Berita Sumber informasi

Ini Proses Penghancuran Mobil Selundupan di Filipina

Pemerintah Filipina hancurkan mobil selundupan. Foto/RTVM.

Manila – Pemerintah Filipina semakin memperketat soal impor barang masuk ke negaranya, termasuk kendaraan. Mobil-mobil mewah yang masuk ke negara kepulauan itu wajib membayar pajak. Mobil selundupan yang tertangkap bakal disita dan dihancurkan.

Upaya meperketat impor kendaraan ini tak lain sebagai langkah Presiden Rodrigo Duterte untuk menekan angka korupsi. Selama ini, mobil-mobil mahal seperti Porsche, Maserati, hingga BMW masuk ke Filipina secara ilegal.

Sebagaimana telah diberitakan bulan lalu, pemerintah Filipina melakukan penghancuran mobil-mobil sitaan yang masuk tanpa membayar pajak. Dikutip dari Motor1, pemerintah menggilas sejumlah 30 unit mobil mewah di beberapa lokasi memakai buldozer. Aksi penghancuran ini diliput secara langsung oleh berbagai media, khususnya televisi.

Baca juga: Presiden Filipina Perintah Hancurkan Mobil Mewah Milik Koruptor

Duterte menginginkan mobil-mobil yang digunakan masyarakat Filipina merupakan produk domestik, maksudnya dirakit di dalam negeri. Kalaupun kendaraan didatangkan secara impor, pabrikan sudah membayar bea masuk sehingga mobil tersebut statusnya resmi terdaftar.

Proses penghancuran ini dilakukan dalam suatu seremonial yang disaksikan langsung oleh presiden. Mobil-mobil sitaan disusun secara berhadapan dengan kap terbuka. Nantinya, buldozer akan langsung menggilas mobil tersebut dengan melewati bagian atapnya sampai mobil itu ringsek.

Mobil Selundupan Dihancurkan (Foto: RTVM)

Dalam proses penghancuran ini, kita bisa melihat mobil-mobil mewah dan langka sebagai korban. Mobil yang disita diantaranya seperti Porsche 911 GT3, BMW Alpina B12, Maserati Quattroporte, hingga Mercedes-Benz G-Wagen dua pintu. Untuk mobil yang terakhir ini memang cukup kokoh rancangan bodinya, buldozer kesulitan menggilas SUV Jerman tersebut sehingga harus dirusak berkali-kali memakai ekskavator.

Penghancuran Mobil Selundupan Tidak Efektif?

Langkah menghancurkan mobil selundupan ini masih menjadi perdebatan, khususnya bagi penggemar mobil-mobil performa tinggi. Mereka menilai cara menghancurkan mobil sebenarnya hal yang tidak perlu.

Ketimbang menghancurkan mobil, alangkah lebih bermanfaat bila mobil-mobil sitaan itu dibiarkan utuh untuk dijual dalam ajang lelang resmi. Hasil pemasukan dari lelang bisa digunakan sebagai tambahan untuk anggaran penegak hukum.

Lumayan kan, mobil-mobil itu bisa terjual setidaknya Rp 1,5 miliar per unit. Andaikan mobil sitaan laku seluruhnya sebanyak 30 unit, pemerintah Filipina bisa mendapat pemasukan hingga Rp 45 miliar.(dol)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts