Berita

Di Thailand, Kendaraan Listrik Harus Diproduksi Secara Lokal

Bangkok – Pemerintah Thailand menginginkan setiap kendaraan listrik yang dijual harus diproduksi secara lokal pada 2035. Rencana tersebut lebih cepat lima tahun dari target sebelumnya.

Keputusan ini diambil menyusul banyaknya permintaan sektor swasta untuk mempercepat produksi kendaraan listrik di negara itu.

Kendaraan Listrik Thailand

Thailand memutuskan setiap kendaraan listrik yang dijual harus diproduksi lokal (Foto: Nissan).

Dalam pelaksanaannya, pemerintah Thailand juga menetapkan target sekira 50% kendaraan listrik dibuat secara lokal pada 2030.

“Kami juga perlu mempercepat penggunaan dan permintaan sepeda motor listrik untuk memenuhi target yang tinggi itu,” kata Deputy Prime Minister and Minister of Energy, Supattanapong Punmeechaow, seperti dilansir dari Bangkok Post, Jumat (26/3/2021).

“Rencana ambisius ini juga mendorong kami untuk bekerja lebih keras,” sambung dia.

Rencana pemerintah tersebut mendapat sambutan baik dari president of the Federations of Thai Industries (FTI), Supant Mongkolsuthree. Di mengatakan, hal itu akan membantu mewujudkan visi untuk membuat Thailand yang dulu dikenal sebagai “Detroit of Asia” menjadi basis produksi kendaraan listrik.

Thailand menargetkan produksi kendaraan listrik sebanyak 1.051.000 unit pada 2025, yang terbagi dalam 400.000 mobil dan pikap, 620.000 sepeda motor dan 31.000 bus dan truk.

Pada 2030, jumlah kendaraan listrik di Thailand diperkirakan akan meningkat menjadi 6,22 juta, sekira 2,93 juta berasal dari mobil dan pikap, 3,13 juta sepeda motor, dan 156.000 bus dan truk.

Kendaraan Listrik Thailand

Lexus UX 300e jadi mobil listrik pertama dari Lexus (Foto: Toyota)

Kemudian lima tahun berikutnya total jumlah kendaraan listrik akan kembali meningkat menjadi 18,41 juta, meliputi 8,62 juta mobil dan pikap, 9,33 juta sepeda motor, dan 458.000 bus dan truk.

Demi mempercepat akselerasi kendaraan listrik, pemerintah Thailand telah memberikan insentif untuk pertumbuhan produksi kendaraan ramah lingkungan selama satu tahun terakhir. Termasuk membangun area parkir khusus untuk kendaraan listrik dan menyediakan stasiuan pengisian baterai.

Indonesia Ditargetkan Menjadi Pusat Pengembangan Produksi Mobil Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan Indonesia menjadi pusat pengembangan produksi mobil listrik di kawasan ASEAN pada 2030.

Demi mencapai target tersebut Kemenperin mengajak para pelaku industi otomotif dari berbagai negara termasuk Taiwan untuk berinvestasi di Indonesia.

Kendaraan Listrik Thailand

PLN sediakan aplikasi khusus untuk mengetahui lokasi SPKLU mobil listrik (Foto: PLN)

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menilai, prospek penjualan mobil di Indonesia masih sangat menjanjikan.

Pemerintah juga menargetkan sekira 20 persen dari total produksi nasional atau sebanyak 2 juta unit pada 2025 adalah mobil listrik.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo, (Jokowi) berambisi ingin menjadikan Indonesia sebagai produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.

Ambisi tersebut didukung oleh ketersediaan bahan baku pembuatan baterai berupa nikel dan kobalt yang cukup tinggi.

Baca Juga: 

 

Penulis: Santo Sirait

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts