Mobil

Kelebihan dan Kekurangan Mobil Tahun 90-an, Patut Disimak Sebelum Beli

Kendaraan mobil lawas cukup banyak diminati di Indonesia, tidak terkecuali mobil keluaran tahun 90-an dengan segala kelebihan dan kekurangan yang layak jadi perhatian.

Ada beberapa alasan mobil lawas masih diminati, yaitu perawatannya yang dinilai mudah serta pajak tahunannya murah.

Mobil tahun 90-an masih diminati. (Foto: moladin)

Perawatan mobil lawas yang tidak sulit disebabkan mobil ini tidak memiliki sistem elektrik rumit, tidak seperti sistem elektrik pada mobil-mobil keluaran sekarang.

Mesin yang dibenamkan pada mobil lawas pun masih platina ataupun karburator. Servisnya sendiri bisa dilakukan di bengkel mana saja.

Tidak harus di bengkel resmi, para pemilik mobil lawas juga bisa lakukan servis mobilnya di bengkel umum yang kebanyakan dapat menangani mobil-mobil tua dengan harga ramah di kantong.

Mengenai sparepart, ketersediannya kemungkinan besar masih banyak untuk mobil keluaran tahun 90-an. Di sisi lain, pajak tahunan mobil lawas lebih murah dibanding mobil baru.

Berdasarkan penelusuran Carmudi, pajak tahunan mobil tahun 90-an kebanyakan ratusan ribu rupiah.

Kelebihan dan Kekurangan Mobil Tahun 90-an

Toyota Kijang

Toyota KIjang Super, mobil keluaga favorit era 90-an. (Foto: Istimewa)

Kelebihan

Carmudi telah rangkum beberapa kekurangan dan kelebihan mobil tahun 90-an selain yang sudah disebutkan sebelumnya sebagaimana dilansir dari berbagai sumber. Pertama, Carmudi akan menyebutkan dan menjelaskan kelebihan-kelebihannya.

>>>>> Telusuri mobil bekas tahun 90-an lainnya dari Carmudi di sini!

  • Desain Timeless

Desain mobil 90-an timeless. (Foto: kompas)

Kelebihan pertama dari mobil-mobil tahun 90-an adalah desainnya yang terbilang timeless alias tak lekang waktu, bahkan hingga sekarang.

Beberapa mobil yang digemari kawula muda, salah satunya Toyota Corolla DX KE70 di mana mobil tersebut pernah menjadi primadona pada era 1980 hingga 1990-an.

Desainnya yang cenderung berbentuk kotak merupakan ciri khas dari Corolla DX KE70 yang diaggap keren di masanya. Kini, desain mobil ini pun masih dinilai keren serta menarik.

Ada pula mobil tahun 90-an keren lainnya yaitu BMW E30. Carmudian yang lahir di tahun 90-an pasti tahu salah satu film terkenal ‘Catatan Si Boy’ di mana film ini masuk box office.

Film ini menceritakan kehidupan sehari-hari seorang lelaki muda dan tampan yang mempunyai mobil kesayangan berupa BMW E30.

Kesuksesan film Catatan Si Boy nyatanya mempengaruhi popularitas mobil tersebut yang membuatnya jadi banyak digandrungi masyarakat Indonesia, terutama kawula muda. Mirip seperti Toyota Corolla DX KE70, bentuk bodi BMW E30 cenderung kotak.

Selama masa produksinya dari 1980 sampai 1990-an, penjualan BMW E30 sangat laris hingga sukses mencatat angka sekitar 2,3 juta unit di seluruh dunia.

Mobil ini sebenarnya tidak hanya muncul di film Catatan si Boy, tapi juga ditampilkan di beberapa film luar negeri seperti Acid Factory (2009), Death Hunter (2010), dan lain-lain.

Pada awalnya, BMW E30 dihadirkan dalam bentuk sedan dua pintu (coupe). Kemudian, bodinya mengalami beberapa kali perubahan untuk model-model selanjutnya. Meski demikian, mobil ini tetap diminati hingga sekarang.

  • Irit Konsumsi BBM

Tidak kalah dengan mobil baru keluaran saat ini, ada beberapa mobil lawas tahun 90-an yang diklaim irit bahan bakarnya.

Salah satunya, Toyota Starlet. Sekilas informasi, mobil jenis sedan yang diproduksi tahun 1970-1990-an ini diperuntukan bagi kawula muda. Mesinnya terdiri dari dua varian, yaitu 1.000 cc dan 1.300 cc.

Konsumsi bahan bakarnya sendiri cukup irit, yaitu sekitar 14 km/liter. Selain Toyota Starlet, Suzuki Baleno keluaran 90-an juga mempunyai konsumsi bahan bakar sekitar 14 km/liter.

Tak ketinggalan, Suzuki Esteem pun mempunyai konsumsi bahan bakar yang termasuk irit. Berbekal mesin dengan kapasitas 1.300-1.600 cc, meski belum mengandalkan injeksi, angka konsumsi bahan bakarnya sekitar 10-12 km/liter untuk pemakaian di dalam kota, sedangkan untuk perjalanan luar kota berkisar 13-16 km/liter.

  • Harga Terjangkau

Mobil lawas tahun 90-an kebanyakan ditawarkan dengan harga yang terjangkau, mulai puluhan juta rupiah. Mobil ini pun menjadi pilihan banyak orang saat ini, khususnya mereka yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Berdasarkan situs jual beli mobil bekas di Carmudi, Toyota Starlet dijual mulai seharga Rp40-78 juta. Selain itu, Mitsubishi Lancer yang diproduksi tahun 90-an ditawarkan mulai Rp38-187 juta.

Adapun Honda Civic Estilo produksi tahun 90-an yang harganya cukup “gelap” mulai dibanderol Rp76 juta. Dengan demikian, mobil-mobil lawas ini bisa menjadi pilihan Carmudian yang membutuhkan mobil dengan harga sangat terjangkau, namun desainnya tidak kalah keren dibanding mobil baru.

Kekurangan

mobil bekas murah toyota

Kekurangan mobil tahun 90-an. (Foto: Mobil Motor Lama)

Setelah membahas soal kelebihannya, berikut ini beberapa kekurangan dari mobil tahun 90-an.

  • Fitur Belum Canggih

Bicara soal fitur, pastinya fitur-fitur yang dimiliki mobil lawas tahun 90-an kurang lengkap serta tidak terlalu canggih dibandingkan dengan mobil-mobil baru terkini.

Rata-rata mobil lawas ini masih menggunakan AC manual, belum digital. Selain itu, kuncinya sendiri masih konvensional, belum mengandalkan teknologi keyless yang sudah disematkan pada sebagian besar mobil keluaran sekarang.

Kenyamanan dan keselamatan pengguna mobil lawas pun mungkin bisa dibilang kurang terjamin. Beda cerita jika pengguna mobil ini memang pecinta mobil tua yang tidak terlalu mementingkan fitur.

Baginya, mobil tua tetap mempunyai pesona tersendiri meskipun tidak disematkan fitur yang lengkap dan canggih.

  • Harga Jual Kembali Cenderung Rendah

Seperti diketahui, harga mobil-mobil lawas tahun 90-an kebanyakan sangat terjangkau. Ada beberapa modelnya yang ditawarkan tidak sampai ratusan juta rupiah.

Dari tahun ke tahun, memang harga setiap kendaraan, termasuk mobil, akan terus menurun, apalagi harga mobil tua. Ditambah saat ini, sedang pandemi Covid-19 yang menjadi faktor harga mobil tersebut semakin menurun.

Jika Carmudian ingin menjual mobil lamanya yang keluaran tahun 90-an, siap-siap menerima harga jual mobilnya akan rendah alias di bawah ekspetasi.

>>>>> Telusuri mobil bekas tahun 90-an lainnya dari Carmudi di sini!

Tips Membeli Mobil Lawas

review Mitsubishi Lancer GTi

Tips beli mobil lawas. (Foto: Istimewa)

Agar Carmudian tidak salah membeli mobil lawas, Carmudi juga telah rangkum tips-tips penting yang harus diketahui saat ingin membeli mobil tersebut.

Jangan Hanya Fokus ke Satu Model

Mobil lawas bisa dibilang jumlahnya sangat terbatas alias limited edition. Khususnya, mobil-mobil yang umurnya di atas 10 tahun, akan sulit sekali mendapatkannya.

Untuk itu, sebaiknya Carmudian tidak terpaku pada satu model saja. Ada orang mengatakan jika sedang mencari mobil lawas atau klasik dengan model ‘terserah’, kemungkinan besar bisa mendapatkannya.

Disarankan mencari banyak model mobil lawas sebagai referensi. Bisa saja Carmudian mendapatkan mobil lawas yang lebih baik dengan harga sangat terjangkau.

Meminta Pendapat pada Banyak ‘Orang Tua’

Orang tua di sini maksudnya adalah orang-orang berusia tua yang merupakan pecinta mobil. Mereka pastinya tahu betul bagaimana spesifikasi mobil-mobil jaman dulu alias mobil lawas.

Jika masih ragu saat ingin membeli mobil ini, sebaiknya tanya pendapat mereka apakah pilihan Carmudian sudah tepat atau belum. Bisa juga tanya pendapat kenalan mereka yang pecinta mobil sebagai pertimbangan.

>>>>> Telusuri mobil bekas tahun 90-an lainnya dari Carmudi di sini!

Penulis: Nadya Andari
Editor: Dimas

Nadya Andari

Memulai karir sebagai Content Writer di Carmudi Indonesia sejak awal tahun 2019. Lulusan Desain Komunikasi Visual yang suka sekali menulis, seperti cerpen, artikel, dan sebagainya.
Follow Me:

Related Posts