Berita Event Mobil Sumber informasi

Catatan GIIAS 2018: Pengunjung Menurun, Banyak Keluhan Penjualan Berkurang

Jakarta – Genap sudah sebelas hari pelaksanaan pameran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang tahun ini merupakan gelaran ke-26 kali.

Dibuka pada 2 Agustus dan berakhir pada 12 Agustus 2018, pameran ini awalnya diprediksi akan jauh lebih ramai dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Promo menarik bagi konsumen yang ambil mobil secara kredit di GIIAS 2018 (Foto: Carmudi)

Indikasinya banyak……

Sebut saja sekitar 40 mobil baru dan konsep yang dipamerkan. Tentu jadi menu utama orang datang berkunjung ke Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD tempat berlangsungnya pameran.

Atau Jokowi Effect karena opening GIIAS 2018 dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Jokowi.

Harusnya dua hal tersebut jadi alasan suksesnya pameran yang digadang-gadang sebagai terbesar di kawasan Asia Tenggara ini.

Tapi pada kenyataannya, GIIAS 2018 menyisakan banyak cerita kekecewaan peserta dan pengunjung pameran.

“Tiket masuk weekend mahal, jadi mikir dua kali kalau ke GIIAS pas libur sambil bawa keluarga,” ujar Reno pengunjung asal Jakarta Timur yang ditemui Carmudi di GIIAS pada hari Jumat (10/8).

Tahun ini Seven Events selaku penyelenggara pameran memang menaikkan harga tiket masuk GIIAS 2018. Rp70.000 untuk weekdays dan Rp100.000 di weekend.

Harga tersebut naik cukup lumayan dibanding harga tiket tahun lalu, Rp50.000 untuk weekdays dan Rp70.000 untuk weekend.

“Bawa anak dua sama istri pas libur bisa habis hampir setengah juta sendiri. Itu diluar jajan makan dan minum,” tuturnya mengemukakan alasannya datang sendiri ke GIIAS 2018.

Alhasil, yang biasanya GIIAS pada saat weekend selalu banjir pengunjung, tahun ini terlihat biasa-biasa saja. Bahkan beberapa perwakilan peserta mengakui kalau tahun ini terjadi pengurangan jumlah pengunjung saat weekend.

“Kalau lihat dari bocoran data Seven Event, jumlah pengunjung rata-rata per hari sekitar 40.000 orang. Di weekend terakhir, tepatnya hari Sabtu kemarin tercatat sekitar 39.000 pengunjung. Parahnya di hari Minggu (hari terakhir pameran) malah turun jadi 38.000,” ungkap salah satu tim PR APM terkemuka yang enggan disebut namanya kepada Carmudi (15/8).

Angka Penjualan Menurun Meski Target Banyak Terlampaui

Beli Xpander

Ruang dealing di booth Mitsubishi disesaki calon konsumen yang beli Xpander (Zie)

Jumlah pengunjung menurun pasti berimbas di sektor penjualan para peserta pameran. Meski beberapa brand mengklaim hasil positif di GIIAS tahun ini, tapi bila dilihat dari angka penjualan masing-masing, kenyataannya menurun kalau dibandingkan dengan hasil penjualan tahun lalu.

Sebut saja Toyota sebagai merek kendaraan roda empat nomor satu di Indonesia. Dari segi penjualan, tahun lalu merek ini berhasil membukukan SPK sebanyak 7.136 unit.

Giliran di GIIAS 2018, Toyota cuma sukses meraih SPK sebanyak 6.022 unit.

Serupa dengan nasib merek di sebelahnya, Mitsubishi Motors secara target memang berhasil terlampaui. Dari target 3.500 unit ditutup dengan angka SPK hingga hari terakhir sebanyak 4.509 unit.

Tapi bila dibanding pencapaian di GIIAS 2017, angka tersebut juga turun. Dimana pada GIIAS tahun lalu SPK Mitsubishi mencapai angka 6.374 unit.

Tahun lalu Mitsubishi Xpander menjadi mobil yang paling banyak menyedot perhatian pengunjung karena melakukan world premiere di Indonesia.

Sementara Suzuki tahun ini mengecap hasil manis dengan catatan SPK mencapai 2.223 unit. Capaian ini meningkat tajam dari catatan tahun lalu yang tidak mencapai angka ribuan, hanya sekitar 900 unit lebih.

Dua merek mobil asal Cina, Wuling Motors dan Dong Feng Sokon (DFSK) terlihat cukup mampu mengimbangi merek besar lainnya. Dengan hasil yang tidak terlalu buruk mengingat dua-duanya masih baru di Indonesia.

Keluhan Peserta di Hall 1 Aksesoris dan Aftermarket

Hal yang paling ‘miring’ pada pelaksanaan GIIAS 2018 kali ini adalah terdengarnya suara-suara sumbang dari peserta di Hall 1 yang rata-rata dihuni oleh brand aksesoris dan industri aftermarket.

Sebagai industri pendukung otomotif, kehadiran mereka juga sebenarnya punya daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk datang ke GIIAS.

Tidak sedikit pengunjung yang sengaja datang sekadar untuk mencari kelengkapan mobil mereka. Baik itu aksesoris, audio, pembersih mobil bahkan sampai ke pengharum kabin.

Tetapi asa peserta GIIAS di Hall 1 tidak tercapai. Beberapa diantaranya ‘teriak’ dan mengumbar kekesalannya secara terbuka di media sosial.

Catatan GIIAS 2018

Screenshoot whatsapp grup peserta GIIAS 2018 yang ada di Hall 1

 

“Saya peserta Hall 1 dapat masukan dari customer saya. Semua yang mau masuk ke pintu masuk Hall 1 dari awal sampai sekarang gak bisa dan diarahkan ke Hall 10. Ini merugikan peserta GIIAS di Hall 1-2. Dengan alasan parkir penuh, semua diarahkan ke Hall 10,” dikutip dari screen shoot whatsapp salah satu peserta GIIAS yang di upload ke facebook Wahyu Tanuwidjaya.

Catatan GIIAS 2018

Kalimat sambungannya pun tak kalah singit menggambarkan kekecewaan dan kemarahan. “Dari jam 9 pagi aja Hall 1 gak pernah dibuka. Kita selalu lewat pintu lainnya, tiap hari selama pameran berlangsung. Kita selalu hadir 1 jam sebelum pameran dibuka untuk umum. Parkir Hall 1 selalu dijaga dan dikasih tulisan sudah penuh. Mungkin seluruh staff sekuriti camping di sana jadi pagi-pagi peserta baru sampai udah gak kebagian parkir apalagi pengunjung.”

Dibatasinya akses masuk ke GIIAS 2018 melalui Hall 1 dianggap sangat merugikan peserta yang rata-rata adalah pemain produk aftermarket.

Weekend GIIAS kemarin memang kerasa sepinya…. Biasa kalau udah weekend terakhir, jam 9.30 (malam) itu masih rame yang nego, jam 10 (malam) masih antri bayar, sampe lampu dimatiin, baru kita bubar. Weekend kemarin, jam 9 (malam) udah sepi, 9.30 (malam) udah tutup… Hari Minggu malah 9.30 (malam) udah mulai bongkaran,” tulis salah satu peserta di grup whatsapp yang diakhiri emoticon ketawa.

Semoga ini bisa menjadi masukan bagi Seven Event dalam mempersiapkan GIIAS 2019 mendatang. Jangan lagi ada suara-suara sumbang dari peserta yang bisa menurunkan imej GIIAS sebagai pameran otomotif bertaraf internasional.

Penyelenggara GIIAS Inginkan Pemerataan Pengunjung

Di kesempatan berbeda, pihak penyelenggara GIIAS 2018 malah menyatakan kenaikan jumlah pengunjung pada hari kerja. Ini sejalan dengan target pemerataan pengunjung sepanjang hari penyelenggaraan. Meskipun diakui terjadi penurunan pendatang pada akhir pekan (weekend).

“Target pemerataan pengunjung pada weekdays dan weekend yang kita canangkan berhasil. Meskipun pengunjung pada weekend turun, tapi pada weekdays, kami mencatat kenaikan pengunjung sebanyak 15 hingga 20 persen. Ini tersebar disepanjang penyelenggaraan GIIAS 2018. Untuk GAIKINDO hal tersebut sangat membahagiakan,” ujar Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi (13/9).

Pada GIIAS sebelumnya, pengunjung terasa sangat padat pada akhir pekan. Ini mengakibatkan ketidaknyamanan untuk para pengunjung saat menikmati pameran.

Sedangkan pada tahun ini, kepadatan pengunjung merata antara weekdays dan weekend yang berlangsung pada Sabtu dan Minggu.

Tampak tak terlihat kepadatan berlebihan pada hari-hari akhir pekan sehingga kenyamanan tetap terjaga. Meskipun banyak keluhan naiknya harga tiket masuk GIIAS 2018, ini untuk mendorong pengunjung datang pada hari kerja.

“Kami harap pengunjung benar-benar menikmati benefit lebih dari program weekdays yang kami jalankan pada tahun ini,” tambah Nangoi.

Di sisi lain, penyelenggara GIIAS 2018 memang belum mengumumkan jumlah pengunjung maupun angka transaksi.

Ini banyak menjadi pertanyaan, Nangoi  sempat mengatakan bahwa GIIAS tidak mempublikasikan detil pengunjung dan transaksi. Alasannya pameran itu bertujuan memberikan informasi tentang perkembangan terkini dari industri otomotif Indonesia kepada masyarakat.

“Kenyamanan pengunjung menjadi kepedulian utama kami. Dan kami lihat selama penyelenggaraan GIIAS 2018 pengunjung tetap terus memadati area pameran sejak pagi hingga malam dalam suasana yang lebih nyaman.” ujarnya.

 

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts