Mobil Reviews

Mengenal Lebih Dekat Armada Taksi Pertama Blue Bird, Holden Torana 1972

Torana-1972-blue-bird

Holden Torana 1972, armada taksi pertama Blue Bird. (Foto: Carmudi/Dimas)

Jakarta – Nama Blue Bird sebagai perusahaan taksi pertama modern memang sudah tidak asing lagi telinga masyarakat Indonesia. Perusahaan yang berdiri sejak 1972 ini kemudian memiliki sejarah panjang dunia otomotif khususnya bidang transportasi umum. Menjadi perusahaan transportasi yang besar, Blue Bird kini disebut memiliki 30.000 armada yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kemajuan perusahaan yang semakin terdepan diikuti dengan perkembangan unit armadanya. Kendati kini pelayanan sudah meliputi taksi reguler, rental mobil, bus, hingga taksi listrik namun sejarah pun tidak bisa dilupakan yang terdapat di unit taksi pertama mereka, Holden Torana 1972. Sedan kompak ini adalah taksi pertama dari seluruh unit taksi “Si Burung Biru” yang eksis sekarang ini.

“Saya memulai usaha ini dengan 25 taksi. Saya masih ingat betapa gembira dan gugupnya saya ketika 25 taksi tiba dari Surabaya dan masuk ke depot pertama saya,” pesan almarhumah Mutiara Fatimah Djokosoetono, pendiri PT Blue Bird Taxi, seperti tertulis dalam situs resmi Blue Bird Group.

Dari 25 unit tersebut, Holden Torana 1972 adalah salah satunya. Memang bukan mobil buatan Jepang seperti yang banyak digunakan sekarang, ini dikarenakan mobil Jepang belum sepopuler seperti sekarang ini.

Torana pun sempat muncul di adegan film Warkop DKI berjudul “Mana Tahan” (1979). Taksi Torana lansiran 1974 (lampu kotak) muncul di adegan Indro yang menjadi supir taksi Blue Bird.

Spesifikasi Taksi Pertama Blue Bird, Holden Torana 1972

Torana-1972-blue-bird-2

Mobil produksi Amerika Serikat lebih populer dibandingkan mobil buatan Jepang saat itu. (Foto: Carmudi/Dimas)

Holden Torana 1972 yang terparkir menghiasi lobi kantor pusat Blue Bird, Mampang, Jakarta ini diketahui menggendong mesin berkapasitas 2.834 cc serta dilengkapi watercooled 4-stroke. Mesin ini diklaim mampu hasilkan daya sebesar 119 HP pada putaran 4.400 RPM serta torsi 226,8 Nm pada 2.000 RPM.

Dari tampilan luarnya, Holden Torana memang sekilas tampak seperti muscle car. Lampu utamanya yang bulat dan sisi kiri-kanan grille yang menjorok ke dalam menguatkan karakter mobil Amerika-nya. Di bagian bodi sampingnya terpampang logo lama Blue Bird hingga perhatian terarah ke spionnya. Sayang, spion kirinya raib entah kemana. Meskipun semua bagian diklaim masih orisinil, namun memang ada diakui ada perbaikan pada komponen-komponen karetnya yang rusak dimakan usia.

Layaknya mobil “jadul”, taksi Blue Bird pertama Holden Torana 1972 ini belum dilengkapi fitur power steering dan AC. Menariknya lagi, sistem hitung ongkos berdasarkan kilometer masih menggunakan alat mekanis.

Selain itu, menurut salah satu pegawai kantor Blue Bird, ada sesuatu yang paling diingat dari taksi ini, yaitu suara berisik di kabin yang tidak bisa dihindari. Suara berisik ini bukan datang dari luar, melainkan dari suara radio konvensional yang campur aduk saat perusahaan dan supir bertukar informasi. Namun setelah itu, era komunikasi tersebut pun mulai mengalami perbaikan. Blue Bird mulai mengadaptasi sistem komunikasi automated number identification sebelum akhirnya digitalisasi seperti yang digunakan taksi-taksi modern sekarang.

Hingga sekarang, taksi lawas ini tetap terpelihara dengan baik. Pasalnya, salah satu staf Blue Bird mengatakan bahwa mobil ini akan dibawa keliling kantor dari lobi menuju pool armada yang terletak di belakang untuk mendapat perawatan berkala. Tak hanya itu, dilihat dari plat nomor kendaraannya, Holden Torana ini pun diketahui masih aktif hingga 2022.

Kini, taksi pertama Blue Bird Holden Torana 1972 tersisa dua unit saja. Selain dipajang di markas besar Blue Bird, unit lainnya pun dipajang secara apik di Museum Transportasi milik Departemen Perhubungan, Jakarta Timur.

Dimas Hadi

Memulai karir sebagai jurnalis otomotif sejak 2016 di Carmudi Indonesia. Sebelumnya aktif menulis bermacam esai sosial-budaya dan beberapa karya tulis lainnya sejak 2009. Email : dimas.hadi@icarasia.com
Follow Me:

Related Posts