Berita Mobil Produk Reviews Sumber informasi

Keliling Bersama Chevrolet Trailblazer Saat Libur Lebaran

Jakarta – Libur lebaran sudah usai, aktifitas pun kembali berjalan dengan normal. Carmudi Indonesia pada libur lebaran lalu mendapat kesempatan untuk mencicipi Chevrolet Trailblazer LTZ. Mobil tersebut sengaja kami pinjam untuk keperluan holiday test drive selama libur lebaran.

Memang, perjalanan yang kami tempuh selama liburan lalu bisa dibilang mayoritas di dalam kota saja. Mobil SUV berbadan besar ini ternyata masih cukup menyenangkan untuk diajak berjalan-jalan mengelilingi Ibukota Jakarta saat libur lalu. Bagaimana hasil test drive yang kami lakukan?

Eksterior Chevrolet Trailblazer LTZ

Sebelum benar-benar membahas hasil test drive yang kami lakukan, yuk kita bahas terlebih dahulu bagian eksteriornya. Chevrolet Trailblazer memiliki lampu bohlam biasa pada lampu penerangan utamanya. Lampu depan ini dipadukan dengan lampu LED DRL yang berada di bagian bawah dari lampu utama.

Gril dari Chevrolet Trailblazer ini terbagi dua antara bagian atas dan bawah. Hal ini tentunya menjadi ciri khas dari mobil Chevrolet dengan gril yang terpisah menjadi dua. Chevrolet Trailblazer tipe LTZ yang kami cicipi merupakan mobil yang diluncurkan secara resmi pada GIIAS 2018 lalu. Perbedaannya hanya ada di bagian bumper depan-belakang dan over fender.

Bagian dan belakang dari bumper Trailblazer ini mendapat tambahan bodikit yang membuatnya terlihat lebih besar. Memberi kesan elegan, dan juga memberi kesan tangguh. Over fender yang ada di setiap lingkar rodanya kini diberi warna hitam doff. Di bagian pintu belakang juga terdapat rear spoiler yang membuat mobil ini terlihat semakin mewah.

Secara langsung, Chevrolet Trailblazer ini bertemu dengan dua SUV paling populer di Indonesia, yaitu Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport. Ketiga SUV di atas menggunakan basis rangka ladder-frame. Dengan sasis yang terpisah oleh bodi, SUV setinggi 1,8 meter ini lebih ini menawarkan fleksibilitas mengemudi untuk melewati berbagai macam rintangan. Ground clearance dari mobil ini mencapai 221 mm.

Performa Mesin Chevrolet Trailblazer

Selama libur lebaran lalu, rute yang kami lalui masih berada di seputaran Jakarta saja. Mesin yang tertanam pada mobil ini berkapasitas 2.500 cc, 4 silinder, turbo, Diesel. Mesin ini mampu mengeluarkan tenaga hingga 178 hp dengan torsi maksimal 440 Nm. Tenaga tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi 6 percepatan otomatis dengan sistem torque converter. Dengan tenaga yang dihasilkan ini, Chevrolet Trailblazer dengan sangat mudah untuk digerakkan.

Sebelumnya Trailblazer hadir dengan dua pilihan mesin. Mulai dari 2.500 cc dan 2.800 cc, tetapi kini opsi dipersempit ke 2.500 cc saja namun dengan dua varian. Saat digunakan berkeliling kota Jakarta yang saat itu cukup lengang, tenaga mesin ini terbilang sangat besar. Torsinya melimpah sehingga dengan mudah berakselerasi dari diam hingga kecepatan 100 km/jam. Berdasarkan pengujian, mobil ini mampu lari dari diam hingga 100 km/jam hanya dalam waktu 9,8 detik.

Konsumsi Bahan Bakar

Karena saat pengujian Ibukota Jakarta sedang lengang, maka konsumsi bahan bakar yang kami lakukan lebih optimal. Terbukti dengan bahan bakar Pertamina Dex mobil ini sanggup mencatatkan konsumsi bahan bakar di angka 10,5 km/liter. Konsumsi bahan bakar ini kami dapatkan dengan menjaga putaran mesin agar tidak melebihi 2.000 RPM.

Bagaimana dengan jarak tempuh luar kota? Mobil ini menghasilkan angka di MID hanya berkisar di 15-an km/liter saja. Bagi pecinta mesin Diesel, mobil ini cukup layak untuk dipinang. Mesin besar yang tertanam pada Trailblazer ini mampu menghasilkan torsi yang cukup besar.

Fitur Chevrolet Trailblazer Berlimpah

Dengan harga jual di angka Rp 480,5 juta untuk tipe LTZ, dan Rp 438,5 juta tipe LT mobil ini dibekali dengan berbagai fitur berlimpah. Mulai dari fitur keamanan dan fitur entertainment berpadu memberikan kenyamanan terbaik. Kita mulai dari perangkat keamanannya dulu ya. Mobil ini memiliki side blind zone alert, forward collision alert, lane departure warning, rear cross traffic alert, electrochromatic center mirror.

Belum selesai sampai disitu, masih ada kamera mundur, tire pressure monitoring system, sensor hujan pada wiper, hill start assist, hill descent control, braking system, ABS, ESC, traction control, EBD dan 3 airbag dengan safety cage. Fitur keamanan yang tertanam pada Trailblazer ini memang menjadi kelebihan-kelebihan yang ditawarkan kepada konsumen. Tapi, masih ada lagi yang lebih dari itu.

