Berita Mobil Sumber informasi

Direktur Toyota : Industri Otomotif Indonesia Bakal Terbesar di Asia

Jakarta – Industri otomotif Indonesia menjelang era baru sebagai salah satu produsen kendaraan terbesar di Asia, yang momentumnya akan berjalan mulai 2020 nanti.

Hal tersebut diungkapkan Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT Toyota Motors Manufacturing Indonesia (TMMIN) di acara buka puasa bersama, Jumat (2/6) di Aston Hotel, Kuningan, Jakarta.

“Kita siap menyambut Euro 4 dengan memproduksi kendaraan Hi-Tech dalam arti Eco Friendly. Nantinya ini kami produksi tidak hanya untuk pasar domestik saja, tetapi juga ekspor,” ucap Warih.

Hal ini disinggung terkait upaya Toyota dalam menyambut regulasi Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) yang rencananya akan disahkan tahun depan dan siap bergulir di tahun 2019.

“Saat ini masih belum terbayang bagaimana kami bisa menciptakannya, tapi ke depan kami yakin mampu untuk menghasilkan mobil Hi-Tech. Kemungkinan ada dua fokus utama kami, kendaraan hybrid dan listrik. Atau bisa juga pakai platform TNGA (Toyota New Global Architecture),” lanjutnya.

Harapan ke depan, di 2020, pabrik Toyota yang ada di Indonesia akan siap memproduksi model apapun dan bisa memenuhi pasar domestik dan ekspor.

“1,5 – 2 juta unit kebutuhan pasar domestik kita penuhi dari produksi dalam negeri. Setelah itu terpenuhi dan kompetitif, baru kita seeking eksport market. Tanpa domestik kita gak bisa apa-apa.”

Peluang Tumbuh Sangat Besar

Warih Andang

Kendaraan Toyota buatan Indonesia siap di ekspor ke berbagai negara. Foto/Google

Optimisme Warih sendiri sampa sejauh ini, industri otomotif Indonesia bisa jadi yang terbesar di Asia. Dan ucapan tersebut bukan sekadar isapan jempol belaka baginya.

“Market kita sudah satu juta, kita harus menang lah. Makanya harus kita isi dengan produksi dalam negeri. Masak market besar kita yang isi orang lain? Harus kita sendiri lah,” ucap Warih berapi-api.

Menurutnya itu tantangan terberat saat ini, menjadi market sekaligus produsen terbesar ke depan. “Setelah Cina, India, akan ada kita, Indonesia.”

Warih memaparkan dari sisi indikasi industri otomotif kepemilikan mobil per 1000 orang, di Indonesia baru 80-90/1000. Negara industri seperti Thailand sudah 300/1000, dan negara maju mencapai 600/1000.

“Artinya 5-10 kali lipat diatas kita, dan itu kesempatan kita untuk tumbuh. Pertanyaannya, kita siap gak isi market itu? Thats all! Bahwa indikasi seperti itu, Yes atau No, jelas banget toh?” pungkasnya. (Zie)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts