Berita Event Mobil Sumber informasi

Ini Alasan Trend MPV Akan Bertahan Sampai Tahun 2025

Trend MPV

Low MPV terbaru dari Mitsubishi, XM, bakal hadir di Indonesia/Foto : Google

Jakarta – Sebagai kegiatan perdana di tahun 2017, FORWOT Indonesia (Forum Wartawan Otomotif) menggelar sebuah diskusi yang mengangkat topik menarik seputar kendaraan trend MPV (Multi Purpose Vehicle) yang sampai saat ini masih menjadi model kendaraan paling diminati masyarakat Tanah Air.

Sampai saat ini, MPV masih menguasai sebesar 40 persen total penjualan kendaraan, serta sisanya dibagi-bagi kepada model lainnya seperti SUV, citycar, hatchback dan sedan.

Alasan serta faktor pendorong masih tingginya minat konsumen dan tantangan MPV ke depan menjadi bahasan menarik. Apalagi kalau yang bicara adalah narasumber kompeten seperti Kukuh Kumara sebagai Sekum GAIKINDO, Dr Yannes Martinus dari ITB sebagai pakar otomotif, dan Soni Riharto yang merupakan seorang wartawan otomotif senior sekaligus mewakili suara konsumen.

Dari inti diskusi tersebut menyebutkan, tren mobil multi fungsi atau mobil keluarga bermuatan 7 penumpang masih menjadi trend hingga beberapa tahun ke depan, tentu saja dengan berbagai alasan yang dibeberkan.

Kebijakan Pemerintah Soal Pajak MPV

Toyota Avanza model MPV paling laris sepanjang masa/Foto : Google

Trend MPV masih menarik dan banyak memikat konsumen berlatar belakang banyak hal. Selain karena MPV muat banyak penumpang, kebijakan pemerintah juga ikut andil. Pemberian insentif untuk produksi dan penjualan MPV, termasuk ekspor, memberikan rangsangan positif kepada para produsen dan distributor.

“Pemerintah memiliki kebijakan berupa pajak kecil. Ini yang mendorong berkembangnya produksi dan pasar MPV di Indonesia,” kata Kukuh Kumara dalam acara Diskusi Pintar “Peluang dan Tantangan MPV di 2017” yang diselenggarakan FORWOT, Kamis (23/3).

“Tahun lalu penjualan MPV meningkat sekitar 450 ribuan unit dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai angka 375 ribuan unit,” tambah Kukuh.

Terjebak Nostalgia

Trend MPV

Kendaraan MPV pertama, Mitsubishi Colt./Foto : Zie

“Terjebak Nostalgia” ini bukan ngebahas soal lagu yang dilantunkan penyanyi cantik Raisa. Tapi bicara soal kecenderungan konsumen memilih MPV karena masih terikat akan kenangan punya mobil MPV.

Flashback ke belakang, MPV punya sejarah panjang di Indonesia. Jika ditarik benang sejarahnya, awalnya model ini berasal dari mobil komersial yang difungsikan untuk mengangkut barang.

Sejarah panjang model MPV di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1970-an. Mitsubishi Colt menjadi tonggak awal lahirnya MPV Indonesia, sekaligus menjadi cikal bakal MPV. Kemudian raksasa Jepang lainnya, Toyota hadir dengan Kijang yang melegenda.

“Sejarah mobil penumpang di Indonesia bermula pada tahun 1970-an di mana hanya beberapa merek kendaraan yang terlihat di jalan raya antara lain Mitsubishi Colt T100 atau Colt Bagong, Toyota, mobil pickup, dan beberapa jenis sedan pabrikan Amerika Serikat. Saat itu Krama Yudha Tiga Berlian Motors mengeluarkan Colt dalam dua tipe, yaitu model pickup dan karoseri untuk penumpang. Setelah itu industri karoseri pun tumbuh dan berhasil menjual mobil penumpang dalam jumlah banyak,” Dr Yannes Martinus, pakar otomotif nasional dari ITB menuturkan kisah dan sejarah panjang MPV di Indonesia.

Tak bisa dipungkiri, di era inilah trend MPV menemui masa keemasannya, kemudian dilanjut dengan hadirnya Avanza dan Xenia di awal era 2000-an memantapkan model MPV sebagai penguasa penjualan kendaraan di Indonesia. Hebatnya lagi, model Low MPV kembar ini terus menguasai pasar otomotif domestik sampai sekarang tanpa tergoyahkan.

Selain kedua merek kembar tersebut, pabrikan lainnya pun turut meramaikan persaingan di segmen low MPV, sebut saja Honda Mobilio, Suzuki Ertiga.

Karakter dan Budaya Masyarakat Indonesia Dukung Trend MPV

Trend MPV

Dua model MPV baru hadir di Indonesia. Foto/Google

Faktor pendukung lainnya adalah dari segi budaya serta pola pikir masyarakat Indonesia. Mengutip dari pepatah Jawa, “Mangan ora mangan sing penting ngumpul” menjadi kata kunci suksesnya model MPV. Orang Indonesia lebih mementingkan kapasitas penumpang ketimbang kualitas sebuah kendaraan.

“Budaya dan tipikal masyarakat kita selalu menginginkan mobil berkapasitas besar agar bisa muat penumpang lebih banyak. Apalagi sisi romantisme generasi pertama MPV di era 1980-an masih kuat sampai saat ini,” tambah Yannes Martinus.

Simbol keluarga masih menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih kendaraan. Rata-rata orang beli mobil biar bisa muat satu keluarga, walaupun dalam kenyataannya di kehidupan sehari-hari mobil tersebut hanya diisi sendiri.

“Masyarakat Indonesia itu tidak bisa dijauhkan dari budaya. Budaya kita saat ini adalah cenderung banyak orang lebih suka berkumpul, berpergian bersama keluarga. Itulah alasan mengapa trend MPV bertahan lama,” pungkasnya.

Dengan berbagai alasan tersebutlah, para narasumber di acara Diskusi Pintar FORWOT Indonesia mengamini kalau model MPV masih bakal bertahan hingga beberapa tahun ke depan. Bahkan lebih detil lagi, disebutkan MPV masih akan diminati konsumen hingga 2025. Jadi tidak usah heran kalau para produsen otomotif beramai-ramai menghadirkan mobil keluarga tujuh penumpang di Indonesia. (Zie)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts