Berita

Mobil Pikap Esemka Mulai Mendapatkan Pemesanan

Esemka Bima (Foto: Kemenperin)

Jakarta – Bersamaan dengan peresmian pabrik pada awal September 2019, PT. Solo Manufaktur Kreasi (SMK) memperkenalkan mobil Esemka jenis pikap yaitu Bima. Tak lama setelah itu, mobil pikap Esemka Bima sudah dipesan oleh banyak orang, salah satunya berasal dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. Tak sekedar melakukan pemesanan, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga mendatangkan Esemka Bima ke gelaran Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XXI 2019 di Bengkulu.

“Kami mengapresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu yang menandatangani pembelian 12 unit Esemka Bima. Kami juga optimisis, Esemka dapat meningkatkan produktivitas masyarakat desa,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, dalam keterangan resminya, Selasa (24/9/2019).

Adapun alasan Pemerintah Provinsi Bengkulu membeli mobil pikap Esemka Bima, karena pihaknya merasa bangga dengan mobil “karya anak bangsa” tersebut.

“Siapa lagi kalau bukan kita yang bangga menggunakan produk dalam negeri ini. Harapan kami, tahun 2020 nanti, mobil Esemka sudah masuk e-katalog, sehingga proses pengadaannya bisa lebih sederhana. Kami terus dorong teknologi nasional, agar bangsa ini kompetiti di mata dunia,” tambah Putu.

Sementara itu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertnggal danTransmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo menyarankan kepada PT SMK untuk memberikan pembekalan keahlian teknisi kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Jadi, mereka bisa mengerti tentang merawat kendaraan. Apalagi, yang namanya penjualan kendaraan itu salah satu kunci keberhasilannya adalah afersales,” tutur Eko.

Membuka Lapangan Pekerjaan dan Penggunaan Komponen Lokal

Kendaraan produksi PT SMK ini telah melakukan kerja sama dengan 30 industri komponen lokal. Pada tahun pertama, PT SMK menargetkan produksi sebanyak 3.500 unit pikap Bima.

“Saat ini, PT SMK telah bekerjasama dengan lebih dari 30 industri penyedia komponen otomotif lokal dan sudah melakukan persiapan untuk produksi massal,” kata Menperin Airlangga Hartarto di sela peremian pabrik mobil Esemka, awal September lalu.

Menperin Airlangga menyampaikan, pemerintah memberikan dukungan penuh dalam upaya pengembangan industri otomotif di Tanah Air. Sebab, industri otomotif merupakan satu dari lima sektor manufaktur yang diprioritaskan agar mampu berdaya saing global berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Kami juga dorong peran dari industri komponennya, sehingga terbentuk rantai pasok terintegrasi,” jelasnya.

Pabrik produksi mobil Esemka yang beroperasi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ini akan menyerap tenaga kerja lokal hingga 300 orang.

Pabrik SMK memiliki luas bangunan sekira 12.500 ribu meter persegi dan berdiri di atas lahan 115 ribu meter persegi. Pabrik ini yang sudah beroperasi ini memproduksi mobil pikap Esemka Bima.

Penulis: Santo

Editor: Lesmana

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts