Sumber informasi

Lagi-lagi, Konglomerat Beli Mobil Pakai Koin Receh

Jakarta – Perilaku konglomerat kadang suka bersikap tidak lazim. Ada saja cara mereka untuk aktualisasi diri dan tampil beda diantara yang lain. Kembali terulang, konglomerat beli mobil pakai koin receh.

Seorang pebisnis di China, sebagaimana dilaporkan Dailymail baru-baru ini, datang ke dealer untuk membayar uang muka mobil sebesar 70 ribu Yuan. Ia bersikeras membayarnya dengan uang koin 50 sen. Adapun harga mobil buatan Jerman ini dijual 400 ribu Yuan.

Baca juga:
Mau Beli Mobil Jepang? Ketahui Dulu Kekurangannya
Kelebihan dan Kekurangan Beli Mobil Bekas Secara Online

Sales dealer pun dibuat kerepotan. Mereka harus menghitung jumlah uang yang diberikan pebisnis tersebut dalam kotak-kotak kecil. Total, sales dealer harus menghitung koin yang dikemas dalam 10 boks.

Gu, selaku Manajer Penjualan BMW di Putian, Provinsi Fujian mengungkapkan, klien mereka yang satu ini menjalankan bisnis grosir. Uang yang dipakai untuk membayar DP mobil ini merupakan hasil simpanannya bertahun-tahun.

Beli Mobil Pakai Koin Receh

“Koin 50 sen ini simpanan klien bertahun-tahun. Totalnya ada sekitar 70 ribu Yuan,” kata Gu.

Sales dealer menghitung uang koin tersebut hingga berjam-jam. Mereka terpaksa lesehan di lantai saat menghitung jumlah koin satu-persatu. Setelah itu, koin yang sudah dihitung kemudian disatukan dalam jumlah tertentu di dalam gulungan.

Untungnya, pengusaha grosir tersebut hanya memakai uang koin ketika membayar DP. Sisa pembayaran mobil tampaknya tidak lagi memakai koin. Bila kembali pakai koin receh, jelas si konglomerat ini membuat pegawai dealer menderita.

Beli Mobil Pakai Koin Receh Bukan Hal Baru

beli mobil pakai koin receh

Beli Mobil Pakai Koin Receh

Ulah merepotkan dealer seperti ini bukan sekali dua kali terjadi di China. Masyarakat Negeri Tirai Bambu memang kadang beli mobil pakai koin receh.

Contohnya pada 2015 lalu, seorang konglomerat membeli mobil seharga 680 ribu Yuan secara cash. Ia membayarnya dengan uang receh, dengan pecahan terbanyak adalah koin.

Ini merupakan hal gila, sebab koin yang ia pakai untuk membayar mobil beratnya hingga 4 ton. Ia menyiapkan 1.300 bundel koin tersebut dan membawanya ke dealer dengan mobil boks. Proses bongkar uang koin tersebut bahkan butuh waktu hingga 10 jam.

Tumpukan koin receh ini bahkan memenuhi sudut-sudut showroom. Pegawai dealer pun dibebani tugas tambahan menghitung satu persatu uang receh yang diberikan pengusaha tersebut.

Pekerjaan ini pastinya menyita waktu berjam-jam di luar pekerjaan resmi mereka. Ini tampaknya sesuai dengan motto yang terpampang di dealer yang berbunyi “Layanan yang peduli dan berkualitas tinggi.”

Ulah pengusaha nyentrik ini menggegerkan media sosial di seantero China. Akun bernama ‘GeekFan’ berkomentar bila pembeli mungkin saja juragan angkutan umum.

Netizen lainnya menyebut bila tidak ada keterangan itu koin, dia sudah menganggapnya sebagai amunisi senjata. (dna)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts