Hama Serangga Ganggu Pengiriman Mobil Dari Jepang

Jakarta – Proses distribusi via jalur laut masih cara yang umum digunakan oleh pabrikan kendaraan. Pengiriman mobil via jalur laut dinilai lebih efisien karena daya angkut kapal yang besar.
Namun demikian, proses pengiriman kendaraan via jalur laut kadang menemui beberapa hambatan. Bukan hanya soal cuaca, serangan hama juga ternyata bisa mengganggu jadwal pengiriman kendaraan.
Sebagaimana dikutip CNN, hama serangga busuk membuat ribuan mobil yang dikirim dari Jepang ke Selandia Baru tertunda. Tiga kapal kargo yang membawa mobil impor dan mesin ditolak masuk ke pelabuhan Selandia Baru bulan ini.
Total, sejumlah 10 ribu unit mobil baru dan bekas asal Jepang untuk sementara tidak bisa dijual di negara persemakmuran Inggris tersebut. Penundaan tersebut tidak hanya mempengaruhi mobil yang terjebak di laut. Sebanyak 8 ribu kendaraan lagi masih menunggu pengiriman di Jepang.
“Dalam 15 tahun saya bekerja di bidang ini, dan mungkin 30 tahun terlibat dalam industri ini, saya belum melihat apapun yang seserius ini,” ujar David Vinsen, CEO Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Selandia Baru.
Otoritas pelabuhan menemukan sekawanan serangga di atas kapal. Serangga busuk ini ternyata merupakan ancaman utama di Selandia Baru. Negara Kepulauan ini begitu berusaha keras untuk melindungi ekosistem alami dari hama asing.
Pemberantasan Serangga Saat Pengiriman Mobil
Kementerian Industri Primer Selandia Baru mengatakan pada hari Selasa pekan lalu bahwa negaranya telah mengalami lonjakan jumlah serangga busuk yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama dari Jepang. Akibatnya, upaya pemerintah dalam melindungi pertanian dan lingkungan akan membawa biaya ke industri otomotif.
Tidak jelas bagaimana kontaminasi terjadi. Namun, serangan hama bukan kali ini saja terjadi di Selandia Baru. Sebelumnya, telur ngengat dan serangga perusak ditemukan pada kendaraan impor dari Jepang pada 2012.
Pihak berwenang akan mencoba memberantas hama pada salah satu kapal yang terkena kontaminasi. Pekerjaan ini cukup sulit karena makhluk ini cenderung bereproduksi dengan cepat, memakan beragam jenis tanaman dan menolak kebanyakan pestisida.
Selandia Baru menghentikan pembuatan mobil pada akhir 1990-an dan sekarang bergantung pada impor dari negara lain. Jepang merupakan pemasok kendaraan dan suku cadang mobil terbesar di tahun ini sampai Juni 2017, dengan penjualan senilai US$1,7 miliar. (dna)