Berita Mobil

Respon Positif, Blue Bird Tetap Siapkan Evaluasi untuk Taksi Listrik

Bluebird pakai mobil listrik

Armada taksi listrik Silver Bird,Tesla X masih dalam tahap perizinan. (Foto: Carmudi/Dimas)

Jakarta – Terhitung April kemarin, Blue Bird telah resmi meluncurkan armada taksi bertenaga listriknya. Program yang kemudian disebut e-Taxi tersebut baru berjumlah 29 unit yang terdiri dari 25 unit BYD e6 (Bluebird), dan 4 unit Tesla X (Silver Bird). Model mobil terakhir pun kemudian menjadi sorotan, karena hingga Juni ini Tesla X tidak pernah terlihat hilir-mudik di jalanan ibu kota.

Direktur PT Blue Bird Adrianto Djokosoetono pun mengatakan memang unit e-Taxi Silver Bird belum bisa beroperasi. Hal tersebut karena terbentur masalah perizinan yang belum lengkap.

“Plat nomornya yang kuning belum keluar, jadi sekarang jalan tapi trial, belum bisa melayani masyarakat umum,” ujar Adrianto.

Tapi menurut Andrianto izin tersebut bisa rampung Juli nanti. Hingga sejauh ini e-Taxi BYD e6 justru yang sudah melenggang jauh dan mendapat respon positif.

“Saat ini memang baru Jakarta saja dan di airport kita juga ada, jadi di Terminal 3 International ada khusus taksi listrik,” terangnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa jangkauan sebetulnya tidak hanya Jakarta saja melainkan seluruh Jabodetabek. Jadi untuk pemesanan khusus, sekarang e-Taxi Blue Bird masih menutup karena unitnya yang terbatas.

Blue Bird Siap Beri Masukan ke Pabrikan Mobil Listrik

Bluebird pakai mobil listrik

e-Taxi Blue Bird BYD e6 mendapat respon positif dari driver dan konsumen. (Foto: Carmudi/Dimas)

Serius menggarap e-Taxi, Blue Bird pun telah mempersiapkan beberapa evaluasi. Salah satunya adalah memberi masukan kepada BYD selaku produsen mobil listrik perihal apa yang akan Blue Bird gunakan selanjutnya.

“Kita sedang bicara sama manufacturer-nya, dengan dilernya tentang jenis mobil yang akan kita gunakan ke depan,” katanya.

“Yang lebih murah, dengan kualitas yang kurang lebih sama, dan beberapa spek yang juga kita sedang kembangkan,” imbuhnya.

Adrianto pun memberi contoh bahwa kapasitas penumpang yang jadi fokus utama evaluasi.

“Contoh, ini (BYD e6) kan 5-seaters, sedangkan trennya sekarang Blue Bird juga pakai 7-seaters, jadi memang kita sedang mencari yang 7-seaters,” ujar Adrianto.

Terkait respon masyarakat (konsumen) dan driver tentang taksi listrik, Adrianto mengakui memang sempat negatif. Namun setelah konsumen mencoba dan driver diberi pelatihan serta pengenalan unit, semuanya menyambut baik. Peluncuran taksi listrik Blue Bird sendiri diklaim memiliki misi perbaikan lingkungan. Yaitu membawa Jakarta secara khusus untuk memiliki udara yang lebih bersih.

Dimas Hadi

Memulai karir sebagai jurnalis otomotif sejak 2016 di Carmudi Indonesia. Sebelumnya aktif menulis bermacam esai sosial-budaya dan beberapa karya tulis lainnya sejak 2009. Email : dimas.hadi@icarasia.com
Follow Me:

Related Posts