Sepeda motor

Ragam Sepeda Motor Listrik di Indonesia, Ada Apa Aja Pilihannya?

IIMS Motobike sepeda motor listrik

Sepeda motor listrik turut meramaikan pameran sepeda motor IIMS Motobike (Foto: Dyandra)

Jakarta – Sepeda motor listrik di Indonesia beberapa tahun terakhir mulai naik daun dengan ada beberapa produsen yang menjualnya secara resmi. 

Era sepeda motor listrik masa depan mulai menyapa dunia otomotif Indonesia. Sayang, kehadiran kendaraan yang diklaim bakal menjadi ramah lingkungan ini dinilai kurang tepat bagi sebagian orang. 

Salah satu halnya adalah kurang praktisnya penggunaan kendaraan tersebut dalam keperluan sehari-hari. 

Hendro Sutono, pegiat motor listrik dan juru bicara komunitas sepeda motor listrik (Kosmik) seperti dilansir Kompas, mengatakan pemilik harus mengecas motornya saat tidak dipakai. 

Ia menilai jika keberadaan sepeda motor listrik ini seharusnya didukung oleh hampir semua orang karena menurutnya listrik tersedia di mana-mana, tidak seperti bahan bakar fosil. 

sepeda motor listrik

Presiden Jokowi saat menguji motor listrik Gesits (Foto: Instagram Gesits)

“Bagi saya berdasarkan pengalaman tidak perlu khawatir memakai sepeda motor listrik ini karena kita bisa mendapatkan listrik di mana saja,” ujarnya. 

Saking banyak dan mudahnya menemukan listrik, banyak orang melupakan keberadaannya. Ia menceritakan analogi mengenai udara. 

“Udara itu sangat banyak, tetapi kita menganggap tidak ada. Listrik sama seperti udara yang sudah kita hirup ini. Kita merasa tidak ada, padahal sebenarnya ada banyak,” lanjutnya. 

Sepeda Motor Listrik Bisa Dicas di Mana Saja

Enaknya, sepeda motor listrik ini bisa dicas di mana saja. Misalnya saat baterai motor habis di tengah jalan. Lalu ia masih menyambangi kedai kopi, restoran, atau SPBU untuk mengisi daya. Atau bisa juga menumpang cas dengan gedung saat mau parkir cukup lama. 

“Jadi kalau tidak dipakai ini bisa kita cas di mana saja. Misalnya sedang makan, sedang tidur malam, sedang bekerja, atau sembari kongkow pun bisa sambil dicas,” ujar Hendro. 

viar q1 sepeda motor listrik

Model SPLU untuk pengusaha kecil dan motor listrik (dok.carmudi indonesia)

Perkataan Hendro memang ada benarnya. Pemilik sepeda motor listrik yang kehabisan daya bisa melakukan pengisian di mana saja.

Sepeda Motor Listrik yang Belum Dirilis

Walaupun sudah banyak beredar mengenai sepeda motor listrik, tetapi ada beberapa motor listrik yang dinanti oleh masyarakat banyak. 

Sayangnya beberapa motor listrik ini belum dijual secara resmi oleh pabrikan di Indonesia. Mereka hanya memperkenalkan saja beberapa model yang kabarnya bakal dijual secara resmi. 

Kira-kira, ada motor listrik apa aja ya yang bakalan dijual di Indonesia ke depannya? Bisa menebak apa saja motornya?

Honda PCX Electric

Motor satu ini sebenarnya sudah lumayan terkenal di Indonesia. Sayang sampai detik ini belum ada kejelasan mengenai PCX Electric. 

sepeda motor listrik

Honda PCX listrik (Foto: Honda)

PT Astra Honda Motor (AHM) pada saat memperkenalkan motor ini mengaku baru menyewakan kepada perusahaan, alias belum dijual secara resmi. Penyewaan ini juga tidak bisa dilakukan oleh perorangan. 

Secara animo, tanggapan masyarakat Indonesia terhadap Honda PCX Electric sebenarnya cukup baik karena orang juga cukup antusias menyambut era motor listrik di Indonesia. 

Yamaha e-Vino

Pada 2017, Yamaha Indonesia pernah memperkenalkan motor listrik Yamaha e-Vino. Kala itu pihak Yamaha hanya melakukan studi mengenai antusiasme masyarakat terhadap motor listrik. 

Sayangnya, sampai detik ini Yamaha Indonesia belum membeberkan rencana apakah akan segera dijual atau tidak. Padahal motor satu ini bisa jadi salah satu motor listrik yang populer di Indonesia. 

