Nissan Almera, Sedan Bekas Taksi yang Dilupakan
Jakarta – Bagi sebagian orang, nama Nissan Almera rasanya cukup asing terdengar. Mungkin banyak yang belum mengetahui jika sebenarnya Nissan Almera ini lumayan sering dijumpai terutama di Ibu Kota. Pasalnya, Nissan Almera kerap dijadikan kendaraan operasional taksi berlogo burung. Sedan mewah asal produsen Jepang ini sebenarnya memiliki beberapa cerita yang cukup asyik untuk ditelisik.
Isi Konten
Diproduksi Sejak Tahun 1995
Mobil sedan yang sebenarnya cukup nyaman dikendarai ini sudah ada sejak tahun 1995 silam. Mobil yang memang diciptakan untuk pasar Eropa ini punya nama panggilan yang bermacam-macam. Mulai dari Nissan Pulsar, Nissan Bluebird Sylphy, Nissan Latio, dan Samsung SM3 untuk pasar Korea Selatan. Hadir dengan konfigurasi berpenggerak roda depan, Nissan Almera disiapkan sebagai penerus dari Nissan Sunny dengan klasifikasi subcompact car.
Generasi Pertama Nissan Almera
Pertama kali diproduksi di Jepang, Nissan Almera dibekali beberapa trim pilihan yang disertai dengan berbagai opsi mesin yang ditawarkan. Sebut saja mulai dari mesin 1.400 cc, 1.600 cc, 2.000 cc, dan 2.000 cc Diesel. Untuk mesin 1.400 cc memiliki kode GA14DE sedangkan mesin 1.600 cc berkode GA16DE. Mesin bensin 2.000 cc memakai kode SR20DE dan mesin Diesel memakai kode CD20.
Varian yang ditawarkan pun terdiri dari model sedan, hatchback, dan station wagon yang diproduksi secara terbatas. Di Jepang sendiri, Nissan Pulsar era 1990-an menjadi model yang cukup populer. Tiga tahun setelah peluncurannya, Nissan pun memberikan penyegaran pada Almera dengan melakukan facelift pada 1998. Desain pada model facelift ini dibekali dengan bumper yang disertai front splitter dengan emblem Si, Sri, dan GTi.
Versi GTi merupakan versi tertinggi yang tampil dengan eksterior yang lebih sporty. Mesin yang ditawarkan untuk versi GTi juga mendapatkan tuning yang lebih baik. Sehingga performa mesinnya juga menjadi ditingkatkan dari versi mesin 2.000 cc bensin. Generasi pertama Nissan Almera ini juga lebih dikenal dengan kode bodi N15.
Generasi Kedua Nissan Almera
Pada tahun 2000, Nissan memperkenalkan generasi keduanya dengan kode bodi N16. Almera N16 memakai platform mobil Nissan global dengan basis MS-Platform. Platform ini merupakan gabungan hasil riset antara dua produsen otomotif, yakni Nissan dan Renault. Generasi kedua Almera hadir dalam beberapa model yang ditawarkan.
Seperti model hatchback 2 pintu, hatchback 4 pintu, dan sedan 4 pintu. Mesin yang melekat di tubuh Almera ini juga memakai mesin baru. Memakai basis mesin QG series, ada beberapa pilihan mesin yang ditawarkan kepada konsumen yakni 2.200 cc direct injection turbo berkode YD22DDT dan 2.200 cc commonrail turbo berkode YD22DDTi. Sedangkan untuk mesin bensin, memakai 1.500 cc berkode QG15DE dan 1.800 cc berkode QG18DE.
Pada mesin diesel yang digunakan, Almera berbagi mesin dengan Renault Megane II. Pada 2003, Nissan kembali memberikan penyegaran dengan meluncurkan versi facelift. Suspensinya berubah memakai MacPherson strut di depan dan multi-link di bagian belakang. Struktur sasis juga diklaim mendapatkan improvement sehingga mampu mengurangi body roll pada saat menikung. Kecepatan tinggi juga lebih stabil, dan membuat mobil ini lebih lincah dari segi manuver.
Pada varian tertinggi, Almera dibekali dengan bird eye GPS system serta ada juga ESP. Selain di Jepang, Almera juga diproduksi di Inggris, tepatnya di Sunderland. Model generasi kedua ini juga bisa dibilang menjadi model terlama yang diproduksi oleh Nissan. Karena generasi ketiganya baru diperkenalkan secara resmi di tahun 2011 dengan kode N17.
Generasi Ketiga Nissan Almera
Generasi ketiga inilah yang kerap dilihat di jalanan Jakarta sebagai armada taksi. Nissan pertama kali meluncurkan Almera generasi ketiga ini pada Oktober 2011. Nama mobil ini juga bermacam-macam, seperti Latio dan Sunny di Jepang, Versa di Amerika Utara, Renault Scala di India, Nissan V-Drive di Meksiko dan Nissan Almera di Indonesia, Singapura, Mauritius, Malaysia, Australia dan Nigeria.
Generasi ketiga Almera dibekali dengan dua pilihan mesin. Yakni 1.200 cc berkode HR12DE dan 1.500 cc berkode HR15DE. Transmisi yang diberikan memakai 4 percepatan otomatis XTronic CVT dan 5 percepatan manual. Pada 2011, pihak Kepolisian Indonesia pernah membeli Almera yang digunakan untuk keperluan mobil patroli.
Harga Bekas Nissan Almera
Karena dijadikan sebagai armada taksi, maka harga bekas Nissan Almera terpantau seperti terjerembab ke jurang, alias sangat jatuh. Selain imej merek Nissan yang dianggap memiliki harga spare part mahal, model Almera yang merupakan sebuah sedan juga menjadi model yang kurang diminati di Indonesia. Tak heran jika hanya sedikit orang yang tertarik membeli unitnya. Secara desain, mobil ini sebenarnya memiliki ruang kabin yang cukup lapang.
Desain Almera juga tak terlalu kaku, karena masih terdapat lekukan di beberapa bagian bodi yang membuatnya terlihat lebih sporty. Pada tahun 2020 ini, bagi kamu yang hendak membeli mobil bekas dengan harga terjangkau, Nissan Almera layak dijadikan salah satu alternatif. Karena harga bekasnya saat ini sudah sangat murah, berkisar Rp40 jutaan hingga Rp60 jutaan saja.
Secara gengsi, jelas Nissan Almera yang jadi armada taksi menjadi salah satu kekurangan di mata masyarakat Indonesia. Publik memang masih lebih mementingkan imej dalam membeli mobil. Hal kedua yang menjadikan mobil ini menjadi murah adalah kilometernya sudah cukup banyak. Wajar, karena sebagai armada taksi yang digunakan setiap hari, jarak tempuhnya tak bisa diatur dan diprediksi.
Jarak Tempuh Ratusan Ribu Kilometer
Mayoritas Nissan Almera bekas rata-rata sudah memiliki jarak tempuh lebih dari 150 ribu kilometer. Bagi mobil yang berumur 5-6 tahun, hal ini jelas menjadi salah satu pertimbangan berat yang menjadi pikiran si calon pembeli. Faktor lainnya adalah desain interior yang jelek. Desain interior Almera bisa dibilang sangat jelek dan membosankan. Di bagian tengah dasbor hanya memakai tombol pengaturan berbentuk bulat.
Sedangkan head unitnya masih memakai single DIN dengan layar digital seperti kalkulator. Setir dari mobil ini juga terlihat kurang sedap dipandang mata. Untuk membuatnya menjadi lebih asyik, kamu bisa melakukan sedikit modifikasi untuk membuat tampilan interiornya menjadi lebih oke. Salah satunya adalah dengan mengganti head unit dan melakukan modifikasi pada bagian dasbor.
Panel-panel trim pada pintu juga terlihat sangat membosankan dan memberikan kesan murah. Plastik berwarna hitam, pembuka jendela model engkol, serta model jok dengan bahan murahan memang kurang menarik untuk dibeli. Tak heran jika para pembeli Almera bekas ini kerap melakukan modifikasi pada unit yang diboyongnya ke rumah. Namun bagi mereka yang memiliki bujet pas-pasan, mobil ini bisa diandalkan.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas