Berita Event Mobil Sumber informasi

Kenapa Konsumen di Indonesia Percaya Toyota Avanza?

Toyota Avanza (Foto: TAM)

Tangerang – Seperti diketahui Toyota Avanza resmi meluncur pada 2004. Lewat model tersebut Toyota Astra Motor (TAM) selaku agen pemegang merek (APM) menciptakan pasar baru yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh APM lain kala itu.

Seiring berjalannya waktu dan melihat begitu suburnya penjualan Toyota Avanza di segmen low multi purpose vehicle (LMPV), barulah sejumlah APM menciptakan mobil baru sekaligus mencoba peruntungan di segmen yang sama.

Lambat laun pemain di segmen LMPV semakin beragam sehingga membuat konsumen semakin banyak pilihan. Namun di tengah gempuran para pesaing, Toyota Avanza tetap diminati bahkan masih menjadi pemimpin di kelas LMPV.

Berdasarkan catatan TAM, hingga kini penjualan Avanza berada di kisaran 6.000-7.000 unit perbulan. Itu artinya pencapaian positif bagi sebuah model yang sudah berumur lebih dari 10 tahun.

“Untuk Toyota Avanza sendiri kita sudah cukup puas dengan pencapaian sekarang yaitu kita sudah tetap berada di angka 6.000-7.000 unit perbulan. Di mana kita lihat bahwa kendaraan seperti Avanza ini adalah the real MPV,” ujar Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager TAM di booth Toyota saat ditemui di GIIAS 2018 di ICE BSD City, Tangerang.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, yang dimaksud the real MPV adalah sebuah kendaraan dengan kemampuan menampung jumlah penumpang banyak dan barang bawaan.

“Mobil ini (Avanza) termasuk MPV yang dibutuhkan oleh konsumen, dari sisi apa? yaitu pengerak roda belakang dan daya angkut yang lebih besar dibanding roda depan. Itu merupakan cori khas dari kendaraan di Indonesia. Konsumen di Indonesia itu memang pakai kendarananya itu untuk angkut 7 orang ditambah angkut barang,” papar Soerjo.

Angka penjualan sampai saat ini masih tinggi mengartikan masyarakat Indonesia tetap tertarik untuk memiliki toyota Avanza. Ketertarikan konsumen terhadap Avanza terang Soerjo bukan hanya karena kemampuan dan performanya saja. Tapi pelayanan servis dan lainnya yang perusahaan berikan sehingga menjadi salah satu tolok ukur Avanza tetap digemari.

“Semuanya itu yang menilai konsumen kenapa konsumen itu percaya dengan Avanza, nah pasti konsumen tidak hanya bicara produk saja. Konsumen kan merasa bahwa saya membeli kendaraan bukan hanya naik kendaraan atau mengendarai kendaraan tersebut tapi total paketnya. Ada produk ada layanan, lalu bagaimana dengan produk dan layanan tersebut apakah mereka juga happy dengan resales value. Contoh Avanza dulu pertama di jual, Rp90 an, tapi saya jual Rp120 juta. Belum pernah ada orang beli mobil di awal terus kemudian harganya naik,” terang Soerjo.

Selain itu tambah Soerjo, mobil ini dinilai compact yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Konsumen Masih Loyal Kepada Avanza

Dengan penjualan sekira 6.000-7.000 unit perbulan, Soerjo mengklaim angka penjualan tersebut akan bertahan hingga akhir tahun ini ditengah makin ramainya mobil-mobil baru di segmen LMPV

“Karena konsumen yang masih sangat loyal terhadap produk kita dan menyukai produk Avanza, ungkap Soerjo.

Dari total angka penjualan yang dicapai Avanza, tambah Soerjo sekira 20 persenan disumbangkan dari pasar fleet.

Sementara terkait Avanza terbaru, Soerjo menolak untuk menerangkannya, dirinya kembali mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia sampai sekarang masih mempercayai produk andalannya itu.

“Kami enggak ngomong seperti itu (karena penjualan stabil model baru belum juga meluncur), cuma kami itu melihat bahwa Avanza itu masih mendapat kepercayaan dari konsumen sebagai produk pilihannya. Mereka melihatnya bukan paket produk, tapi mereka lihat total paket atau total value yang bisa mereka dapatkan dari kendaraan tersebut,” papar dia.(dol)

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts

Comments are closed.