Sumber informasi

Penyebab Rem Mobil Blong dan Cara Mengatasinya

Penyebab rem mobil blong beragam, mulai dari kebocoran minyak hidroliknya, kerusakan master rem, hingga terjadinya vapor lock. Semua patut dipahami oleh pemilik sehingga dapat dicari cara mengatasinya.

Penyebab Rem Mobil Blong (1)

(Foto: Carused.jp)

Semua orang tentu sependapat jika rem dikatakan sebagai sistem keselamatan paling penting pada sebuah kendaraan. Tujuan rem hanya ada satu, yaitu untuk menghentikan laju.

Lebih baik lagi jika kemampuan tersebut dapat dilakukan dalam jarak yang sesingkat-singkatnya. Hal ini terkait dengan performa atau tenaga yang dimiliki mesin mobil.

Sebuah mobil dengan mesin sangat bertenaga sudah sepatutnya dilengkapi rem yang memiliki performa sama baiknya.

Mengingat peran pentingnya, rem termasuk bagian yang patut mendapat perhatian sebaik mungkin dalam perawatan. Karena hanya dengan cara itu performa rem bisa terjaga.

Sulit dibayangkan berkendara dengan mobil yang mengalami masalah pengereman atau bahkan rem blong. Hal tersebut sudah pasti akan berujung pada malapetaka.

Risiko bahaya tambah besar ketika melintasi daerah yang dipenuhi jalan tanjakan atau turunan. Gaya potensial gravitasi yang “menarik” mobil membuat rem bekerja ekstra keras untuk menghentikan lajunya.

Penyebab Rem Mobil Blong dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi rem mobil blong

(Foto: Cupertino Times)

Dirangkum dari berbagai sumber, penyebab rem mobil blong itu sendiri tergolong variatif. Untuk informasi lebih detailnya bisa disimak pada ulasan di bawah ini.

1. Kebocoran Minyak Rem

Pada umumnya pengereman mobil dirancang dengan sistem hidrolik. Hal itu berarti rem bekerja berdasarkan tekanan yang diberikan oleh pelumas yang terdapat di dalamnya ketika pedal diinjak.

Pelumas atau atau yang akrab disebut minyak rem tersebut akan menekan piston dan kampas untuk menjepit piringan cakram atau tromol. Gesekan yang terjadi otomatis akan menghentikan laju kendaraan.

Pada tahap ini terlihat jelas minyak rem memiliki peran yang krusial. Oleh karena itu kebocoran yang terjadi pada salurannya dapat mengakibatkan rem mobil jadi blong. Sebabnya, piston dan kampas tidak mendapat tekanan yang dibutuhkan.

Bagaimana cara cek kebocoran minyak rem? Paling mudah ialah melihat kondisi master rem yang punya bentuk semacam tabung. Posisinya berada di ruang mesin, biasanya tepat di hadapan pengemudi.

Pastikan minyak rem di dalam tabungnya berada dalam volume yang sesuai. Kemudian periksalah apakah ada kebocoran di sekitarnya. Di samping itu, periksa juga apakah terdapat kebocoran di atas pedal rem.

2. Master Rem Rusak

Seiring usia pakai kendaraan maka kondisi master rem itu sendiri dapat bermasalah atau rusak. Gangguan pada bagian ini juga berpotensi menjadi penyebab rem mobil blong. 

Sebagai langkah deteksi awal, pemilik dapat melakukan pemeriksaan sendiri terhadap kendaraannya. Pertama-tama, coba “kocok” pedal rem dalam kondisi mesin kendaraan mati. 

Jika master rem normal, dalam kondisi seperti ini pedal rem akan memberi resistensi terhadap injakan. Beda cerita kalau ternyata pedal rem bisa diinjak dengan dalam. Hal tersebut adalah peringatan serius untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh mekanik profesional.

Pengecekan dapat dilanjutkan dengan menyalakan mesin kendaraan lalu menginjak pedal rem. Dalam kondisi seperti ini, pedal rem akan turun sedikit, lalu kembali memberikan resistensi.

Lagi-lagi, jika ternyata pedal rem dapat terus diinjak dengan dalam maka patut dilakukan pemeriksaan lebih jauh.

3. Terjadi Vapor Lock

Dijelaskan sebelumnya bahwa pengereman mobil mayoritas dirancang dengan sistem hidrolik. Sialnya, minyak rem yang terdapat di dalamnya bisa mengalami perubahan wujud seperti benda cair lainnya.

