Berita

Mesin Bus Hino Sering Diisukan Overheat, Ini Tanggapan HMSI

Tangerang – Belakangan ini beredar isu bahwa, mesin bus Hino mudah overheat atau mengalami panas berlebih. Isu yang sudah terlanjur tersebar luas itu dibantah oleh PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), distributor utama kendaraan Hino di Indonesia. Bahkan pihaknya menyebut mesin Hino sudah terbukti keandalannya.

Menurut Irwan Supriyono After Sales Directo PT HMSI, mesin bus Hino yang kerap mengalami overheat umumnya telah menjalani modifikasi atau penyetelan ulang.

Talkshow “Performa Bisnis dan Keunggulan Engine Oil Galllery” di GIIAS 2021 (Foto: Santo/Carmudi)

“Ada beberapa yang melakukan adjustment (penyetelan ulang) terhadap mesin. Tujuannya, mereka ingin mendapatkan performa yang maksimal. Tapi, di sisi lain kita bisa lihat bahwa, adjustment yang dilakukan itu akan mengakibatkan beberapa hal, termasuk overheat,” terang Irwan dalam acara talkshow “Performa Bisnis dan Keunggulan Engine Oil Galllery” di GIIAS 2021.

Dijelaskan Irwan, dengan melakukan penyetelan ulang pada mesin, bisa membuat volume bahan bakar yang disemprotkan ke dalam ruang bakar pasti melebihi standar pabrikan. Hal ini tentunya bisa mengakibatkan temperatur ruang bakar semakin tinggi sehingga mengakibatkan overheat.

Atas temuan tersebut, HMSI tak tinggal diam. Pihaknya terus memberikan arahan kepada para pemilik bus Hino supaya tidak melakukan penyetelan ulang pada mesin guna menghindari overheat.

“Berkali-kali kami tekankan ke konsumen untuk tidak melakukan adjustment. Kami juga memberikan edukasi, dan pelatihan kepada mekanik dan juga ke owner Bus. Soalnya penting sekali dikasih masukan karena ini hal-hal ini (penyetelan ulang) menurut kami sangat sensitif untuk dilakukan,” terang Irwan.

Lebih lanjut, untuk membuktikan mesin bus Hino tidak mudah overheat, HMSI belum lama ini melakukan pengujian di Tol Trans Jawa dari Jakarta ke Surabaya (PP) menggunakan Hino Bus RN 285 dan R 260. Hasil yang didapat tidak ditemukan masalah overheat.

Mesin Bus Hino Overheat

Booth Hino di GIIAS 2021 (Foto: Santo/Carmudi)

Laju pendinginan radiator Hino RN 285 dan R260 berkisar antara 25 – 30 derajat celcius, artinya menunjukan hasil yang lebih baik dari laju pendinginan radiator merek lain, walaupun mesin Hino memiliki kuantitas oli yang lebih sedikit.

“Sebetulnya itu (overheat) kekhawatiran yang berlebihan karena kalau saya bandingkan saja kami pernah ikut reli Paris-Dakar, itu tidak apa-apanya dibandingkan Jakarta-Surabaya sebetulnya. Kami tidak menemukan masalah di reli tersebut, bahkan kami sampai juara berkali-kali,” pungkas dia.

Rajin Melakukan Perawatan

Selain tidak dianjurkan untuk melakukan penyetelan ulang mesin, HMSI juga menyarankan kepada semua pemilik bus supaya melakukan perawatan secara berkala agar terhindar dari masalah overheat.

Salah satu bentuk perawatan terhadap kendaraan, yaitu dengan mengganti oli mesin secara rutin.

“Oli punya jangka waktu pemakaian. Hal ini yang terkadang bukan mereka lupakan tapi kadang di nomor duakan karena kesibukan. Ini kadang perlu ada kedisplinan, karena kita lihat ya, beberapa PO bus yang cukup besar mereka disiplin terhadap perawatan sehingga tidak ada masalah pada armada mereka,” ungkap Santiko Wardoyo, Chief Operating Officer (COO), Direktur HMSI.

Bus Hino di GIIAS 2021 (Foto: Santo/Cramudi)

Selain rajin melakukan perawatan, Santiko menyarankan agar para pemilik bus memberikan pengetahuan kepada pengemudinya terkait teknologi kendaraan, Mengingat, dari tahun ke tahun teknologi pada kendaraan selalu berubah dan semakin maju.

“Ini harus diimbangi dengan pelatihan atau informasi-informasi supaya pengemudi itu bisa lebih tahu soal teknologi,” pungkas dia.

Baca Juga:

 

Penulis: Santo Sirait

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts