Berita

Cuma 800 Unit, Mitsubishi Pajero Edisi Terakhir Dijual Mulai Rp600 Jutaan

Sydney – Mitsubishi Pajero edisi terakhir mulai dipasarkan di Australia dalam jumlah terbatas. Sebelumnya, mobil yang sama juga sempat dipasarkan di Jepang untuk menandai berakhirnya penjualan domestik pada 2019.

Di Jepang, Mitsubishi Pajero edisi terakhir hanya tersedia 700 unit saja, sedangkan di Australia mendapat 100 unit lebih banyak atau sekira 800 unit.

Mitsubishi Pajero edisi terakhir

Mitsubishi Pajero edisi terakhir dijual dalam jumlah terbatas (Foto: Paultan)

Sejauh ini belum diketahui pasti spesifikasi lengkap dari Pajero edisi terakhir untuk pasar Australia. Namun besar kemungkinan mobil ini sudah dibekali dengan logo “Final Edition” di bodinya.

Kemudian akan ada tambahan beberapa aksesori, seperti bonnet deflector, karpet, rear cargo liner, rear boot flap, dan material kulit.

SUV legendaris ini ditawarkan dalam tiga varian GLX, GLS, dan Exceed. Khusus varian GLX dengan tujuh kursi, sudah dilengkapi dengan fitur Apple CarPlay dan head unit layar sentuh tujuh inci yang kompatibel dengan Android Auto dan kamera mundur.

Sedangkan varian GLS memiliki pelek 18 inci, sensor mundur, jok berpemanas, lampu dan wiper otomatis, serta sound system Rocker Fosgate.

Sementara Mitsubishi Pajero edisi terakhir varian Exceed, dilengkapi jok kulit, sunroof, dan pedal aluminium.

Bicara soal performa, ketiga varian tersebut datang dengan mesin turbodiesel empat silinder berkapasitas 3,2 liter yang menghasilkan tenaga 189 hp dan torsi 441 Nm. Mesin dipadukan dengan transmisi otomatis lima percepatan INVECS-II.

Mitsubishi Pajero edisi terakhir

Mitsubishi Pajero Final Edition dibanderol mulai Rp608,7 juta (Foto: Paultan)

Pajero edisi terakhir dijual dengan harga mulai dari 54.990 dolar Australia atau sekira Rp608,7 juta sampai 63.490 dolar Australia atau Rp703,4 jutaan. Demikian seperti dilansir dari Paultan, Selasa (18/5/2021).

Pabrik Mitsubishi Pajero Ditutup

Pandemi Covid-19 membuat laju industri otomotif melambat. Hal ini turut dirasakan oleh Mitsubishi pada tahun lalu. Di mana pabrikan asal Jepang itu mengalami kerugian akibat menurunnya minat konsumen membeli mobil baru.

Menekan angka kerugian, pabrikan berlambang tiga berlian ini merumahkan ratusan karyawan dan menutup pabrik pembuatan Pajero di Jepang sebagai bagian dari rencana restrukturisasi.

Sebanyak 900 karyawan dipabrik tersebut akan direlokasi ke pabrik lain di Jepang.

Interior Mitsubishi Pajero (Foto: Paultan)

Pihaknya juga mengurangi pasokan kendaraan ke Eropa dan Amerika Utara, selanjutnya fokus pada pertumbuhan di Asia Tenggara.

Mitsubishi juga telah menyediakan sejumlah produk baru untuk dipasarkan di sana, termasuk di antaranya mobil hybrid.

Rencana restrukturisasi dirancang untuk mengangkat laba operasional perusahaan menjadi 50 miliar yen atau sekira Rp7 triliun pada tahun fiskal 2022-2023. Selain itu meningkatkan margin operasi menjadi 2,3% dari minus 9,5% sekarang ini.

Baca Juga:

 

Penulis: Santo Sirait

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts