Sumber informasi

Kelemahan Penggerak Roda Belakang Seperti pada Toyota Avanza

Kelemahan penggerak roda belakang seperti pada Toyota Avanza generasi terkini meliputi beberapa hal. Antara lain penyaluran tenaga kurang efisien dan ruang kabin jadi terpangkas.

Wajar jika kemudian muncul rumor penggunaan penggerak roda depan pada Avanza generasi berikutnya.

Kelemahan Penggerak Roda Belakang Avanza

(Foto: Toyota)

Dalam beberapa waktu belakangan ini Toyota Avanza dikabarkan akan hadir dalam wujud generasi baru. Perubahan bukan hanya pada desain eksterior atau interior.

Rumor yang berkembang juga menyebutkan Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) tersebut akan mengadopsi sistem penggerak roda depan.

Hal itu sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan karena para kompetitor sudah menerapkannya lebih dulu. Istilahnya tinggal menunggu waktu bagi Toyota Avanza untuk ‘mengikuti arus’.

Tapi sebelum membahas lebih jauh, mungkin mereka yang awam masih bertanya-tanya sebenarnya apa yang salah dengan sistem penggerak roda belakang.

Atau malah belum paham betul yang dimaksud dengan sistem penggerak roda mobil.

Mengenal Sistem Penggerak Roda Mobil

Setiap mobil pasti dilengkapi sumber tenaga baik berupa mesin pembakaran internal atau motor listrik seperti yang berkembang belakangan ini. Tenaga yang dihasilkannya tentu harus disalurkan ke roda agar mobil dapat bergerak.

Dalam hal ini produsen memiliki beberapa pilihan, di antaranya roda depan (Front Wheel Drive/FWD), roda belakang (Rear Wheel Drive/RWD), atau semua roda (All Wheel Drive/AWD).

Bukan hal mudah memilih sistem penggerak roda terbaik karena masing-masing diciptakan dengan karakter tertentu. Jenis sistem penggerak roda yang dipilih pun pastinya didasari banyak pertimbangan.

Ambil contoh jika pabrikan ingin membuat mobil dengan dimensi kompak dan irit bahan bakar. Maka sistem penggerak FWD adalah pilihan yang masuk akal.

Front Wheel Drive

(Foto: Auto Simple)

Tapi di lain sisi sistem AWD juga memiliki kekurangan, salah satunya komponen kaki-kaki roda depan jadi kurang awet karena harus kerja dobel, yaitu mengarahkan mobil dan “menarik” mobil.

Contoh lain jika pabrikan ingin membuat mobil dengan performa tinggi yang butuh traksi luar biasa. Maka AWD adalah sistem yang bisa mengakomodir kebutuhan itu. Walaupun pada akhirnya harga mobil jadi lebih mahal dan komponennya makin ruwet.

Nah, khusus karakter sistem penggerak roda belakang atau RWD mari membedahnya secara lebih rinci dalam sub judul di bawah ini.

Kelemahan Penggerak Roda Belakang

Sebelum era 1960-an mayoritas mobil menggunakan sistem penggerak roda belakang atau RWD sampai akhirnya Austin Mini hadir meramaikan pasar otomotif dunia.

Produsen asal Inggris tersebut memiliki andil mempopulerkan sistem penggerak roda depan lewat mobil-mobilnya yang berdimensi mungil, namun memiliki kabin cukup memadai. Hal itu tak mungkin terwujud jika menggunakan sistem penggerak roda belakang.

Walau begitu bukan berarti sistem penggerak roda belakang langsung ditinggalkan. Faktanya mobil RWD masih terus lahir sampai saat ini. Sistem penggerak RWD banyak ditemui pada mobil-mobil komersial dan SUV karena dapat lebih diandalkan untuk tugas-tugas berat.

Rear Wheel Drive

(Foto: Wikipedia)

Namun sistem penggerak roda belakang juga bisa ditemui pada jenis mobil lain, contohnya Multi Purpose Vehicle (MPV) Toyota Kijang. Patut diingat bahwa mobil legendaris ini pada awalnya juga merupakan mobil komersial.

Toyota kemudian menerapkan konsep yang sama untuk Toyota Avanza. Terlepas dari keunggulannya tersebut, sudah barang tentu sistem RWD juga memiliki beberapa kekurangan seperti yang Carmudian bisa simak di bawah ini.

1. Ruang Kabin Jadi Terbatas Karena ada Terowongan Transmisi

Mulai dari kelemahan fisik yang bisa langsung terlihat. Penggunaan sistem penggerak RWD dinilai mengurangi luas ruang kabin. Hal itu karena adanya terowongan transmisi yang terdapat pada lantai mobil.

Untuk diketahui, sistem penggerak RWD menggunakan drive shaft atau kopel untuk menyalurkan tenaga ke roda belakang. Bentuknya semacam pipa terbuat dari baja yang berlokasi di kolong mobil. Karena hal itu desain lantai mobil RWD memiliki semacam terowongan.

2. Proses Penyaluran Tenaga Kurang Efisien

Kelemahan sistem penggerak roda belakang selanjutnya ialah proses penyaluran tenaga dari mesin ke roda kurang efisien. Tenaga yang dihasilkan mesin mobil mesti melewati drive shaft terlebih dahulu sebelum sampai ke roda.

Hal tersebut menyebabkan banyak tenaga yang terbuang percuma. Beda hal dengan sistem penggerak roda depan di mana tenaga dari mesin bisa lebih cepat disalurkan menuju roda.

3. Bobot Kendaraan Lebih Berat

Pada akhirnya penggunaan drive shaft dan komponen-komponen pendukungnya secara logika akan membuat bobot mobil menjadi lebih berat. Tapi untuk Toyota Avanza kasusnya sedikit berbeda.

Produsen berhasil meracik mobil ini dengan bobot relatif lebih ringan dibanding para kompetitor yang justru menggunakan sistem penggerak roda depan.

Berdasarkan penelusuran, bobot Toyota Avanza sekitar 1.045 kg. Sementara kompetitornya, seperti Suzuki Ertiga memiliki bobot antara 1.090 hingga 1.135 kg. Kemudian Honda Mobilio memiliki bobot sekitar 1.245 kg.

4. Konsumsi BBM Cenderung Lebih Boros

Sudah bukan rahasia lagi bahwa konsumsi BBM mobil-mobil RWD lebih boros dibanding mobil FWD. Sebab utamanya karena proses penyaluran tenaganya tidak efisien seperti yang dijelaskan sebelumnya.

Di lain sisi, sistem penggerak FWD memang benar-benar didesain untuk mendapatkan konsumsi bahan bakar terbaik pada sebuah kendaraan.

5. Kopel Menimbulkan Bunyi atau Getar

Ada kondisi-kondisi tertentu yang bisa menyebabkan kopel mobil RWD menimbulkan bunyi dengung. Biasanya dialami mobil yang usianya sudah tua atau habis mengalami tabrakan parah.

Masalah lain adalah kopel membuat mobil terasa bergetar pada kecepatan tertentu. Hal tersebut biasanya disebabkan cross joint yang bermasalah.

Jika hal tersebut terjadi disarankan untuk segera melakukan perbaikan. Jangan sampai cross joint copot dan mobil harus diderek.

Kelebihan Penggerak Roda Belakang

Toyota Avanza

(Foto: Toyota)

Terlepas kelemahan penggerak roda belakang seperti yang diuraikan di atas, tentunya juga ada kelebihan yang dapat dirasakan oleh konsumen. Bukan tanpa alasan Toyota Avanza atau mobil-mobil RWD lainnya masih ramai peminat sampai sekarang.

1. Bandel dan Tangguh

Sudah bukan rahasia lagi mobil RWD terkenal bandel dan tangguh. Dengan kata lain mobil RWD lebih minim perawatan. Hal tersebut membuatnya banyak digunakan oleh mobil-mobil yang didesain untuk menjadi “pekerja keras”.

2. Lebih Jago Lewati Tanjakan

Keunggulan selanjutnya dari mobil RWD ialah lebih bisa diandalkan untuk melewati medan jalan menanjak. Walau posisi mesin berada di depan, tapi mobil ibarat “didorong” dari belakang.

Dengan begitu mobil akan lebih mudah melahap tanjakan. Beda cerita jika menggunakan sistem FWD di mana mobil ibaratnya justru “ditarik”.

3. Perawatan Lebih Mudah

Beberapa sumber menyebutkan sistem RWD lebih mudah dirawat karena komponennya terpisah-pisah sehingga lebih mudah dijangkau. Berbanding terbalik dengan sistem penggerak FWD yang semua komponennya terpusat di bagian depan kendaraan.

4. Komponen Kaki-Kaki Lebih Awet

Pada mobil RWD, roda depan dan roda belakang menjalankan tugasnya masing-masing sehingga lebih seimbang. Hal tersebut menjadikan komponen kaki-kaki kendaraan lebih awet.

Itulah beberapa kelemahan penggerak roda belakang seperti pada Toyota Avanza beserta kelebihannya. Baik sistem penggerak RWD, FWD, atau AWD memiliki karakter masing-masing yang pada akhirnya menentukan segmen yang disasar produk tersebut.

Baca Juga: 

Penulis: Mada Prastya

Editor: Dimas

Mada Prastya

Bergabung sebagai penulis di Carmudi Indonesia sejak Februari 2021. Menyukai kendaraan roda dua karena simpel, cepat, dan memberi rasa kebebasan dalam berkendara. Email: mada.prastya@icarasia.com

Related Posts