Tips dan Trik

Cara Menjaga Stamina untuk Berkendara Motor di Bulan Puasa, Ojekers Simak, Yuk

Berkendara sepeda motor di bulan puasa akan terasa berbeda dari hari-hari biasa. Pengendara yang berpuasa dituntut untuk selalu menjaga stamina tubuh tetap fit supaya perjalanan tetap menyenangkan dan terhindar dari berbagai masalah yang bisa saja terjadi di jalan.

Apalagi bagi mereka yang berprofesi sebagai pengojek (ojekers) online atau pangkalan, stamina berkendara motor di bulan puasa tentu tidak bisa dikompromi.

“Sangat penting untuk selalu menjaga kondisi tubuh yang fit selama berpuasa dan selalu utamakan keselamatan dalam berkendara”, ujar Johanes Lucky, Safety Riding Manager PT Astra Honda Motor (AHM).

Berkendara sepeda motor

Stamina untuk berkendara sepeda motor sepanjang hari di bulan puasa harus tetap terjaga. (Foto: Dok. AHM)

Setidaknya ada empat hal yang perlu diperhatikan pengendara yang sedang berpuasa untuk menjaga stamina tubuh tetap fit saat berkendara sepeda motor.

Istirahat

Saat berpuasa terjadi perubahan waktu istirahat. Oleh karena itu Anda harus bisa mengatur ulang waktu tidur supaya kebutuhan tidur tercukupi.

“Jadi kita sebisa mungkin tidur lebih awal dari biasanya,” terang Johanes.

Kemudian, ada baiknya luangkan waktu untuk istirahat sejenak setelah satu sampai dua jam berkendara dengan sepeda motor. Namun, jika kondisi tubuh sudah mulai terasa lelah sebaiknya langsung beristirahat. Tak perlu menunggu satu sampai dua jam berkendara.

“Karena berbahaya kalau berkendara sepeda motor dalam posisi kurang istirahat,” tambahnya.

Berkendara Sepeda Motor

Umumnya di bulan puasa lalu lintas menjadi padat (Foto: Carmudi Indonesia)

Menurut Johanes, kurang tidur atau istirahat dapat menyebabkan konsentrasi mudah menurun, depresi, dan terlambat mengidentifikasi sebuah peristiwa.

“Siklus berkendara itu ada tiga tahapan, pertama kita mengidentifikasi dengan mencari informasi apa saja yang ada di jalan. Kedua, kita memutuskan dan setelah itu kita mengoperasikan. Nah, ketika salah mengidentifikasi sebuah peristiwa dan mengambil informasi, artinya proses pengambilan keputusan dan pengoperasian berjalan lambat. Ini berisiko kecelakaan,” tutur dia.

Atur Asupan Makanan

Terjadi perubahan waktu makan saat berpuasa, jika sebelumnya enam jam sekali makan, tapi kini harus menahan lapar dan haus selama 13 jam.

Nah, supaya stamina tetap fit sebaiknya atur asupan makanan supaya kebutuhan energi tercukupi.

“Buah, sayuran, dan enggak kalah penting air putih untuk mencegah dehidrasi. Karena ini terkait kondisi fisik kita saat proses berkendara sepeda motor,” jelas dia.

Istirahat yang cukup sebelum berkendara saat bulan puasa

Istirahat yang cukup supaya aman di perjalanan (Foto: AHM)

Melakukan Pemanasan

Sebelum berkendara, tidak ada salahnya Anda melakukan pemanasan. Ini harus rutin dilakukan untuk meningkatkan respons tubuh saat berkendara sepeda motor.

Selain itu, manfaat pemanasan adalah untuk memastikan apakah tubuh siap untuk di ajak berkendara atau sebaliknya. Mengingat di bulan puasa ini waktu tidur dan makan berubah tidak seperti hari biasa.

Bila Anda merasa tubuh tidak siap untuk berkendara sebaiknya diistirahatkan terlebih dahulu.

Para pengojek tidak bisa kompromi dengan stamina untuk berkendara sepanjang hari saat bulan puasa

Gojek (Foto: Dok Gojek)

Atur Ulang Rute Perjalanan

Umumnya kondisi lalu lintas di jalan raya pada bulan puasa lebih padat di waktu-waktu tertentu. Maka dibutuhkan pengaturan ulang rute perjalanan supaya bisa sampai ke tempat tujuan tepat waktu tanpa kena macet dan bisa menghemat energi tubuh.

“Kemacetan lalu lintas enggak bisa kita rubah. Tetapi yang bisa kita rubah adalah kita harus beradaptasi dengan merencanakan ulang perjalanan,” pugkas Johanes.

Baca Juga:

Penulis: Santo Sirait

Editor: Dimas

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts