Berita

Jokowi Larang Mudik, Korlantas Akan Minta Kendaraan Putar Balik

Mudik Lebaran (Foto: Ilustrasi)

Jakarta – Presiden Joko Widodo menetapkan larangan mudik bagi seluruh masyarakat. Hal ini disampaikan dalam sambutannya sebelum Rapat Terbatas bersama para Menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/4/2020) kemarin. Tujuannya untuk mencegah mobilitas penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lainnya yang dapat meningkatkan risiko penyebaran virus corona (Covid-19).

“Setelah larangan mudik bagi ASN, TNI-Polri, dan pegawai BUMN sudah kita lakukan pada minggu-minggu yang lalu, pada rapat hari ini saya ingin menyampaikan bahwa mudik semuanya akan kita larang. Saya minta persiapan-persiapan yang berkaitan dengan ini mulai disiapkan,”ujar Jokowi.

Menyikapi penetapan larangan mudik oleh Presiden Jokowi, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri saat ini tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencegah masyarakat yang masih nekat mudik dari Jakarta ke luar daerah maupun sekitarnya.

Korlantas dibantu oleh sejumlah stakeholder terkait akan melaksanakan kegiatan Operasi Ketupat Covid-19. Berbeda dari operasi ketupat di tahun sebelumnya, kali ini ada sedikit perubahan skema operasi.

“Kami tetap akan melaksanakan operasi ketupat dengan sandi Operasi Ketupat Covid-19. Adapun konsep operasinya tentu akan mengalami banyak perubahan khususnya untuk cara bertindak,” ungkap Kasubdit Jemenopsrek Ditkamsel Korlantas Polri, Kombes Indra Jafar di Jakarta, saat teleconference bersama media, Rabu (22/4/2020).

“Termasuk juga tujuan dari pada operasi ini yang akan mengalami perubahan yaitu membantu atau mem-backup jajaran-jajaran kewilayahan termasuk Pemda. Dalam hal ini untuk membatasi atau memutus serta mencegah penyebaran wabah Covid-19,” katanya.

Operasi Ketupat Covid-19 Berjalan 38 Hari

Indra menambahkan, kegiatan Operasi Ketupat Covid-19 akan berjalan selama 38 hari. Namun kepastiannya masih sedang dalam diskusi, keputusan pasti akan dikeluarkan hari ini.

“Masih ada rapat di tingkat Mabes Polri di mana Pak Kakorlantas Polri (Irjen Pol Istiono) juga bersama dengan beberapa stakehoder lain sedang rapat bersama dalam rangka menentukan kegiatan operasi ini,” sambung Indra.

Terkait gambaran Operasi Ketupat Covid-19, dirinya membeberkan bahwa pihaknya akan membangun beberapa checkpoint, termasuk tindakan yang akan dilakukan polisi di lapangan. Ini guna mengantisipasi adanya konflik dengan pengendara kendaraan bermotor, seperti yang pernah terjadi ketika operasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dan wilayah lain.

“Akan ada beberapa pendirian checkpoint, untuk jumlahnya sementara ini masih didiskusikan. Chekpoint ini akan berada di beberapa ruas jalan seperti Gerbang Tol. Termasuk juga beberapa titik yang strategis di beberapa arteri jalan dalam rangka membatasi masyarakat yang akan mudik ke daerahnya masing-masing,” ujar Indra.

“Memang kerawanan yang akan muncul dengan adanya pembatasan ini yang perlu kami hindari adalah terjadinya konflik di lapangan karena sudah menjadi contoh kemarin pada saat kegiatan PSBB. Nantinya petugas di lapangan tetap melakukan upaya persuasif memberikan imbauan-imbauan sehingga mereka bisa memahami,” lanjutnya.

Selain itu, tambah Indra, pendirian checkpoint di beberapa lokasi dalam rangka penyekatan arus lalu lintas. Di mana bagi kendaraan yang kedapatan hendak mudik atau keluar daerah akan disuruh untuk memutar balik kembali ke titik pemberangkatan awal. Pengalihan arus kendaraan juga termasuk dalam strategi yang akan diterapkan selama operasi.

Kendaraan pemudik menuju Jakarta (Foto: Ilustrasi/Jasa Marga)

Penegakan Hukum

Tak cuma diminta untuk memutar balik, pengendara yang kedapatan ingin mudik juga akan ditindak secara hukum. Namun bentuk penindakan sampai saat ini masih didiskusikan.

“Saat ini penegakan hukum yang paling tepat kepada para pelanggar (saat PSBB) adalah melakukan upaya-upaya persuasif, edukatif sehingga tidak akan muncul konflik nanti di lapangan,” jelas Indra.

Sementara itu bagi masyarakat yang hendak mudik menggunakan sepeda motor, Korlantas dibantu Babimkantibmas telah jauh-jauh hari melakukan sosialisasi supaya mereka mengurungkan niatnya untuk mudik.

“Kami sudah coba melakukan sosialisasi baik melalui media maupun secara langsung untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang hendak mudik,” tandasnya.

 

Penulis: Santo Sirait

Editor: Dimas

Baca Juga:

Efek Pandemi Covid-19, Bursa Otomotif Blok M Sepi Pengunjung

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts