Tips dan Trik

Baru Punya Mobil Matic? Begini Cara Merawatnya Buat Pemula

Mari pahami cara merawat mobil matic biar awet dan selalu siap digunakan ke mana saja.

Hal ini penting untuk diketahui lantaran mobil transmisi otomatis makin banyak dipilih oleh konsumen termasuk mereka yang masih awam.

cara merawat mobil matic

(Foto: Parkers)

Dalam penggunaannya, mobil matic menawarkan kepraktisan yang tak bisa ditandingi oleh mobil transmisi manual. Seorang pengemudi mobil matic tak harus mengoperasikan kopling saat berkendara.

Ibaratnya tinggal masukkan gigi ke posisi D (Drive) lalu injak pedal gas. Hasilnya, aktivitas berkendara jadi lebih nyaman dan praktis.

Kemudahan ini yang akhirnya membuat mobil matic banyak dipilih oleh konsumen mobil baru ataupun mobil bekas.

Kepopuleran mobil matic pun tak lepas dari karakter konsumen yang makin modern. Pada saat ini keberadaan mobil matic sudah sangat diterima dan terbukti bisa diandalkan.

Beda cerita kalau menengok ke era 1990-an ketika konsumen justru alergi terhadap mobil matic karena dianggap rewel dan kurang tangguh.

Namun, di balik kemudahan yang ditawarkannya apakah mobil matic butuh perawatan khusus?

Baca Juga: Pahami Cara Mengemudikan Mobil Matic dengan Baik

Tips Cara Merawat Mobil Matic Biar Awet

Sama seperti mobil manual, mobil matic tentunya juga perlu dirawat agar dapat selalu bekerja dengan baik. Untuk detailnya mari simak ulasan di bawah ini.

Memilih Posisi Transmisi yang Tepat

transmisi rush

(Foto: Youtube Movplex TV)

Cara merawat mobil matic biar awet bisa dimulai dengan memahami cara kerja transmisi itu sendiri. Paling tidak konsumen mengetahui fungsi dari setiap posisi gigi pada tuas transmisi.

Salah satu transmisi matic yang populer di Indonesia ialah otomatis 4-kecepatan seperti yang bisa ditemui pada Toyota Avanza, Toyota Rush, dan sejumlah mobil lain.

Transmisi semacam itu akan dilengkapi dengan beberapa pilihan gigi, meliputi P, R, N, D, 3, 2, dan L.

Fungsi dari setiap pilihan tersebut dijelaskan dalam buku pedoman pemilik kendaraan. Contohnya untuk Toyota Rush, penjelasannya adalah sebagai berikut:

  • P : Memarkir kendaraan atau menghidupkan mesin
  • R : Mundur
  • N : Netral
  • D : Pengendaraan normal
  • 3 : Posisi pengereman mesin
  • 2 : Posisi dari pengereman mesin yang berlebih
  • L : Posisi pengereman mesin yang maksimum

Untuk mobil dengan jenis yang berbeda cobalah mempelajari buku pedoman pemilik yang didapat ketika membeli mobil. Informasi yang berada di dalamnya akan sangat berguna untuk mengetahui cara benar menggunakan mobil termasuk bagian transmisinya.

Rutin Ganti Oli Transmisi Matic

ilustrasi oli matic

(Foto: Car From Japan)

Setiap pemilik mobil mungkin sudah tidak asing lagi dengan ritual mengganti oli mesin. Namun, bukan hanya itu yang perlu diganti, tapi juga oli transmisi. Pada mobil transmisi otomatis, oli ini dikenal dengan sebutan oli matic.

Kapan harus ganti oli matic? Tidak seperti oli mesin yang harus diganti setiap 10.000 km, jadwal penggantian oli matic relatif lebih lama. Sejumlah pabrikan seperti Toyota atau Daihatsu menyarankan konsumennya untuk mengganti oli matic setiap 80.000 km.

Fungsi oli matic sangat krusial apalagi pada transmisi otomatis model torque converter. Bisa dibilang oli ini menjadi nyawa dari transmisi tersebut. Sebabnya kerja transmisi sangat tergantung pada tekanan hidrolis yang berada di dalamnya.

Baca Juga: Mau Lebih Awet, Bagaimana Ganti Oli Matic Mobil yang Paling Benar?

Selain itu oli matic juga berfungsi melumasi bagian dalam transmisi agar komponen-komponennya dapat berfungsi dengan baik dan lancar. Pada transmisi matic konvensional kerjanya ditopang gir-gir yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya.

Makanya sangat masuk akal jika kebutuhan terhadap pelumasan yang baik menjadi sangat penting.

Pemilik mobil juga perlu mengetahui rekomendasi oli matic yang benar-benar sesuai dengan spesifikasinya. Oli matic untuk transmisi otomatis torque converter dan CVT jelas akan berbeda.

Sebagai contoh pada merek Toyota saja paling tidak ada tiga jenis oli matic yang harus dipilih.

Catatan penting, jadwal penggantian oli matic yang direkomendasikan oleh pabrikan ialah mengacu pada kondisi berkendara normal. Untuk mobil yang sering terjebak kemacetan alangkah lebih baik jika melakukan penggantian lebih cepat dari jadwal tersebut.

Perhatikan Gaya Berkendara

cara merawat mobil matic

(Foto: Twenty20)

Disadari atau tidak daya tahan komponen-komponen kendaraan juga dipengaruhi oleh gaya berkendara yang diterapkan pemiliknya.

Perlu dipahami bahwa transmisi matic lahir dengan orientasi lebih untuk memberikan kenyamanan.

Bukan berarti mobil transmisi matic tidak bisa dipakai ngebut. Karena faktanya banyak mobil-mobil performa tinggi juga mengadopsi transmisi ini.

Namun, untuk mobil pada umumnya disarankan menggunakan transmisi matic dengan cara yang wajar. Beberapa perilaku berkendara yang selama ini dipercaya cepat merusak transmisi matic ialah kebiasaan menginjak pedal gas dalam-dalam secara spontan alias kick down.

Bukan hanya di jalanan yang lurus, tapi sejumlah pemilik mobil juga kerap melakukan kick down saat menjumpai tanjakan di depannya.

Dari segi teknis, pada saat melakukan kick down maka transmisi akan turun satu tingkat dibarengi putaran mesin jadi lebih tinggi. Hal tersebut membuat gesekan kampas kopling makin berat.

Sebagai saran, ketika menemui tanjakan yang cukup curam ada baiknya pengendara memilih gigi rendah, misalnya L atau 1. Itu artinya transmisi akan terkunci pada gigi tersebut sampai dipindahkan lagi ke posisi D.

Baca Juga: 5 Gejala Transmisi Matic Bermasalah, Pemula Wajib Simak, Nih!

Jangan Sembarangan Dorong Mobil Matic

Terdapat kebiasaan di kalangan masyarakat untuk mendorong sebuah mobil ketika mengalami mogok. Bukan hanya untuk menggeser posisi, tapi juga untuk menyalakan mesinnya.

Pemilik mobil matic sebaiknya menyadari kendaraannya tidak bisa didorong sembarang. Sebabnya transmisi matic mengandalkan sebuah pompa hidrolis untuk melakukan pelumasan. Pompa tersebut hanya berfungsi ketika mesin mobil menyala.

Untuk kasus mobil matic mogok tengah jalan masih diperbolehkan mendorongnya ke pinggir agar tidak menghalangi kendaraan lain. Dengan catatan posisi transmisi berada di posisi N.

Namun, jangan mendorong mobil matic yang mogok sebagai upaya menyalakan mesinnya. Disarankan untuk memanggil mekanik untuk towing untuk membawa mobil ke bengkel yang dipercaya.

(Foto: Hagah Today)

Sedangkan untuk mendorong mobil matic mogok yang sudah terlanjur diparkir (posisi gigi P), jangan lupa menggunakan fitur shift lock. Karena ketika mesin mobil mati maka tuas transmisi tidak akan bisa digeser ke N (shift lock dalam posisi mengunci).

Untuk melepasnya tergantung dari masing-masing mobil. Model shift lock yang cukup jamak ditemui ialah berbentuk tombol dengan posisi di sekitar tuas transmisi. Pemilik kendaraan tinggal menekan tombol tersebut kemudian menggeser tuas transmisi ke N.

Sedangkan pada mobil-mobil yang sudah menggunakan keyless entry biasanya fitur shift lock berbentuk lubang. Pemilik kendaraan perlu memasukkan anak kunci ke dalam lubang tersebut jika ingin menggeser tuas transmisi ke posisi N saat mesin mati.

Sejatinya fitur shift lock hadir pada mobil-mobil matic agar dapat didorong ketika parkir paralel.

Itulah beberapa kiat cara merawat mobil matic agar awet. Seperti komponen lainnya pada kendaraan, transmisi matic juga perlu mendapat perhatian.

Sebagian dari “perawatan” tersebut dapat dilakukan secara cuma-cuma, misalnya berkendara dengan baik atau memilih gigi yang tepat.

Sedangkan upaya lainnya, seperti mengganti oli memang butuh biaya. Namun, yang jelas biayanya akan lebih murah jika harus melakukan perbaikan total seandainya terjadi kerusakan.

Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Mada Prastya

Bergabung sebagai penulis di Carmudi Indonesia sejak Februari 2021. Menyukai kendaraan roda dua karena simpel, cepat, dan memberi rasa kebebasan dalam berkendara. Email: mada.prastya@icarasia.com

Related Posts