Berita Mobil Sumber informasi

Dahlan Iskan Beli Mobil Tesla Buktikan Kalau Mobil Listrik Itu Ada (1)

Surabaya – Siapa yang tak kenal dengan Dahlan Iskan? Mantan Menteri BUMN dan pemilik Jawa Pos Grup ini membeli mobil listrik baru buatan Amerika Serikat.

Ya, penggagas proyek mobil listrik di Indonesia ini membeli mobil listrik Tesla warna silver, secara CBU (Completely Build Up). Dahlan Iskan yang akrab di panggi “Abah” oleh banyak karyawannya ini merogoh kantong sebesar Rp 4 miliar.

Rupanya cita-cita Dahlan Iskan agar Indonesia mampu memproduksi mobil listrik masih tinggi. Beliau menyandingkan mobil listrik merek Tesla model S, dengan Selo buatan anak-anak muda di Jogjakarta.

Keduanya dipajang di halaman Gedung Graha Pena Surabaya markas besar Jawa Pos. Dahlan ingin menunjukkan kepada masyarakat kalau mobil listrik itu benar-benar ada, bukan khayalan.

Dahlan mengungkapkan bila pembuattan mobil listrik ini didukung pemerintah, putra bangsa pun mampu membuat mobil listrik seperti Tesla.

“Mobil Tesla risetnya triliunan rupiah bahkan mendapat dukungan pemerintah Amerika. Sementara Selo tidak didukung pemerintah Amerika,’’ ujar Dahlan sambil bercanda seperti dikutip dari Jawa Pos.

Mendengar pernyataan Dahlan sempat bertanya-tanya apakah Dahlan salah bicara. “Maksudnya tidak didukung pemerintah Indonesia, Pak?” tanya seorang wartawan. “Bukan, pemerintah Amerika,” jawab Dahlan, lalu disambut tawa orang-orang yang sedang melihat Tesla dan Selo.

Bila melihat fitur yang ada antara Tesla model S dan Selo jauh berbeda. Namun, jika mendapat dukungan pemerintah, bukan hanya khayalan untuk bisa mensejajarkan teknologi yang dimiliki Tesla.

Dahlan Iskan

Dahlan Iskan jajal mobil listrik Celo buatan anak bangsa. Foto/JP

Kembangkan Mobil Listrik Malah Dihambat

Dahlan mengakui, saat ini Indonesia sudah tertinggal dalam hal pengembangan mobil listrik. Namun, itu masih sangat mungkin bisa dikejar.

“Sebenarnya saya memikirkan pentingnya Indonesia memproduksi mobil listrik sejak empat tahun lalu,” ujarnya. Namun, hal tersebut malah dihambat.

“Ada hambatan karena sekarang ini saya kena perkara mobil listrik sehingga praktis kita kehilangan waktu empat tahun,’’ lanjutnya.

Bagi Dahlan Iskan, waktu empat tahun sangat berharga. Terbukti, sejumlah negara sudah melesat dalam pengembangan mobil listrik.

Baca juga: Jika Indonesia Masih Buat Mobil Nasional Konvensional, Itu Sangat Tertinggal (2)

“Bahkan saat ini Thailand sekarang sudah sangat memikirkan mobil listrik,” ungkapnya.

Dirinya mengungkapkan kalau masa depan teknologi mobil listrik, tidak terbendung. Hal ini dibuktikan dengan kapitalisasi Tesla yang melebihi Ford.

Saat ini Tesla baru memproduksi sekitar 700 ribu mobil listrik. Sedangkan Ford dalam setahun memproduksi 7 juta mobil (berbahan bakar minyak/BBM). Akan tetapi nilai pasar perusahaan Tesla lebih besar daripada Ford. (Dol)

 

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts