nissan. Katakan daerah kerja paling efisien dari sebuah mesin bensin.

Carmudi juga telah mencoba langsung Nissan Note e-POWER ini. Bahkan saat kickdown, putaran mesin bensinnya hanya naik sedikit. Berkisar di 4.500-an rpm dan bertahan konstan di situ hingga tenaga lebih yang dibutuhkan sudah usai.

Dengan menjaganya selalu bisa bertahan di range yang paling efisien, Nissan mengklaim menggunakan mesin bensin hanya sebagai generator di teknologi e-POWER ini. Dimana dapat membuat konsumsinya jauh lebih irit dibanding mobil bermesin internal combustion konvensional.

“Dengan metode tes JC08 di Jepang, kami dapat menghasilkan konsumsi bahan bakar 37,2 km/liter. Dengan Note e-POWER tipe S (varian terbawah) dan 34,2 km/liter untuk tipe X atau Medalist (varian atas),” tambah Masayuki San.

 

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts