Berita Mobil Sumber informasi

Toyota Astra Motor Turun Tangan Periksa Mobil Fortuner Setya Novanto

Penulis: Dony Lesmana

Jakarta –  Selain kasus korupsi e-KTP yang melibatkan tersangka Setya Novanto, yang ramai sekarang jadi bahan pelbincangan adalah terkait airbag Toyota Fortuner. Ya, air bag Toyota Fortuner yang membawa Setya Novanto yang mengalami kecelakaan (16/11) tak bisa mengembang.

Meskipun saat terjadi kecelakaan, dalam kabin Setya Novanto hanya duduk di baris ke 2 namun yang terjadi justru dirinya yang mendapatkan luka “cukup serius”. Hal ini yang menjadi pertanyaan berbagai publik, karena secara logika airbag tak mengembang ini artinya tabrakan tidak terlalu deras.

Namun itu tanggapan orang awam sesuai dengan teori yang ada di pelbagai media. Namun, terkait hal ini General Repair Service Manager Toyota Astra Motor (TAM) Iwan Abdurahman memberikan pendapat. Kalau ada beberapa hal yang menyebabkan airbag akan mengembang.

“Kecepatan menjadi penentu saat kendaraan menabrak suatu objek yang kokoh. Kemudian arah tabrakan juga mempengaruhi, misalnya mobil menabrak saat kondisi miring, dibutuhkan kecepatan yang lebih tinggi (agar airbag aktif) dibandingkan tabrakan frontal,” ujar Iwan lewat sambungan telepon.

Iwan menambahkan kalau airbag yang terpasang dalam kabin memiliki dua sensor. Sensor pertama terletak di depan di sekitar headlamp (kiri dan kanan). Sementara sensor berikutnya terletak di dalam kabin, tepatnya di bawah lantai di dekat dengan audio.

“Bila tabrakan sangat dasyat maka energi atau getaran tabrakan akan terus ke kabin dan di deteksi oleh sensor ini. Tabrakan yang terjadi harus cukup kuat untuk mengaktifkan airbag tersebut,” ujar Iwan.

Akan tetapi, selain fitur airbag, menurut Iwan Toyota Fortuner juga dilengkapi dengan fitur seatbelt untuk mencegah cidera serius. Misalnya pengemudi ataupun penumpang tidak terlempar keluar kabin saat tabrakan keras terjadi.

“penggunaan seatbelt sebenarnya sangat penting, Fortuner sudah dilengkapi seatbelt pada baris pertama hingga ke tiga. Terkadang orang meremehkan fungsi besar seatbelt,”tambahnya.

TAM Lakukan Investigasi

Dalam kasus ini pihak kepolisian meminta pihak TAM untuk melakukan investigasi terkait kasus ini. Kemarin sore (17/11) tim investigas TAM mendatangi gedung Direktorat Lalu Lintas Polda Metropolitan di Pancoran, Jakarta Selatan.

Tim investigasi dari TAM melakukan pemeriksaan dan mendokumentasikan semua bagian mobil yang rusak. Menurut Iwan proses penyelidikan akan dilakukan menyeluruh (seperti yang dilakukan polisi), baik dari mobil maupun lokasi kejadian.

“Kami lakukan pengecekan secara keseluruhan, soalnya kami ingin tahu, apakah mobil ini layak jalan atau tidak. Namun detail pemeriksaan, kami belum bisa berbicara terlalu banyak,” ujar Iwan.

Karena ini masuk dalam katagori kecelakaan tunggal maka pemeriksaan bagian kemudi dan fungsi rem juga akan dilakukan. Intinya menurut Iwan pihaknya akan fokus terkait kantong udara alias airbag yang tidak mengembang saat terjadi benturan. Iwan juga menambahkan kalau hasil keseluruhan investigasi akan diserahkan ke Polisi.

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts