Berita

Tyre Extinguishers, Kelompok Pengempis Ban SUV karena Dinilai Kotori Lingkungan

Inggris — Kelompok aktivis lingkungan bernama Tyre Extinguishers baru-baru ini dikabarkan menjalani operasi terbesarnya dengan menggembosi ban lebih dari 600 Sport Utility Vehicle (SUV) di sembilan negara.

SUV menjadi sasaran utamanya karena dinilai berkontribusi paling besar dalam menyebabkan polusi udara.

Tyre Extinguishers

Kelompok aktivis lingkungan bernama Tyre Extinguishers baru-baru ini dikabarkan menjalani operasi terbesarnya dengan menggembosi ban lebih dari 600 Sport Utility Vehicle (SUV) di sembilan negara. (Foto: Quora)

Dirangkum dari The Guardian, Senin (12/9/2022), kelompok Tyre Extinguishers beroperasi di Inggris, Prancis, Jerman, Swiss, Belanda, Norwegia, Demark, Republik Ceko, dan Kanada.

“Warga pemberani di seluruh dunia tadi malam, mengempiskan ban di setidaknya 600 SUV, tepat dua bulan sebelum pembukaan KTT iklim PBB Cop27 di Mesir,” kata kelompok tersebut seperti dilaporkan Guardian.

Sejak Maret lalu, kelompok ini mengaku sudah mengempiskan ban sekitar 9.000 SUV dan berencana untuk menembus target 10.000 SUV pada Natal nanti.

Melalui aksinya, Tyre Extinguishers bertujuan memberi gangguan kenyamanan terhadap para pemilik SUV yang menggunakannya di lingkungan perkotaan.

Dengan ukurannya yang besar, mobil semacam itu dinilai membuat lalu lintas makin berbahaya di samping alasan polusi udara.

Alasan tersebut mengacu pada hasil riset yang dipublikasikan tahun 2019 oleh International Energy Agency.

Di dalamnya disebutkan bahwa SUV merupakan penyebab terbesar kedua peningkatan emisi karbondioksida dalam satu dekade terakhir.

Ilustrasi ban kempis

Aktivitas Tyre Extinguishers Dikoordinir Melalui Situs Web

Uniknya, kelompok ini juga tidak sepenuhnya setuju dengan SUV listrik karena tetap dinilai tidak aman di lingkungan urban.

Aktivitas kelompok ini dikoordinir melalui sebuah situs web yang memuat beragam informasi yang dibutuhkan oleh para aktivisnya di lapangan.

Mereka akan meninggalkan semacam brosur di kaca depan mobil “korban” untuk menjelaskan tujuan aksinya.

Terdapat beberapa pengecualian jenis mobil walau tergolong sebagai SUV. Di antaranya mobil yang digunakan oleh difabel atau mobil yang digunakan untuk berdagang.

Menurut laporan The Guardian, pihak kepolisian belum melakukan tindakan konkret terhadap kelompok ini. Di samping itu, mengempiskan ban mobil tanpa merusaknya juga dipertanyakan apakah termasuk tindakan kriminal.

Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas

Mada Prastya

Bergabung sebagai penulis di Carmudi Indonesia sejak Februari 2021. Menyukai kendaraan roda dua karena simpel, cepat, dan memberi rasa kebebasan dalam berkendara. Email: mada.prastya@icarasia.com

Related Posts