Sumber informasi

Biar Makin Paham, Apa Saja Komponen Utama Penyusun Bensin?

Komponen utama penyusun bensin terdiri dari n-heptana dan isooktana. Salah satu faktor penentu kualitas bensin ialah banyaknya kandungan isooktana yang bisa dilihat dari bilangan oktannya.

Komponen Utama Penyusun Bensin

(Foto: Wondero Polis)

Setiap orang terutama pemilik kendaraan bermotor pastinya sudah tak asing lagi dengan bahan bakar bensin.

Keberadaannya sangat dibutuhkan agar kendaraan bermesin pembakaran internal bisa digunakan. Dalam prosesnya, bensin akan bercampur dengan udara kemudian dibakar di dalam mesin.

Proses tersebut kemudian menghasilkan energi mekanis yang pada akhirnya berfungsi menggerakkan kendaraan baik maju ataupun mundur.

Melihat banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang beredar di jalan raya, kebutuhan masyarakat terhadap bensin boleh dibilang sangat besar.

Makanya wajar saat terjadi kenaikan harga atau muncul peraturan baru terkait bensin langsung menjadi sorotan publik. Contohnya dapat dilihat pada situasi yang berkembang baru-baru ini.

Konsumen pembeli Pertalite yang notabene merupakan bensin paling murah di Indonesia harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu di aplikasi MyPertamina.

Namun, bukan hal tersebut yang akan Carmudi bahas kali ini. Melainkan lebih kepada asal muasal bahan bakar bensin.

Seperti halnya komponen utama penyusun bensin, arti bilangan oktan, ataupun sejarah bensin di Indonesia.

Baca Juga: 8 Trik Irit BBM Biar Nggak Bikin Kantong “Boncos”;

Sejarah Bensin di Indonesia

Sejarah Bensin di Indonesia

(Foto: Google)

Bicara sejarah bensin di Indonesia maka tak akan bisa lepas dari Pertamina. Perusahaan plat merah yang bertugas untuk memproduksi dan menjual bensin kepada masyarakat.

Pada saat ini Pertamina punya 3 jenis bensin, yaitu Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo. Selain itu, Pertamina juga memiliki bahan bakar solar untuk kendaraan bermesin diesel yang terdiri dari Dexlite dan Pertamina Dex.

Pertamax pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999 untuk menggantikan Premix dan Super TT yang dinilai kurang ramah lingkungan.

Sementara itu, Pertalite baru lahir pada tahun 2015. Kehadiran bensin jenis ini ibarat menjembatani jeda yang cukup jauh antara Pertamax dan Premium baik dari segi harga atau bilangan oktannya.

Nah, bensin jenis Premium itu sendiri keberadaanya sudah menghilang sejak tahun 2020.

Kemudian untuk bensin Pertamax Turbo, Pertamina pertama kali meluncurkannya tahun 2016.

Baca Juga: Bensin Pertamax Turbo, Nih Syarat Mobil yang Cocok Meminumnya

Pada awalnya Pertamax Turbo dibuat sebagai bahan bakar resmi balap Lamborghini Supertrofeo European Series, tapi Pertamina memutuskan untuk menjualnya secara umum juga.

Pada saat ini sebenarnya masyarakat memiliki banyak pilihan merek bahan bakar. Hal tersebut seiring kehadiran perusahaan-perusahaan luar negeri, seperti Shell, AKR/BP, Vivo, Total, atau Petronas.

Namun demikian, bensin-bensin milik Pertamina memang memiliki daya tarik tersendiri karena harganya lebih murah.

Komponen Utama Penyusun Bensin

Bensin Pertamax Turbo

(Foto: Freepik)

Sebelum bisa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, bensin telah melewati serangkaian proses pengolahan.

Menurut ensiklopedia bebas Wikipedia, dijelaskan bahwa bensin terbuat dari minyak mentah. Cairan berwarna hitam yang dipompa dari dalam perut bumi.

Cairan ini juga biasa disebut sebagai minyak bumi dan di dalamnya mengandung hidrokarbon.

Dalam sebuah makalah yang Carmudi temui, dijelaskan bahwa bensin terdiri dari 2 komponen utama yaitu n-heptana (C7H16) dan isooktana (C8H18).

Komponen tersebut yang pada akhirnya menentukan kualitas bensin. Utamanya untuk kandungan isooktana.

Makin tinggi kandungan isooktana maka suatu jenis bensin akan memiliki bilangan oktan yang makin tinggi pula.

Hal tersebut merupakan salah satu syarat untuk menghasilkan pembakaran yang baik. Terutama pada kendaraan-kendaraan keluaran baru yang memiliki mesin modern. 

Selain dua komponen utama tersebut, bensin juga memiliki beberapa aditif yang memiliki fungsi macam-macam.

Misalnya, alkil fenol sebagai antioksidan atau asam karboksilat sebagai anti korosi. Menariknya lagi, bensin juga disebut memiliki zat pewarna untuk membedakannya antara satu jenis dengan yang lainnya.

Bilangan Oktan Bensin

Research Octane Number

(Foto: Google)

Bilangan oktan dapat didefinisikan sebagai nilai perbandingan antara isooktana terhadap n-heptana yang mempunyai fungsi anti-knocking yang sama pada bahan bakar.

Angka oktan yang biasanya tertulis pada nama suatu jenis bahan bakar menunjukkan persentase volume isooktana dan sisanya merupakan persentase n-heptana.

Contohnya, angka 90 yang terdapat pada bensin Pertalite. Angka tersebut memberikan informasi bahwa volume isooktana pada bensin Pertalite adalah 90 persen.

Sementara itu, persentase volume n-heptana adalah 10 persen.

Untuk dipahami, nilai pada oktan bensin bukan mengacu pada kandungan energi bakar. Melainkan mengacu pada kecenderungan bahan bakar untuk dapat dibakar.

Jenis Bilangan Oktan

Berikut ini adalah 2 jenis bilangan oktan, yaitu:

  • RON (Research Octane Number): Bilangan oktan yang diperoleh melalui suatu pengujian bahan bakar terhadap mesin uji coba dengan variabel rasio kondisi terkontrol.
  • MON (Motor Octane Number): Bilangan oktan yang diperoleh saat kondisi bahan bakar dibebani.

Pengujian antara keduanya menggunakan mesin yang serupa. Perbedaannya terdapat pada penempatan waktu pembakaran, kecepatan mesin, dan campuran bahan bakar.

Daftar Bensin di Indonesia

Jumlah Pom Bensin BP-AKR

(Foto: BP)

Berikut ini adalah beberapa contoh bensin yang beredar di Indonesia beserta angka oktannya.

Pertamina

  • Premium memiliki oktan 88
  • Pertalite memiliki oktan 90
  • Pertamax memiliki oktan 92
  • Pertamax Plus memiliki oktan 95
  • Pertamax Turbo memiliki oktan 98
  • Pertamax Racing memiliki oktan 100

Shell

  • Super memiliki oktan 92
  • V-Power memiliki oktan 95
  • V-Power Nitro+ memiliki oktan 98

Vivo

  • Revvo 89 memiliki oktan 89
  • Revvo 92 memiliki oktan 92
  • Revvo 95 memiliki oktan 95

AKR-BP

  • BP 90 memiliki oktan 90
  • BP 92 memiliki oktan 92
  • BP 95 memiliki oktan 95

Rekomendasi Bensin atas Rasio Kompresi Mesin

Dapat dilihat bahwa bensin yang beredar di pasaran memiliki angka oktan bermacam-macam. Di lain sisi, pemilik kendaraan perlu memilih jenis bensin yang tepat.

Hal tersebut dapat dilakukan mengacu pada rasio kompresi mesin kendaraannya. Sebagai panduan bisa simak tabel di bawah ini:

  • Kompresi mesin 1:9—1:10 direkomendasikan bensin oktan 90
  • Kompresi mesin 1:10—1:11 direkomendasikan bensin oktan 92
  • Kompresi mesin 1:11—1:13 direkomendasikan bensin oktan 98

Penggunaan jenis bensin yang kurang tepat dapat menimbulkan beberapa masalah. Contohnya, konsumsi bahan bakar yang boros dan munculnya banyak kerak di dalam mesin karena pembakaran tidak sempurna.

(Foto: Toyota)

Pencemaran dari Pembakaran Bensin

Dalam kondisi ideal, bensin yang digunakan kendaraan bermotor hanya menghasilkan CO2 dan H2O saja sebagai sisa pembakarannya.

Namun, pembakaran di dalam mesin kendaraan tidak selamanya berlangsung secara sempurna. Hal ini yang menyebabkan munculnya gas-gas berbahaya pada sisa pembakaran, contohnya:

  • Karbon monoksida atau CO yang merupakan gas beracun
  • Nitrogen oksida atau NOx yang merupakan sumber kemunculan asap di perkotaan terutama yang jumlah kendaraannya banyak
  • Hidrokarbon yang tak terbakar

Belakangan ini kesadaran terhadap pencemaran lingkungan dari sisa pembakaran mesin kendaraan makin menjadi perhatian. Oleh karena itu muncul beberapa inisiatif untuk mengatasinya.

Misalnya, memanfaatkan bahan bakar hidrogen yang sangat ramah lingkungan karena hanya menyisakan uap air.

Selain itu, para pabrikan otomotif juga terlihat gencar mengembangkan teknologi elektrifikasi pada kendaraan-kendaraannya.

Itu dia ulasan mengenai komponen utama bensin dan hal-hal penting lainnya yang perlu diketahui. Pada saat ini kebutuhan masyarakat terhadap bensin tergolong masih sangat besar.

Namun, di masa depan kemungkinan akan mengalami penurunan seiring kian populernya kendaraan elektrifikasi.

Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Mada Prastya

Bergabung sebagai penulis di Carmudi Indonesia sejak Februari 2021. Menyukai kendaraan roda dua karena simpel, cepat, dan memberi rasa kebebasan dalam berkendara. Email: mada.prastya@icarasia.com

Related Posts