Berita Sumber informasi

Abaikan Standar Road Safety Akan Timbul Masalah Lalu Lintas

Jakarta – Seperti diketahui, angka pertumbuhan pasar otomotif di Tanah Air mengalami peningkatan. Hal ini sangat berpengaruh  dengan kondisi lalu lintas yang ada di Indonesia. Infrastruktur yang mulai tertata membuat makin tingginya aktifitas berlalu lintas.

Akan tetapi hal ini tak beriringan dengan dengan kesadaran berperilaku positif dalam berlalu lintas. Tak sedikit korban kecelakaan yang meninggal sia-sia karena hal ini. Kurang lebih 30.000 jiwa meninggal dunia 60 persen adalah dari generasi milenial.

Hal ini masih menjadi “pekerjaan rumah” bagi kita bersama untuk mengurangi dan sasarannya adalah kaum muda atau yang biasa disebut generasi milenial.

Angka fatalitas kecelakaan ini dihitung dari korban yang meninggal dunia, belum lagi yang cacat. Angka ini pasti akan semakin besar. Yang menjadi pertanyaan mengapa korban kecelakaan yang begitu besar dari genersi milenial?

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi hal ini, namun yang terpenting adalah mereka seringkali mengabaikan standar road safety, sehingga timbul masalah lalu lintas.

Menurut Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Brigjen. Pol. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si, tujuan dari program road safety adalah terwujud dan terpeliharanya lalu lintas yang aman selamat tertib dan lancar.

“Selain itu juga meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan. Ini semua akan membangun budaya tertib berlalu lintas yang didukung adanya pelayanan di bidang lalu lintas yang prima,” ujarnya.

Menurutnya, permasalahan lalu lintas baik kemacetan hingga kecelakaan social costnya amat mahal bahkan sampai kehilangan nyawa manusia. Semua itu kontra produktif. Tatkala berbicara produktifitas generasi yang banyak melakukan pergerakkan inilah kaum milenial.

“Generasi milenial bisa dikatakan generasi hidup di balik layar gadget. Itu semua berdampak pada perilaku berlalu lintas. Masalah-masalah lalu lintas sebagian besar disebabkan adanya pelanggaran,” ungkapnya.

Perilaku melanggar ini tatkala menjadi kebiasaan maka melanggar dianggap hal biasa. Sikap permisive terhadap pelanggaran inilah yang membuat orang makin masa bodoh terhadap masalah lalu lintas.

Cara Praktis Sosialisasikan Road Safety

Bagaimana jika generasi milenial masa bodoh terhadap masalah lalu lintas? Maka korban dan berbagai hal yang kontra produktif akan terjadi bahkan dapat menghambat merusak bahkan mematikan produktifitas diri kita maupun orang lain.

Menyadarkan inilah yang menjadi core dan merupakan gerakkan moral. Apa yang dilakukan dalam membangun kesadaran terhadap road safety? Membangun kesadaran bagi generasi milenial untuk peduli road safety dapat dilakukan tahapan-tahapan sbb:

  1. Tahap tahu, ini mengetahui diperlukan adanya sosialisasi edukasi contoh atau berbagai produk tentang road safety yang digelorakan secara masif di semua lini. Baik secara langsung maupun melalui media. Peran media ini penting dan mendasar untuk dapat menjadi opini publik atau viral yang dapat: menginspirasi, menunjukkan yang baik dan benar, memotivasi. Lalu juga memberdayakan, memberi ruang untuk berekspesi serta menghibur.
  2. Tahap memahami yaitu pada tataran mengetahui perlu dikemas dan dikembangkan melalui edukasi, training bahkan coaching. Yang nantinya akan menghasilkan master trainer atau setidaknya para trainer atau setidaknya pernah ikut pelatihan.
  3. Tahap memanfaatkan, pada tahap ini bisa memanfaatkan apa yang telah dilakukan pada poin 1 dan 2. Dipraktekkan dalam berlalu lintas yang berani dan mampu menjadi pelopor tertib berlalu lintas.
  4. Tahap mengembangkan, tahap ini mengembangkan wujud kepekaan kepedulian dengan bela rasa akan road safety dan siap menginspirasi, menunjukkan yg baik dan benar, memotivasi, memberdayakan, memberi ruang berekspresi dan mampu menghibur.

Kepekaan dan kepedulian generasi milenial akan road safety merupakan gerakan moral untuk mendukung proses membangun budaya tertib berlalulintas. Budaya ini merupakan habit yang merefleksikan perilaku berlalu lintas.

Tingkat kesadaran dan kepatuhan inilah yang diharapkan agar generasi milenial aktif berperan peka peduli akan road safety.
Selain menjadi teladan juga mendukung program-program it for road safety yang membangun infrastruktur dengan sistem-sistemnya. Agar tidak ada peluang atau kecil sekali kemungkinan terjadinya pelanggaran dan ada sanksi tegas bahkan keras bagi pelanggar.

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts