Reviews

Review Neta V Jakarta—Semarang: Kecil-kecil Cabe Rawit!

Kali ini kami akan membeberkan hasil review mobil listrik anyar Neta V dengan melakukan perjalanan dari Jakarta ke Semarang, Jawa Tengah.

Walaupun secara tampilan rawan dicemooh, ternyata Neta V bisa dibilang kecil-kecil cabe rawit, lho!

Kenapa?

Kami tidak menduga bahwa mobil dengan pilihan warna imut ini memiliki daya jelajah yang sangat bisa diandalkan.

Terlebih melakukan road trip atau perjalanan jauh ke luar kota menggunakan mobil listrik bersama keluarga.

Lalu, seperti apa hasil review Neta V yang sudah tim kami lakukan beberapa waktu lalu? Berikut selengkapnya.

Review Menjadi Penumpang Depan Neta V

Sebagai gambaran, kami memulai perjalanan dari diler Neta Arista yang ada di bilangan Tebet, Jakarta Selatan.

Di awal perjalanan ini kami mencoba untuk duduk di depan yang bertugas sebagai penumpang menemani pengemudi.

neta v review

Tim Carmudi yang berpostur 172 cm juga tak merasakan kesempitan ketika duduk di depan lantaran ruang kaki dan kepalanya cukup lega.

Posisi duduk di depan juga cukup nyaman walaupun sayangnya pengaturan jok di Neta V ini masih dilakukan secara manual.

Busa bagian bawah bisa menyangga paha dengan baik. Sementara lekukan yang ada di punggung juga tak memberikan rasa lelah.

Semburan AC juga bisa dirasakan secara penuh bagi penumpang maupun pengemudi. Bagaimana rasanya duduk di belakang?

Penumpang Belakang 

Nyamannya posisi duduk di depan tidak bisa kami temukan ketika duduk di jok baris kedua yang menurut kami terasa melelahkan.

Rasa lelah ini cukup terasa di pinggang bagian bawah, tepatnya area pinggul dan sekitarnya. Menurut kami ada beberapa hal yang membuat posisi duduk kurang nyaman.

Pertama adalah lekukan di bagian penopang punggung yang terasa cukup dalam. Sementara busa untuk duduk juga lekukannya terasa dalam.

Hal ini membuat posisi duduk di baris kedua agak sedikit jongkok, mengingatkan kami kepada posisi duduk di jok belakang Hyundai Ioniq 6.

neta v review

Busa bagian bawah juga tidak menyangga paha dengan sempurna. Lama-kelamaan akan menimbulkan rasa lelah.

Pengalaman ini kami dapatkan ketika melakukan perjalanan jauh. Mungkin saja untuk dalam kota rasa lelah ini tidak terlalu terasa, ya.

Kami sempat mencoba kepada media peserta yang duduk di belakang apakah merasakan hal yang sama. 

Rata-rata mereka menjawab jika posisi duduk di belakang memang cenderung kurang nyaman untuk perjalanan jauh.

Baca juga: Hal yang Perlu diperhatikan saat Mencuci Mobil Listrik Neta V 

Terlebih pada perjalanan kali ini kami satu mobil berisikan 4 penumpang.

Bagaimana dengan ruang kepala dan kakinya?

Menurut kami ruang kepala dan kaki bagi penumpang bagian belakang terbilang agak sempit, tapi bukan yang terlalu membuat duduk tidak nyaman.

Hanya saja sayangnya di jok belakang ini tidak memiliki arm rest untuk menyandarkan tangan.

Penumpang belakang hanya mengandalkan arm rest yang ada di bagian door trim saja.

Performa Biasa Saja, Tapi …

Lanjut. Menurut hasil review kami, performa Neta V ini terbilang biasa saja.

Tapi, kami cukup kagum dengan daya jelajah yang dimilikinya.

Neta membekali V dengan baterai berkapasitas 40,7 kWh untuk menggerakkan motor listrik permanent magnet synchronous yang ditanam di roda depan.

neta v review

Menurut klaim, mobil listrik ini memiliki daya jelajah dari posisi baterai penuh berkisar 387 km hingga 401 km.

Di mobil ini terdapat 2 mode berkendara yakni Normal dan Athlete atau mode Sport seperti mobil pada umumnya.

Selama berkendara, kami hanya mengandalkan mode Normal untuk menguji keiritan baterai pada perjalanan sejauh 437 km dari Jakarta.

Spesifikasi Baterai dan Performa Neta V

Tipe motor listrik  Permanent magnet synchronous
Tipe baterai  Lithium-ion (LFP)
Tenaga maksimum  70 kW / 95 ps
Torsi maksimum  150 Nm 
Kapasitas baterai 40,7 kWh
Jarak tempuh  384 – 401 km
Durasi pengisian AC home charger 0-100% 8 jam 
Durasi pengisian DC fast charge 30-80% 30 menit

Tujuannya ingin mengetahui seberapa irit baterai mobil ini ketika diajak mengukur Tol Trans Jawa.

Pada mode Normal karakter tenaga yang dihasilkan terbilang sangat halus. Hampir tidak ada hentakan sama sekali.

Ketika memutar setir juga terasa sangat ringan dan mudah dikendalikan, sehingga tak butuh waktu lama untuk beradaptasi.

Penyaluran tenaga yang dihasilkan terasa linear pada mode Normal, namun ketika mode Athlete dipakai jambakan khas mobil listrik langsung terasa.

Tapi karena kami ingin irit baterai, kami tidak menggunakan mode Athlete sama sekali dalam perjalanan mengarungi Tol Cipali.

Rem Regenerative

Menurut catatan review Neta V yang kami lakukan, rem yang tertanam sudah dibekali fitur regenerative braking.

Fungsinya adalah untuk melakukan pengisian baterai ketika pengereman.

Caranya dengan mengkonversi energi kinetik untuk mengisi baterai saat pengereman.

Karakter remnya mirip mobil Eropa yang ketika diinjak agak dalam mobil baru secara perlahan akan mengurangi kecepatannya. 

Rem regeneratif ini bisa diatur tingkatannya mulai dari 1 sampai 3. Pada tingkat 1 ketika injakan pedal akselerator diangkat mobil terasa meluncur.

Di tingkat 2, mobil terasa sedikit tertahan agar pengisian baterainya lebih baik. Lalu di tingkat 3 ketika pedal akselerator diangkat mobil terasa tertahan.

Tujuannya agar pengisian baterai ketika melakukan pengereman bisa maksimal dibanding 2 tingkat sebelumnya.

Baca juga: Segini Biaya Cas Mobil Listrik Neta V dari Jakarta ke Semarang

Oh iya, posisi tuas transmisinya pun cukup unik ada di posisi sein kanan. Mirip seperti tuas transmisi pada Mercedes-Benz kekinian.

Posisi untuk mengaktifkan cruise control pun ada di tuas sebelah kanan. Anda hanya perlu menarik tuas transmisi ke arah bawah selama 2 kali atau ditekan selama beberapa detik.

Nantinya cruise control akan aktif dan siap digunakan dalam perjalanan jauh.

Sementara tuas sebelah kiri berfungsi untuk menyalakan sein. Hal unik lainnya adalah untuk menyalakan wiper ada di intermitten pada tuas sebelah kiri.

Suspensi Neta V

Bagaimana hasil review kami terhadap suspensi yang tertanam di mobil listrik Neta V untuk perjalanan jarak jauh?

Surprisingly kami cukup suka dengan karakter suspensi depan dari Neta V ini. Karakternya empuk dan halus ketika melewati jalan tol Trans Jawa yang terkenal tidak rata.

Di bagian depan Neta menyematkan suspensi MacPherson Strut yang dikombinasikan memakai shockbreaker.

Lalu di belakang menggunakan suspensi Trailing Arm yang menurut jenama asal Cina ini sudah dikonfigurasi ulang agar lebih nyaman.

Karakter suspensi belakang menurut kami cenderung agak keras, bahkan beberapa kali saat bottoming terasa kurang nyaman untuk penumpang belakang.

Saat berpindah jalur beberapa kali kami merasa ada efek bergoyang walaupun tidak terasa parah. 

Bisa saja efek ini dihasilkan dari penggunaan ban yang ukurannya kecil, sehingga grip ke jalan kurang maksimal.

Kesimpulan

Ada 2 poin utama dari benang merah review Neta V yang sudah kami lakukan.

Pertama adalah jarak tempuh yang dimiliki oleh Neta V menurut kami sangat layak diapresiasi lantaran cukup jauh.

Di atas kertas mobil ini diklaim mampu menjelajah hingga 387 km hingga 401 km. 

Selama perjalanan Jakarta ke Semarang kami hanya melakukan 2 kali pengisian daya di rest area KM130A sambil makan siang dan KM379A.

Jika kami mau, sebenarnya bisa saja kami hanya melakukan pengisian di KM228, namun kami belum familiar dengan mobil ini.

Sehingga kami lebih memilih untuk mengisi daya 2 kali dalam perjalanan di atas 400 km ini.

Lalu poin kedua adalah teknologi yang dimiliki. Hampir seluruh pengoperasian mobil listrik Neta V dilakukan menggunakan head unit.

Mulai dari pengaturan AC, nyala-mati lampu utama, setting speaker, dan lainnya dilakukan via head unit berukuran 14,6 inci yang sangat besar ini.

Dengan harga Rp379 juta OTR Jakarta, setidaknya mobil listrik Neta V ini sangat layak masuk ke daftar rekomendasi.

Terlebih Anda yang ingin mobil listrik dengan harga terjangkau, berteknologi tinggi, dan punya daya jelajah yang jauh.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Rizen Panji

Pikirannya selalu dipenuhi oleh mobil buatan asal Jerman, Swedia, dan Prancis dengan tahun produksi di bawah 2000. Jangan lupa, mesin yang bersemayam di dalam kap mesin tentunya harus 6 silinder guna memompa adrenalin ketika mengendarainya

Related Posts