Hal tersebut mungkin saja terjadi karena sistem pengereman menghasilkan panas selama bekerja. Jika melewati suhu yang telah ditetapkan maka minyak rem dapat mendidih kemudian menghasilkan gas dan gelembung udara di dalam salurannya.

Situasi semacam inilah yang disebut vapor lock dan membuat rem gagal bekerja. Sesuai namanya, pengemudi akan merasakan resistensi pada injakan pedal seolah-olah rem mengunci.

4. Terjadi Brake Fade

Penyebab rem mobil blong yang berikutnya ialah brake fade, yaitu keausan kampas rem sehingga tidak bisa menghasilkan gesekan untuk menghentikan laju mobil. Tapi brake fade berbeda dengan kampas rem yang aus karena pemakaian normal.

Mirip dengan vapor lock, brake fade terjadi saat suhu pada sistem pengereman terlampau tinggi sehingga material kampas rem meleleh dan gagal berfungsi sebagaimana mestinya. Penyebab keduanya pun mirip, yakni penggunaan rem secara terus menerus dalam waktu lama.

Hal semacam itu biasa terjadi ketika mobil melewati jalanan turunan terlebih lagi dengan membawa beban berat. Kemudian ketika berkendara dengan sangat agresif, seperti pada situasi balap.

5. Angin Tekor

Penyebab yang satu ini sebenarnya hanya berlaku untuk kendaraan-kendaraan dengan rem angin yang artinya truk atau bus. 

Istilah angin tekor itu sendiri mengacu pada situasi saat tidak ada lagi persediaan angin di reservoir yang dapat digunakan mengaktifkan aktuator untuk melakukan pengereman.

Sebagai gambaran, sistem pengereman kendaraan besar mendapat pasokan angin dari mesin dengan dibantu sebuah kompresor. Angin tersebut kemudian disimpan di dalam reservoir dan siap digunakan ketika hendak melakukan pengereman.

Potensi terjadinya angin tekor sangat besar terjadi pada jalanan turunan yang panjang karena persediaan angin bisa habis. Sebabnya, pada jalanan turunan putaran mesin tidak terlalu tinggi untuk menghasilkan persediaan angin.

Oleh karena itu, pengemudi kendaraan besar mesti pintar-pintar memanfaatkan angin. Sekaligus menguasai pengoperasian pengereman bantuan, seperti engine brake, exhaust brake, atau retarder.

Cara Menghindari Rem Mobil Blong

Ilustrasi engine brake

(Foto: Dunlop)

Rem blong jelas merupakan situasi yang sangat berbahaya bahkan berpotensi mengancam nyawa. Oleh karena itu pemilik kendaraan perlu melakukan upaya untuk menghindarinya. 

Langkah yang paling penting ialah melakukan perawatan rutin kendaraan terutama untuk sistem pengereman. Hal ini meliputi pengecekan kampas rem, memeriksa volume minyak rem, dan memastikan master rem bekerja sebagaimana mestinya.

Pemeriksaan tersebut makin perlu dilakukan saat hendak melakukan perjalanan jarak jauh dan mengetahui rute yang dilalui akan melewati daerah perbukitan.

Dalam hal penggantian kampas rem sebenarnya pabrikan sudah memberikan interval waktu yang direkomendasikan. Biasanya setiap 60.000 – 70.000 km untuk mobil transmisi manual dan 30.000 – 40.000 km untuk mobil dengan transmisi otomatis.

Mobil dengan transmisi otomatis memiliki interval penggantian yang lebih dekat karena kerja rem lebih keras untuk menahan laju mobil bahkan saat langsam.

Sementara itu, untuk penggantian minyak rem umumnya interval yang direkomendasikan ialah setiap 40.000 km atau dua tahun. Penting diingat untuk memilih minyak rem sesuai dengan spesifikasi DOT agar performanya maksimal.

Terakhir, pengemudi juga bisa mempelajari teknik pengereman bantuan, seperti halnya engine brake. Hal tersebut akan membantu meringankan kerja rem terutama pada saat jalanan turunan.

Pada dasarnya teknik engine brake dilakukan dengan cara memindahkan gigi ke yang lebih rendah. Disarankan hanya melakukan engine brake pada kecepatan rendah. Dalam kecepatan tinggi, engine brake justru berpotensi merusak transmisi.

>>>> Cek daftar pilihan mobil bekas berkualitas dengan harga terjangkau di sini!

Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas

Mada Prastya

Bergabung sebagai penulis di Carmudi Indonesia sejak Februari 2021. Menyukai kendaraan roda dua karena simpel, cepat, dan memberi rasa kebebasan dalam berkendara. Email: mada.prastya@icarasia.com

Related Posts