Mobil ini dapat distarter dari jauh dalam kondisi mati. Hal itu dapat terjadi berkat fitur remote engine start. Anda cukup menekan anak kunci selama 3 detik, dan mesin akan menyala dengan sendirinya. Saat kondisi mesin menyala, posisi mobil tetap terkunci dan AC di dalam mobil menyala untuk mendinginkan suhu kabin. Hal inilah yang yang tidak dimiliki para rivalnya dan membuat Chevrolet Trailblazer menjadi mobil yang keren.

Impresi Berkendara Chevrolet Trailblazer

Untuk menyalakan mesin saat pertama kali, Anda memang harus mencolokkan kunci layaknya model konvensional. Hal ini menjadi salah satu kekurangan pada SUV 7 penumpang ini. Untuk mengatur posisi duduk pengemudi cukup nyaman, karena sudah dibekali pengaturan elektrik. Di bagian kursi penumpang depan, sayangnya masih manual belum terdapat elektronik.

Posisi duduk yang diberikan tergolong nyaman. Busa pada jok memang agak keras, tetapi posisi duduk yang diberikan mampu memberikan visibilitas yang sangat baik. Kenyamanan pengemudi juga cukup dimanjakan lewat posisi duduk yang ergonomis. Pengaturan ac masih menggunakan model putaran dengan paduan digital. Head unit di bagian tengah sudah memakai layar sentuh 8 inci dengan voice commands.

Posisi duduk di bagian tengah sangat nyaman. Joknya empuk, dengan bangku yang dapat direbahkan sesuai selera. Untuk orang dewasa bertinggi 172 cm seperti saya, sangat leluasa di bagian kaki dan kepala. Ruangnya terasa sangat lega dan besar. AC yang terdapat di bagian plafon hingga baris ketiga juga membuat hembusan angin terbagi sempurna.

Mengendarai Chevrolet Trailblazer ini serasa mengendarai tank tempur hehe. Posisi duduk tinggi dengan mobil yang lebar membuat Anda serasa menjadi pemilik jalanan. Oya, mobil ini juga sudah dilengkapi dengan cruise control yang dapat digunakan di jalan bebas hambatan. Pengaturan cruise control ini terdapat di bagian setir, sehingga cukup mudah untuk digunakan. Chevy menyediakan pilihan kelir eksterior yang mencolok, yaitu merah Pull Me Over Red Solid di SUV sebesar ini.

Sedangkan lima warna lainnya termasuk hitam Black Meet Kettle Metallic, abu-abu Satin Steel Gray Metallic. Serta silver Switchblade Silver Metallic, cokelat Auburn Brown Metallic dan putih Summit White Solid. Sayangnya hanya tersedia dalam pilihan penggerak roda belakang (RWD) membuat poinnya harus sedikit berkurang. Karena para pesaingnya dari Jepang menyediakan tipe penggerak empat roda (4WD). Dengan harga yang sedikit lebih mahal.

Performa Mesin Chevrolet Trailblazer

Sayangnya, performa transmisi otomatis 6-percepatan yang tergolong pas-pasan menurut kami sedikit menghalangi potensi maksimal mesin buas tersebut. Downshift yang cukup lambat memperbesar efek turbo lag yang semakin mengurangi rasa instant ooomph ketika kickdown, sehingga butuh kesabaran untuk merasakan angka-angka besar di atas ketika sedang cruising santai.

Untungnya, mode manual ketika menggeser tuas transmisi ke kiri bisa jadi solusi di kala ingin selalu menjaga putaran mesin yang paling efektif, yakni di antara 1.900 rpm hinggga 3.500-an rpm. Yang baru adalah hadirnya teknologi CPA (Centrifugal Pendulum Absorber) Torque Converter di transmisi.

Biasa ada di mobil Eropa, hal ini diklaim bisa mengurangi getaran secara keseluruhan serta meningatkan akurasi perpindahan gigi, dan bahan bakar lebih irit. Meski jujur, hal yang kami rasakan hanya naik gigi yang lebih cepat dibanding kebanyakan 6 A/T lainnya.

Handling Chevrolet Trailblazer

Meski kaki-kaki dengan leaf springs dari D-Cab Colorado telah dikonversi ke coil springs. Tapi tetap saja bantingan overall-nya terasa keras. Saat melibas jalur bergelombang maupun speedbump, bantingan dari mobil ini sangat keras. Terlebih jika duduk di baris paling belakang, sangatlah keras. Kami masih maklum dengan suspensi depannya, namun bagian belakangnya terasa berlebih kaku baik ketika mobil diisi sendiri atau penuh 7 penumpang.

Efeknya, melewati jalan berlubang atau polisi tidur tanpa mengurangi kecepatan akan membuat isi kabin terpental-pental dan mengurangi kenyamanan secara keseluruhan. Sayangnya, kerasnya suspensi tersebut juga tidak terlalu mengurangi efek body roll ketika menikung kencang. Meski memang, Trailblazer punya kelebihan sendiri untuk bermanuver lebih nikmat dengan penggunaan Electric Power Steering (EPS).

Overall, mobil bertubuh besar layaknya raksasa ini sangat cocok untuk digunakan untuk bepergian, terlebih keluar kota. Rasanya cukup nyaman untuk diajak bepergian jarak jauh ketimbang hanya di dalam kota saja.

Rizen Panji

Hobinya menghabiskan bahan bakar di akhir pekan. Dan pastinya tergila-gila dengan mobil tua apalagi mobilnya model pintu dua. Oiya, dirinya juga senang melihat interior mobil yang sangat rapih dan bersih, lho!

Related Posts