Jalan Thamrin Akan Terapkan Sistem Ganjil Genap untuk Motor Roda Dua
Penulis: Santo Evren Sirait
Jakarta – Mahkamah Agung (MA) telah resmi membatalkan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 195 Tahun 2014 tentang Pembatasan Lalu Lintas Sepeda Motor. Dalam Pergub tersebut mengatur sepeda motor dilarang melintas di jalan MH Thamrin hingga Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada pukul 06.00-23.00 WIB.
Dengan dibatalkannya Pergub tersebut maka sekarang para pengendara sepeda motor boleh melintas tanpa batasan waktu. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta melakukan pencopotan rambu-rambu lalu lintas larangan sepeda motor di sepanjang Jalan Thamrin sampai Medan Merdeka.
Tidak hanya itu pihaknya juga menyediakan jalur khusus untuk sepeda motor disebelah kiri yang ditandai dengan garis lurus berwarna kuning tanpa tanpa separator di sepanjang jalan. Tujuannya untuk mengurangi kesemrawutan lalu lintas.
Pada Rabu, 10 Januari 2018 para pengendara sepda motor sudah boleh melintas di jalan MH Thamrin hingga Medan Merdeka Barat. Jika sebelumnya aturan pelarangan melintas itu ditentang oleh banyak pemotor, sekarang sebaliknya justru mendapat sambutan yang positif termasuk dari para komunitas sepeda motor yang berada di Jakarta.
Sitaro Saroso Daeli selaku wakil ketua Honda Streetfire Club Indonesia (HSFCI) mengaku pencabutan larangan ini memang sudah seharusnya dilakukan.
“Tanggapan saya adalah setuju, karena memudahkan pengendara motor menuju lokasi yang ada di wilayah Thamrin. Jadi tidak perlu mencari jalan atau memutar untuk menuju lokasi. Dan lebih mempersingkat waktu,” ungkap bikers yang dikenal dengan nama Taro kepada Carmudi.
Hal yang sama dikatakan Reza Septian selaku anggota Satria Riders Depok (STRIDE). Dia mengungkapkan semua pengendara kendaraan mempunyai hak untuk melintas di jalan raya, selain itu rata-rata mereka juga membayar pajak.
“Saya sebagai pengguna sepeda motor sangat senang, secara pengendara motor punya hak yang sama dengan pengguna jalan lain,” kata pria yang akrab disapa Azer itu.
Wacana Menerapkan Ganjil-Genap untuk Sepeda Motor
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menghormati hasil putusan MA sehingga sekarang pengendara sepeda motor dapat kembali melintasi jalan MH Thamrin hingga Medan Merdeka Barat. Meski begitu pihaknya meminta pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengevaluasi pencabutan larangan melintas itu.
Mengingat sejauh ini pengendara sepeda motor tercatat paling banyak yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Di samping itu, Polisi juga menyarankan kepada DKI Jakarta untuk menerapkan sistem plat ganjil genap di sepanjang jalan sebagai upaya mengurangi pemotor yang melintas.
Sebenarnya aturan tersebut sudah diterapkan ke pengendara mobil yang akan melintasi jalan Sisingamangaraja, jalan Sudirman, jalan MH Thamrin, jalan Medan Merdeka Barat, dan sebagian jalan Gatot Soebroto. Tujannya untuk mengurangi volume kendaraan pada jam-jam sibuk, dan mencegah kemacetan lalu lintas.
Wacana untuk memberlakukan sistem plat ganjil genap rupanya sudah diketahui oleh para bikers. Menurut Taro sistem ganjil genap tidak akan memiliki dampak yang signifikan terutama untuk mengurai kepadatan lalu lintas.
“Saya juga sempat dengar (wacaa ganjil genap), pendapat saya tidak setuju. Karena tidak efisien juga diberlakukan hal itu,” ungkap dia.
Sementara itu Azer mengungkap bila ada baiknya aturan ganjil genap untuk sepeda motor yang melintas di MH Thamrin hingga Medan Merdeka Barat diterapkan, sebab aturan itu menurutnya lebih bijaksana dan tidak terlalu merugikan para pengendara sepeda motor daripada sama sekali tidak boleh melintas.
“Wacana seperti ini lebih baik daripada pelarangan melintas bagi pemotor,” tutur dia. (dol)
