Berita Mobil Sepeda motor Sumber informasi

Industri Otomotif di Indonesia Berkembang Pesat, Ini Buktinya

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi oleh Dirjen Ilmate Harjanto bersama Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii, Presiden Direktur Suzuki Motor Corporation Toshihiro Suzuki, Presdir Suzuki Indomobil Motor dan Suzuki Indomobil Sales, Seiji Itayama secara resmi melepas ekspor perdana All New Ertiga dan Nex II di Cikarang, Jawa Barat. (Foto: Kemenperin)

Jakarta – Himbauan pemerintah untuk memperbesar angka ekspor kendaraan direspons dengan baik oleh perusahaan otomotif di Indonesia. Sebut saja satu di antaranya PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) selaku perusahaan yang memproduksi mobil merek Suzuki.

Beberapa hari lalu SIM telah mengapalkan sebanyak 12.000 unit All New Ertiga ke 22 negara tujuan ekspor seperti di Asia, Amerika Latin, Afrika hingga Oseania. Ada juga sepeda motor Suzuki Nex II dikirim ke Filipina dalam bentuk utuh atau Completely Build Up (CBU).

“Ini sejalan dengan upaya pemerintah saat ini, yaitu mendorong peningkatan investasi dan ekspor. Hal ini sebagai kunci pertumbuhan bagi perekonomian nasional,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Pabrik Suzuki Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/10).

Baca juga: Ekspor All New Suzuki Ertiga ke Filipina, Siap Tembus Target 12.000 Unit

Menurut Airlangga, industri otomotif di Indonesia kini telah berkembang pesat, dengan menjadi basis produksi kendaraan jenis MPV, truk, dan pick up. Produksi kendaraan tidak hanya memenuhi pasar domestik saja tapi juga ekspor.

“Ke depannya, target besarnya, yakni menjadi pemasok kendaraan jenis sedan dan SUV,” ungkapnya.

Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen menciptakan iklim usaha yang kondusif sehingga mendorong penambahan investasi baru maupun ekspansi. Langkah strategis ini juga diharapkan dapat mengadopsi atau terjadinya transfer teknologi terkini. “Sehingga realisasi target produksi 1,5 juta unit pada tahun 2020 bisa tercapai,” ungkap Airlangga.

Kementerian Perindustrian mencatat, kinerja industri otomotif di Indonesia semakin melesat, terlihat dari jumlah ekspor dalam bentuk komponen kendaraan merangkak naik hingga 13 kali lipat, dari 6,2 juta pieces pada 2016 menjadi 81 juta pieces di 2017. Bahkan, di pasar ASEAN saat ini, permintaan kendaraan dalam betuk terurai atau completely knock down (CKD) kian meningkat.

Lonjakan pun terjadi pada angka produksi mobil, dari 1,177 juta unit pada 2016 menjadi 1,216 juta unit di 2017. Jumlah tersebut diperkuat dengan peningkatan ekspor kendaraan dalam bentuk CBU sebanyak 231 ribu unit pada 2017 dibanding tahun 2016 hanya sekira 194 ribu unit.

Semakin pesatnya pertumbuhan ekspor kendaraan, maka pemerintah tengah menyiapkan berbagai kemudahan bagi perusahaan otomotif di Tanah Air berupa insentif fiskal. Adapun insentif fiskal yang rencannya akan diberikan yaitu tax holiday, tax allowance, Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP). Serta Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), serta kemudahan importasi menggunakan skema CKD dan IKD.

Industri Otomotif di Indonesia Bisa Produksi Mobil Ramah Lingkungan

Di samping ekspor, pemerintah juga mendorong industri otomotif di dalam negeri supaya dapat merealisasikan pengembangan kendaraan rendah emisi atau atau lebih dikenal dengan program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Peta jalan program tersebut telah disusun oleh Kemenperin, termasuk pengembangan kendaraan berbasis energi listrik.

Kemenperin menargetkan pada 2025 sekira 20 persen dari kendaraan yang diproduksi di Indonesia adalah produk LCEV.

Baca juga: Draf Kendaraan Listrik Telah Selesai, Tunggu Persetujuan Presiden

“Maka itu, kami berharap kepada Suzuki dapat berperan aktif dalam pengembangan program LCEV di Indonesia dengan menghadirkan teknologi hybrid. Lalu harga terjangkau sehingga layak untuk diproduksi di dalam negeri seperti halnya yang telah dilakukan Suzuki di India,” pungkas Airlangga.(dol)

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts