Berita Mobil Sumber informasi Tips dan Trik

Mesin Agya dan Ayla Sering Ngelitik, Jangan Beli Bensin di SPBU yang Sepi Pembeli

Penulis: Dony Lesmana

Jakarta – Gejala mobil mengeluarkan bunyi “ngelitik” atau knocking, yang kerap timbul mobil, ini biasanya karena pembakaran yang tidak sempurna yang disebabkan beberapa hal. Mulai pemakaian bensin beroktan rendah, hingga kondisi busi yang sudah aus masa pakainya.

Tak perlu khawatir dengan hal ini, bukan berarti mobil Anda rusak berat, memang bunyi ini sangat mengganggu sekali. Tapi biasanya kalau kita bawa “lari kencang” suara ngelitik akan hilang dengan sendirinya.

Menurut Rois, kepala bengkel Mitra Buana di kawasan Sawangan, banyak yang beranggapan mengatur timing bisa mengurangi gejala ngelitik. Namun saat ini teknologi sudah berkembang, timingnya sudak tak bisa diatur manual sekarang pakai komputer.

“Lebih amannya jangan pakai bensin murah, pakai bensin yang RON nya 92, karena akan meminimalkan sisa pembakaran di piston. Paling sering di bengkel ini mobil Agya sama Alya,” ujarnya Rois.

Menurutnya mobil yang ngelitik tak hanya dua merek itu, khusunya pada mesin bensin disebabkan oleh adanya deposit carbon. Tekanan pembakaran akan tidak sempurna hal ini lah yang dirasakan sebagai knocking atau nglitik.

“Solusinya tergantung penyebab, bisa membersihkan ruang bakar, ganti BBM pakai oktan lebih tinggi, ganti sensor MAP atau air flow meter, dan mengecek pendingin mesin, apakah normal atau tidak,” tambahnya.

Untuk ini, biaya jasa dipatok Rp 300 ribuan, belum termasuk komponen yang mungkin akan diganti.

Penyebab suara Ngelitik dan Solusinya

Timbulnya suara ngelitik yang kecil ini masih normal yang tak perlu dikhawatirkan, pasalnya sistem management computer engine (ECU) dilengkapi dengan Knock Sensor yang mengontrol nglitik yang terjadi pada mesin sebagai Ignition Timing Feedback.

Akan tetapi bila suara ngelitik yang terdengar sangat besar, akan mengganggu performa mesin dan pemakaian bahan bakar menjadi tidak efisien. Ini disebabkan beberapa hal yaitu adanya penumpukan kerak karbon di ruang bakar serta kualitas bahan bakar yang kurang baik.

Bisa juga bila pengendaraan yang rutin pada kecepatan rendah, akan mengakibatkan penumpukan kerak karbon lebih cepat. Karena aliran pembuangan gas bekas dan sisa pembakaran lebih lambat dibanding pada kecepatan tinggi.

Suara ngelitik bisa terjadi pada semua merk kendaraan bermesin bensin, karena bahan bakar bensin.

Selain disarankan menggunakan bensin (gasoline) berkualitas baik, juga pintar-pintar memilih SPBU. Belilah bensin ke SPBU yang banyak dikunjungi pelanggan maka stok bahan bakarnya selalu baru. Bila di banding dengan SPBU yang sepi pelanggan.

Agar supaya deposit carbon tidak sempat mengendap diruang bakar (cepat terbuang), maka ada baiknya secara periodik kendaraan berjalan lebih cepat dan waktu tempuh yang lebih panjang. Nah Silahkan mencoba.

 

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts