Kalau Tidak Mendesak, Hindari Berkendara Saat Baru Turun Hujan
Jakarta – Berkendara sepeda motor saat hujan sebenarnya tidak disarankan, terutama memasuki September saat beberapa kota mulai diguyur hujan berintensitas tinggi pada siang atau malam hari. Jika terpaksa, pengendara betul-betul diimbau ekstra hati-hati ketika menghadapi kondisi jalan yang basah.
Kondisi jalanan yang diguyur hujan terus-menerus mengakibatkan banjir dan adanya genangan air. Hal ini membuat aspal jalanan rusak terkelupas dan juga timbul lubang.
Dengan kondisi jalanan tersebut tentu saja bisa membahayakan pengendara motor.
Sebagaimana dikutip dari laman Bintang Motor, pengendara sepeda motor sangat tidak dianjurkan berkendara saat hujan baru saja turun.
Pasalnya, beberapa menit pertama setelah hujan turun adalah saat di mana kondisi permukaan aspal paling licin.
Kondisi tersebut disebabkan karena endapan asap sisa buangan kendaraan, cairan rem, minyak, dan tumpahan bahan bakar pada permukaan jalan akan bercampur dengan air hujan. Oleh karenanya, daya cengkeram ban ke aspal jadi berkurang.
Cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan menepi dan berteduh di tempat yang aman. Jangan berteduh di bawah pohon saat menunggu hujan turun. Cara ini bisa dilakukan sembari kalian memakai jas hujan atau mantel sebelum melanjutkan perjalanan.
Apabila sudah terlanjur di jalan dan tidak bisa menepi, kalian harus mengurangi kecepatan saat berkendara. Karena jika tidak mengurangi kecepatan, maka butuh jarak pengereman yang lebih jauh di jalan basah dibandingkan saat jalan kering.
Hal yang Perlu Dilakukan Waktu Berkendara Saat Hujan
Saat berkendara di bawah guyuran hujan, atur kecepatan kendaraan dan tingkatkan fokus.
Ketika melewati jalanan yang rusak atau berlubang, sebaiknya juga harus sepelan mungkin. Akibat lubang jalanan yang tertutup genangan ini bisa saja membuat kendaraan roda dua hilang kendali dan terjatuh.
Lalu, pastikan pandangan fokus dalam arti lurus sejauh mata memandang agar tetap bisa menjaga keseimbangan.
Fokus mata sejajar dengan garis mata atau disebut eye-level, tidak hanya memfokuskan pada lintasan jalan rusak tapi juga melihat kondisi sekelilingnya supaya kita masih mendapat ruang untuk menghindari lubang.
Saat kamu melewati jalan yang tergenang air, bisa memanfaatkan kendaraan yang ada di depan sebagai pemandu.
Apabila kendaraan di depan kejeblos lubang, kalian bisa menghindarinya dengan melewati sisi samping yang permukaan jalannya aman asal tetap jaga jarak jangan terlalu dekat.
Atur jarak sekitar dua sampai tiga meter dan harus segaris dengan roda motor di depan. Dengan demikian, kalian bisa melewati genangan dengan aman tanpa kejeblos lubang.
Penulis: Yongki Sanjaya
Editor: Dimas
Baca Juga: