Mobil

Ungkap Harga Jual Nissan GT-R, Mobil Nahas Sang Wakil Kejagung

Nissan GT-R, sosok mobil super dengan harga miring (foto: Motor Authority)

Jakarta – Nissan GT-R adalah mobil sport legendaris yang banyak disebut sebagai satu-satunya supercar dari Jepang. Generasi R35 adalah generasi pertama Nissan GT-R setelah meninggalkan nama ikonik Skyline yang selama ini melekat pada mobil, sejak pertama kali kemunculannya di pasar. Mengusung spesifikasi mendekati Ferrari dan Lamborghini, Harga Nissan GT-R lebih murah lho.

Nissan GT-R laris manis di pasaran dan menjadi salah satu mobil sport terfavorit di dunia dengan reputasi sebagai ‘pembunuh supercar’. Jelas saja, pabrikan otomotif asal Yokohama ini merancang spesifikasi mesin GT-R dengan output serupa keluarga Lamborghini, di atas 500 hp.

Segmentasi Pasar dan Model Mobil
GT-R berwujud mobil sport kupe 2 penumpang dan berada di segmen mobil sport mewah atau satu tingkat di bawah supercar. Berpenggerak semua roda, GT-R unik karena sangat berciri khas Jepang dan tidak memiliki ciri khas mobil apapun dari pabrikan barat.

Populasi Nissan GT-R di Indonesia biasanya hanya dimiliki kalangan atas penghobi kecepatan, salah satunya yaitu Wakil Jaksa Agung, Arminsyah. Ia bahkan tewas dalam sebuah kecelakaan saat memacu sang Godzilla di ruas tol Jagorawi beberapa waktu lalu. Nissan GT-R yang dikendarai Wakil Jaksa Agung itu menabarak median tol dan terbakar.

Nissan GT-R disebut sebagai pembunuh supercar (foto: Pinterest)

Nissan GT-R sebagai salah satu mobil sedan sport yang paling fenomenal dan legendaris yang masih terus diproduksi sampai sekarang. Dapur pacu si Godzilla ini juga diklaim sangat buas, berbekal mesin 3.8 liter berkonfigurasi V8. Nissan GT-R untuk versi standar dan ‘biasa’, bisa melaju hingga 100 km per jam hanya dalam waktu 3,9 detik.

Sejarah Nissan Skyline GT-R

Sejarah panjang GT-R berawal dari generasi pertama Skyline (Hakosuka) yang diproduksi sejak 1969-1972. Generasi keduanya berlanjut dengan sebutan Kenmeri, yang diproduksi pada 1973. Generasi ketiga Skyline GT-R mulai menggunakan kode R32 yang diproduksi sejak 1989-1994 dan telah menggunakan mesin legendaris RB26DETT.

Meskipun ada versi R30 dan R31 sebelumnya, tetapi keduanya masuk dalam generasi Skyline dan bukan Skyline GT-R. Ada perbedaan antara Skyline dan Skyline GT-R, yaitu bila GT-R biasanya mengambil basis dari Skyline. Tapi, tidak semua Skyline masuk kategori GT-R sebagai versi high performance.

Penjelasan mudahnya begini, Skyline adalah salah satu model Nissan dengan karakter sport tapi bukan spek kompetisi atau performa tinggi seperti GT-R. Ini terjadi pada Mitsubishi dimana model Evolution mengambil basis dari Lancer, tapi tidak semua Lancer dipilih untuk varian Evo atau Evolution.

Nissan R33 (foto: Motor Authority)

Generasi keempat Skyline GT-R R33 diproduksi sejak 1995-1998 dengan mesin yang identik seperti R32. Generasi kelima Skyline GT-R R34 diproduksi sejak 1998-2007 dan menjadi salah satu versi Skyline GT-R paling populer, disusul R32.

Nissan GT-R, Mobil Sport Tanpa Embel-embel ‘Skyline’

Nissan GT-R tidak lagi mengambil basis keluarga Skyline (foto: Pinterest)

Nama Skyline kemudian mulai ditinggalkan Nissan ketika mereka menghadirkan generasi keenam atau R35 sejak 2007. Skyline kemudian digunakan Nissan sebagai nama sedan mewah yang hanya dipasarkan di Jepang.

Generasi Nissan GT-R memiliki julukan khusus ‘Godzilla’. Ini merujuk pada perawakan mobil yang terlihat seperti monster raksasa legendaris Jepang yang banyak dianggap sebagai dewa.

Kelebihan dan Kekurangan Nissan GT-R
Nissan GT-R memiliki reputasi ciamik sebagai salah satu mobil sport paling legendaris dan ikonik Jepang. Angka penjualannya selalu tinggi sehingga Nissan terus memproduksinya hingga saat ini, dan berhasil sebagai salah satu mobil sport terpopuler di dunia.

Desain Maskulin Ala Nissan GT-R

Desain Nissan terus berkembang seiring selera jaman, dengan tetap mempertahankan beberapa ciri khas klasik. Lekuk buntutnya yang berotot mempertahankan gaya dari Skyline R33 dan R34.

Nissan menyebut, robot Gundam sebagai inspirasi dari desain Nissan GT-R R35. Adapun ciri khas klasik GT-R yang masih melekat di generasi saat ini adalah empat lampu bulat ikonik di bagian buritan dengan desain yang lebih modern.

Desain lampu belakang ikonik keluarga Skyline dan GT-R (foto: Pinterest)

Desain eksterior Nissan GT-R bervariasi tergantung trim yang dipilih pemesan. Ada beberapa ubahan kosmetik di setiap trim termasuk bodykit, spoiler, dan velg aftermarket. Makin tinggi trim, makin agresif aerokit yang dijejali pada mobil.

Nissan GT-R memiliki lekuk fasia depan dan bumper belakang yang lebih agresif dari sebelumnya. Sekalipun mirip seperti R35 keluaran awal, namun desain Nissan GT-R terbaru memberikan sisi aerodinamis mobil yang lebih baik ketika membelah angin dalam kecepatan tinggi.

Hidung depan mobil juga didesain dengan bahasa desain V-Motion Nissan. Intake udara mobil juga makin efektif dan efisien serta menawarkan pendinginan mesin mobil yang makin baik.

Nissan GT-R hampir tidak memiliki kekurangan kecuali tidak memiliki rival sebanding di kelasnya sebagai tolok ukur. Namun jika harus menyinggung kompetitor, beberapa diantaranya adalah Porsche 911, Audi R8 and Lamborghini Huracan.

Desain Interior Khas Mobil Sport

Kabin Nissan GT-R sangat berfokus pada performa berkendara. Mulai dari kemudi yang nyaman digenggam dan jok sporti berbalut kulit menegaskan aura kencang di dalam mobil, ditambah sejumlah aksen serat karbon di beberapa titik kabin.

GT-R dirancang dan diiklankan sebagai mobil sport 2+2. Sebagaimana mobil bergaya coupe lainnya, ruang di belakang kabin lebih difokuskan untuk membawa barang serta keperluan lain dan bukan untuk penumpang. Nissan menawarkan empat edisi trim untuk GT-R, yakni Premium, Black, Track, dan NISMO.

Performa Nissan GT-R Samai Sportscar Eropa

Nissan GT-R punya spesifikasi mesin paling gahar diantara mobil Jepang (foto: Pinterest)

Nissan GT-R R35 dijejali mesin baru V6 VR38DETT sebagai suksesor dari RB26DETT. Mesin berkapasitas 3.800cc ini memuntahkan 545 tenaga kuda. Bila dituning optimal, versi standar dari Nissan GT-R dapat diajak berlari dari 0-100 km/jam hanya dalam waktu 2,9 detik. Versi hardcore Nissan GT-R NISMO memiliki tenaga yang lebih gila lagi, karena mencapai 600 tenaga kuda.

Perpaduan antara penggerak semua roda dan transmisi dual-clutch enam percepatan menjadi elemen kunci dari karakter GT-R. Meski sangat kencang, konsumsi bahan bakarnya rasional. Penggunaan sasis dan suspensi baru juga membuat pengalaman berkendara dan bermanuver yang lebih baik di kecepatan tinggi.

Kompetitor dan Harga Nissan GT-R, Termurah Dibanding Mobil Sport Eropa

Nissan GT-R untuk versi bekas memiliki banderol harga yang berkisar di angka Rp1,4-2 miliar. Untuk harga unit baru Nissan GT-R ini bervariasi tergantung dari tipe atau variannya.

Pada website Nissan global, Nissan GT-R tersedia dalam lima tipe. Mulai dari yang termurah adalah GT-R Pure Edition, sementara itu yang termahal ada GT-R NISMO.

Sebagai gambaran, harga untuk Nissan GT-R Pure Edition yang merupakan tipe termurah dibanderol senilai 10.828.400 Yen, atau setara Rp 1,6 miliar. Itu baru harga di Jepang, dan bisa meningkat hingga lebih dari dua kali lipat saat masuk ke Indonesia. Kira-kira saja, dengan tambahan pajak, bea impor dan sebagainya, harga Nissan GT-R Pure Edition mencapai angka di atas Rp 4 miliar.

Dari segi harga dan spesifikasi, Porsche 911 kalah dari GT-R (Foto: Porsche)

Meski banyak disebut tidak memiliki rival sebanding, namun dari segi harga, rupa dan fungsi, GT-R memiliki beberapa mobil yang bisa dianggap sebagai rival seperti Porsche 911 Carrera Coupe, Audi R8, hingga deretan supercar entry-level Italia dan Inggris.

Memiliki reputasi sebagai mobil sport legendaris dan ikonik Jepang, bahkan dianggap sebagai ‘pembunuh supercar’ karena performa dahsyatnya. Nissan GT-R dengan harga yang lebih terjangkau mampu menyaingi supercar asal Italia dan Inggris, sehingga menegaskan seperti apa posisi GT-R di kancah otomotif. Nissan GT-R akan selalu berada di hati para penggila kecepatan selama DNA khas GT-R tidak ditinggalkan Nissan.

Penulis: Yongki

Editor: Lesmana

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts