Berita Sumber informasi

PLN Komitmen Percepat Siapkan Infrastruktur untuk Mobil Listrik

Penulis: Santo Evren Sirait

Jakarta – Mobil listrik sudah menjadi isu global saat ini. Banyak pabrikan yang mulai mengenjot pengembangan mobil listrik. Di Indonesia sendiri kendaraan listrik juga tengah menjadi perbincangan hangat.

Guna mempercepat pengembangan mobil listrik di Tanah Air, saat ini pemerintah sedang menyusun darf kendaraan listrik. Salah salah satu yang sering sekali dikeluhkan oleh pabrikan mobil di Indonesia adalah masalah infrastruktur.

Ikhsan Asaad, General Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), mengatakan bahwa pihaknya menjamin ketersediaan stasiun pengisian listrik umum (SPLU). Jadi jangan khawatir jika pabrikan ingin memasarkan kendaraan listrik di Indonesia.

“Jadi memang kekhawatiran dan ketidaksiapan dari infrastruktur listrik itu perlu dikikis dan dihapus, karena ternyata kami sudah punya cadangan listrik yang lebih. Bahkan ada beberapa daerah yang cadangan listriknya itu lebih dari 50 persen,” ujar Ikhsan di sela kick off meeting, pengembangan charging station untuk mendukung akselerasi kendaraan listrik, di kantor PLN Disjaya, Jakarta Kamis (14/12/2017).

Menurutnya, khusus di Jakarta ini terintegrasi dengan sistem Jawa-Bali itu yang punya cadangan lebih dari 8 ribu mega watt. Jadi tidak ada lagi alasan dan keraguan bahwa listriknya tidak siap.

Dijelaskannya saat ini di Jakarta saja sudah ada kurang lebih 900 unit SPLU yang terpasang di berbagai wilayah. Sedangkan di Indonesia sendiri sudah lebih dari 1.000 unit SPLU.

“Jadi tidak ada keraguan mengenai kesiapan listriknya atau kesiapan charging stationnya. Dari para produsen mobil tidak ada lagi kendala pengembangan kendaraan listrik di Indonesia,” terang dia.

Kendala Bukan Lagi Pada Infrastruktur

PLN saat ini juga tengah berupaya untuk membuka SPLU di perkantoran dan pusat perbelanjaan, supaya mudah diakses oleh pengguna kendaraan listrik.

“Memang tujuan awal kami mendirikan SPLU diperuntukkan bagi pedagang kaki lima supaya tidak menyantol atau menggunakan listrik secara ilegal. Memang kami sudah siapkan, kedepan memang eranya kendaran listrik, oleh karena itu ada charging station versi satu, dua, tiga dan versi terakhir,” tutur dia.

“Kedepan kami juga menerapkan metode pembayarannya pakai QR Code, sekarang ini kita udah bisa pakai card, jadi sudah bisa pakai kartu semacam e-money dan lainya. Dan teknologinya akan kita kembangkan menjadi fast charging, itu pengembangan ke SPLU-nya,” tambahnya.

Sebagai informasi, lanjut Ikhsan bahwa sampai dengan saat ini sepeda motor listrik sudah terjual sebanyak 600 unit, bila harganya turun maka tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan bertambah. “Misalkan ada regulasi kendaraan listrik pasti lebih banyak lagi marketnya, memang saat ini terkendala dengan harganya. Seperti itu juga mobil,” paparnya.

Kendaraan listrik membutuhkan charging station supaya pemilik mobil tidak perlu repot jika suatu saat kehabisan daya baterai ditengah perjalanan. Walaupun kendaraan listrik baik itu mobil atau motor belum banyak beredar, tapi PLN siap untuk menyediakan SPLU lebih banyak lagi. Jika kendaraan ramah lingkungan terebut mulai banyak yang memilikinya.

“Saya kira kendalanya cuma satu di Indonesia gimana supaya regulasi dari pemerintah bisa keluar cepat dan supaya harganya (mobil listrik) bisa terjangkau,” ungkap Ikhsan.

Oleh karena itu, Ikhsan berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM bisa mempercepat menerbitkan regulasi kendaraan listrik.

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts

Comments are closed.