5 Gejala Transmisi Matic Bermasalah, Pemula Wajib Simak, Nih!
Gejala transmisi matic yang mulai bermasalah memang tidak semua orang bisa mengetahuinya, Carmudian. Sebab tidak semua orang punya kemampuan menganalisa kerusakan mobil dengan baik.
Biasanya mereka yang punya pengalaman bisa dengan mudah mengidentifikasi hal tersebut. Sebab gejala kerusakan ini terkadang cukup menyulitkan untuk diketahui.
Membeli sebuah mobil matic dalam 4 tahun belakangan memang menjadi pilihan. Pengemudi tak perlu lagi menginjak pedal kopling saat sedang melintasi kemacetan.
Cukup menginjak pedal gas dan rem, mobil sudah bisa melaju. Tak perlu lagi tuh memikirkan yang namanya kopling di sebelah kiri.
Mobil dengan transmisi otomatis memang jauh lebih nyaman digunakan. Tetapi, jika tidak dirawat, kerusakannya bisa lebih cepat dibanding transmisi manual.
Isi Konten
Gejala Transmisi Matic Bermasalah
Untuk mengetahuinya, Carmudian wajib simak beberapa ciri dari matic yang sudah mau rusak. Buat pemula rasanya wajib disimak nih, biar bisa menjadi bekas mengetahui kondisi matic yang masih oke.
Menimbulkan Suara
Gejala pertama yang bisa diketahui dari matic yang mulai bermasalah biasanya menimbulkan suara. Suaranya bermacam-macam, namun jika didengar umumnya memang bukanlah suara yang biasa didengar.
Suara aneh ini bisa timbul saat transmisi sedang dipindah dari P ke D atau dari D ke R. Jika Carmudian mendengar suara-suara tidak biasa, sebaiknya kamu wajib curiga.
Sebab transmisi yang baik dan normal umumnya tidak menimbulkan suara sama sekali. Jika suaranya cenderung keras, siap-siap melakukan perbaikan transmisi matic ya.
Perpindahan Terasa Kasar
Gejala umum lainnya adalah perpindahan gigi terasa cukup kasar. Atau orang Indonesia biasa menyebut transmisi jeduk.
Transmisi jeduk yang dimaksud adalah perpindahan gigi terasa menghentak atau jeduk. Ini menjadi salah satu tanda jika kondisi matic mobil tersebut sedang dalam kondisi buruk.
Biasanya gejala seperti ini dialami oleh mobil yang usianya sudah lebih dari 10 tahun. Transmisi yang sudah mulai jeduk ini biasanya dikarenakan sang pemilik mobil agak malas merawat mobil.
Ilustrasi mobil transmisi otomatis (Foto: my-otomoto)
Salah satu penyebabnya bisa diakibatkan oleh telatnya ganti oli transmisi. Atau bisa juga karena kebiasaan mengemudi yang cukup kasar.
Sehingga transmisi bekerja lebih ekstra dan lebih cepat rusak. Misalnya pengemudi memindahkan gigi dengan kasar saat mobil sedang berjalan.
Atau bisa juga terlalu cepat memindahkan ke posisi P tetapi mobil belum berhenti sempurna. Terkadang hal sepele seperti ini yang lama kelamaan bisa merusak transmisi mobil.
Respons Melambat
Saat kamu menginjak gas, mesin terasa sedikit meraung ketika tuas transmisi di posisi D. Namun kendaraan tersebut tidak berjalan seperti biasanya.
Jika Carmudian mengalami hal tersebut, rasanya patut curiga. Sebab mobil yang responsnya agak melambat juga menjadi salah satu gejala transmisi matic bermasalah.
Posisi transmisi otomatis (Foto: autohowstuffworks)
Umumnya komponen di dalam transmisi sudah mulai habis. Misalnya pelat kopling sudah tipis atau body valve kotor.
Jika sudah merasakan hal seperti di atas, jangan ragu-ragu membawanya ke bengkel. Sebelum kondisinya makin parah kedepannya.
Sulit Pindah Gigi
Ketika baru mau memindahkan gigi, ternyata tuas transmisinya cukup keras. Perpindahan gigi juga cukup sulit.
Hati-hati juga nih, bisa saja ini menjadi ciri lain matic yang sudah mulai rusak. Perpindahan gigi yang sudah mulai sulit bisa menjadi diagnosa awal kerusakan transmisi.
transmisi ford focus 2009
Umumnya pemilik mobil merasa sulit memindahkan gigi dari D ke N atau dari D ke 1 atau bahkan ke posisi P. Sejatinya transmisi matic yang masih oke akan halus perpindahan giginya.
Gejala transmisi yang sulit pindah gigi biasanya menandakan kerusakan yang cukup parah. Sebab jika sudah sampai sulit pindah gigi, umumnya komponen di dalam transmisi sudah banyak yang rontok.
Oli Transmisi Bocor
Jika menemukan tetesan oli di garasi wajib curiga. Apalagi oli tersebut menetesnya dari bagian tengah mobil.
Segera cek bagian kolong mobil tersebut. Jangan sampai oli transmisi kamu sampai bocor. Untuk sebagian mobil, kebocoran terkadang terjadi di ruang mesin.
Namun ada juga kebocoran yang sampai naik hingga tuas transmisi. Jika sudah begini langsung bawa ke bengkel untuk dilakukan pemeriksaan.
Menemukan oli yang bocor pada mobil bukanlah pertanda baik. Usahakan langsung dicari asal kebocoran tersebut jangan sampai didiamkan saja.
Penyebab Transmisi Matic Bermasalah
Apa penyebab dari gejala yang ada di atas? Terkadang orang hanya sibuk menyalahkan mobil tanpa melihat bagaimana perlakuan dirinya terhadap mobil tersebut.
Ilustrasi pelumas transmisi (CarfromJapan)
Umumnya kerusakan pada transmisi matic memang didasari oleh salahnya perawatan dari pemilik mobil.
Salah Menggunakan Oli Transmisi
Salah satu penyebab yang paling sering ditemui adalah salah mengganti oli transmisi. Untuk mengganti oli transmisi sebenarnya tidak bisa asal ganti dengan berbagai pelumas.
Agar tidak salah, Carmudian wajib mengikuti aturan yang dikeluarkan dari pabrikan. Misalnya mobil A bisa memakai oli ATF biasa.
Lalu ada pada mobil B tidak disarankan memakai oli ATF biasa. Jika mobil B dipaksakan memakai oli ATF, bisa dipastikan komponen di dalam transmisi tersebut usianya akan pendek.
Mengenal perkembangan transmisi. Foto/Istimewa.
Tidak semua transmisi bisa menggunakan oli yang sama. Untuk itu sangat penting mengetahui spesifikasi oli transmisi yang dibutuhkan oleh masing-masing mobil.
Sebagian mobil yang memakai oli khusus memang terkadang harga olinya cukup mahal. Per liternya bisa mencapai Rp200 ribuan sampai Rp250 ribuan.
Tidak Pernah Ganti Oli Transmisi
Penyebab lain rusaknya transmisi matic adalah pemilik mobil tidak pernah mengganti oli transmisi. Oli transmisi ini sejatinya diganti setiap 10 ribu km atau 15 ribu km sekali, tergantung saran yang dianjurkan oli pabrikan.
Untuk mobil modern usia penggantian oli transmisinya lebih lama lagi, bisa mencapai lebih dari 20 ribu km. Namun walaupun demikian, pemilik mobil sebaiknya mengecek kondisi oli transmisi.
Caranya bisa melihat dari indikator pada dipstick oli matic. Oli matic yang masih bagus umumnya berwarna merah, bening dan tidak berbau.
Jika menemukan oli transmisi yang sudah mulai hitam, bau dan kotor sebaiknya langsung diganti. Saat mengganti oli transmisi usahakan mengganti filter olinya juga.
Solusi Transmisi Matic Bermasalah
Jika sudah mengalami beberapa gejala seperti di atas, bagaimana langkah tepatnya? Carmudian bisa melakukan tindakan pencegahan awal.
Ganti Oli Transmisi
Cara pertama adalah dengan mengganti oli transmisi. Jika matic mobil kamu sudah terasa agak jeduk, sebaiknya lakukan penggantian oli transmisinya terlebih dahulu.
Bagian dalam transmisi matic Honda Jazz
Bisa saja filter dan olinya sudah kotor sehingga dengan mengganti olinya saja sudah menjadi baik lagi.
Bersihkan Body Valve
Cara kedua yang bisa dilakukan adalah membersihkan body valve. Jika penggantian oli dirasa kurang, bawalah ke bengkel terpercaya atau bengkel spesialis transmisi matic.
Biasanya kamu akan diminta dibersihkan dulu bagian body valvenya. Umumnya body valve ini kotor akibat oli transmisi yang jarang diganti.
Overhoul Total
Solusi terakhir adalah peremajaan komponen total. Jika kedua cara di atas tidak bisa, mau tidak mau Carmudian wajib melakukan overhoul total atau peremajaan komponen mesin sepenuhnya.
Biasanya yang melakukan overhaul ini terjadi pada transmisi matic yang sudah benar-benar rusak parah. Untuk mengembalikan performanya, wajib diturunkan terlebih dahulu dan diganti komponen yang rusak.
Perbaikan transmisi matic Honda Jazz
Biayanya tentu bisa mencapai belasan juta atau bahkan puluhan juta rupiah tergantung kerusakan dan harga spare part mobil itu sendiri.
Wah, daripada mengeluarkan uang hingga belasan juta, lebih baik merawat transmisi matic dengan benar. Coba cek Carmudian, di mobil kamu ada gejala transmisi matic mulai bermasalah atau tidak nih!
Baca Juga:
- Ganti Oli Transmisi Mobil Manual, Kapan Waktu yang Tepat?
- Apa Sih Perbedaan Transmisi Otomatis dan Tiptronic?
Penulis: Rizen Panji