Salah satu informasi yang disebut oleh Yamaha adalah motor ini bisa menempuh jarak sampai 35 km dalam satu kali pengecasan. 

Kymco Like EV

Produsen otomotif asal Taiwan ini juga ternyata punya line up sepeda motor listrik. Sayang, motor listriknya ini belum dijual di Indonesia. 

sepeda motor listrik

Kymco Like EV (Foto: Kymco)

Padahal di Eropa Kymco sudah menjual Like EV secara resmi. Antusias masyarakat Eropa mengenai motor listrik ini juga cukup positif. 

Vespa Elettrica

Produsen skuter asal Italia, Vespa juga punya kendaraan listrik yang dijual global. Sayang, lagi-lagi sepeda motor listrik ini tidak dijual secara resmi di Tanah Air. 

Secara kasat mata, Vespa Elettrica ini punya tampilan yang sama seperti Vespa Sprint. Hanya saja warnanya terdapat aksen biru muda seperti layaknya warna hybrid pada Toyota.

Kelebihan pada motor ini adalah jarak tempuhnya yang cukup jauh. Vespa Elettrica diklaim bisa menempuh jarak sampai 100 km dalam satu kali pengisian daya. 

Peraturan Presiden

Presiden Joko Widodo memang menyambut dengan baik datangnya era kendaraan listrik di Indonesia. Hal tersebut dengan ditandai dengan penerbitan Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 mengenai Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Menko Marves Luhut

Menko Marves Luhut ajak seluruh kementerian hingga BUMD menggunakan kendaraan listrik (Foto: Carmudi/Santo)

Setelah Perpres ditandatangani, beberapa merek pun bermunculan menjajakan motor listrik. Mulai dari Elvindo, Gesit, MAB, Volta, United, Niu, dan Viar Q1.

Penyebab Kendaraan Sepeda Motor Listrik Sulit Maju

Sebenarnya mobil atau kendaraan listrik bukan suatu hal baru di industri otomotif dunia. Keberadannya sudah ada sejak 100 tahun lalu, namun karena adanya lobi-lobi konglomerat minyak bumi maka teknologi listrik itu dipendam satu abad.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat memberikan kata sambutan di acara peringatan Hari Listrik Nasional ke 75 Tingkat Provinsi Jawa Barat, baru-baru ini.

Menurutnya, keberadaan mobil dan sepeda motor listrik sengaja dipendam supaya untuk urusan energi dipaksa menggunakan bahan bakar atau minyak dan gas.

“Jadi kendaraan listrik itu bukan teknologi baru. Dari satu abad lalu sudah ada, cuma direpresi oleh kepentingan ekonomi. Makanya jangan kaget prosesnya itu akhirnya sistem mengalah. Tak heran ada pernyataan jangan buru-buru listrik, kendaraan hybrid dahulu, setengah bensin dan setengah listrik,” ungkap pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) Pertamina komersial pertama Resmi Beroperasi (Foto: Pertamina)

Ditambahkannya, kendaraan bermotor listrik adalah keniscayaan, karena suatu hari stasiun pengisian bahan bakar minyak akan hilang sekira 50 tahun ke depan, sama seperti hilangnya warung telepon (wartel).

Sebagai upaya mempercepat perkembangan mobil dan sepeda motor listrik khususnya di wilayah Jabar, Kang Emil telah menyiapkan beberapa strategi. Satu di antaranya mendorong masyarakat supaya beralih dari kendaraan berbahan bakar minyak ke listrik murni.

“Kendaraan bermotor yang paling penting, karena ini sumber polusi paling utama. Perbedaan satu mobil atau sepeda motor dengan mobil atau sepeda motor bensin itu seperlima. Karena proses pembuatan ini (kendaraan listrik) juga ada emisi, jadi enggak 0 (nol) emisi. Tetapi dia (kendaraan listrik) bisa mengurangi seperlima, kalau semua melakukan ini maka empat perlimanya polusi menjadi hilang,” terangnya.

 

Penulis: Rizen Panji

Editor: Dimas

Baca Juga: Akibat Lobi-lobi Konglomerat, Mobil dan Sepeda Motor Listrik Dipendam

Rizen Panji

Pikirannya selalu dipenuhi oleh mobil buatan asal Jerman, Swedia, dan Prancis dengan tahun produksi di bawah 2000. Jangan lupa, mesin yang bersemayam di dalam kap mesin tentunya harus 6 silinder guna memompa adrenalin ketika mengendarainya

Related Posts